Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa ITB Rancang Aplikasi Liburan, Bantu Pengguna Tak Bingung Tentukan Destinasi

Mahasiswa ITB Rancang Aplikasi Liburan, Bantu Pengguna Tak Bingung Tentukan Destinasi Aplikasi Odiga untuk berlibur karya mahasiswa ITB. ©2023 Dokumentasi ITB/Merdeka.com

Merdeka.com - Bepergian ke luar kota menjadi momen yang ditunggu ketika liburan. Sayangnya pada saat liburan, orang-orang kerap kesulitan memilih destinasi wisata karena jarak antar tempat yang berjauhan. Menjawab masalah ini, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang sebuah aplikasi bernama Odiga.

Karya ini dirancang oleh satu tim yang terdiri dari Syarifa Khairunnisa dan Nafi Mulyo Kusumo dari Teknik Fisika ITB, serta Muhammad Rifqi Syatria dari Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Menurut Syarifa Khairunnisa, aplikasi buatan timnya berhasil menyabet juara pertama pada lomba Compfest 14 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) pada 30 Oktober 2022 lalu.

Membantu Merencanakan Liburan

aplikasi odiga untuk berlibur karya mahasiswa itb

Aplikasi Odiga untuk berlibur karya mahasiswa ITB ©2023 Dokumentasi ITB/Merdeka.com

Syarifa mengatakan, Odiga bisa membantu para pengguna untuk merancang kegiatan liburannya yang hemat waktu dan menggunakan jalur yang tepat.

Menurut dia, saat menentukan destinasi, orang-orang kerap menemukan sejumlah kendala, seperti terbatasnya waktu dan ingin mengunjungi banyak tempat. Lalu jalur yang ditempuh juga sering tidak efisien karena berjauhan.

Permasalahan-permasalahan itu yang kemudian dijawab oleh aplikasi Odiga sehingga momen liburan bisa optimal.

"Permasalahan-permasalahan tersebut coba kami jawab lewat aplikasi Odiga ini," terang dia, mengutip ANTARA.

Bisa Pilihkan Tempat Sesuai Rute yang Diinginkan

Kemampuan tersebut juga didukung oleh empat fitur yang tersedia di aplikasi Odiga. Fitur pertama adalah perencanaan perjalanan menggunakan peta interaktif (Travel Planning with Interactive MAP). Ini memungkinkan pengguna memilih tempat secara langsung dari peta yang muncul di aplikasi.

Fitur kedua, adalah menentukan pembagian waktu berdasarkan lokasi destinasi. Di sini, Syarifa dan tim memanfaatkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI Time Planning).

Fitur ketiga adalah optimalisasi rute perjalanan, sesuai daerah yang akan dituju (AI Route Optimization). Nantinya aplikasi akan menunjukkan jalur yang saling menghubungkan antara destinasi satu dengan yang lainnya, setengah pengguna memasukkan posisi melalui web agar lebih hemat waktu.

Fitur terakhir adalah rekomendasi tempat, di mana pengguna bisa menuliskan pengalaman berliburnya ketika mengunjungi tempat baru, sebagai rekomendasi bagi pengguna aplikasi lain (Place Recommendation).

Proses Penyatuan Ide Jadi Hal Terpenting

aplikasi odiga untuk berlibur karya mahasiswa itb

Aplikasi Odiga untuk berlibur karya mahasiswa ITB ©2023 Dokumentasi ITB/Merdeka.com

Ditambahkan Syarifa, dalam pembuatan aplikasi ini, proses penyatuan ide menjadi hal yang terpenting.

“Tahap pertama design thinking itu adalah empathize. Dalam menentukan ide, coba dikaji, ditinjau lagi, supaya ide itu benar-benar tepat sasaran. Walaupun dari segi teknologi itu canggih banget, mungkin karena kurang tepat sasaran dan kurang applicable di kehidupan sehari-hari, nilai jualnya jadi berkurang. Jadi yang pertama, pastikan ide itu benar-benar tepat sasaran,” katanya

Ia menambahkan jika fitur-fitur di Odiga memanfaatkan K-Means clustering, collaborative filtering, dan genetic algorithm. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemesanan Transportasi dan Akomodasi Meningkat saat Libur Panjang HUT Kemerdekaan RI, Ini Datanya
Pemesanan Transportasi dan Akomodasi Meningkat saat Libur Panjang HUT Kemerdekaan RI, Ini Datanya

Traveloka mencatat terjadi lonjakan pada volume transaksi pada transportasi darat (bus dan kereta) hingga mencapai 20 persen.

Baca Selengkapnya
Gabut di Rumah, Pemuda ke Luar Negeri Tak Naik Pesawat Malah Gas Naik Ojek 'Pergi ke LN Rasa Kabupaten'
Gabut di Rumah, Pemuda ke Luar Negeri Tak Naik Pesawat Malah Gas Naik Ojek 'Pergi ke LN Rasa Kabupaten'

Berbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.

Baca Selengkapnya
Hasil Studi PWC sebut Traveloka Beri Stimulus Industri Pariwisata, Berikut Faktanya
Hasil Studi PWC sebut Traveloka Beri Stimulus Industri Pariwisata, Berikut Faktanya

Berikut fakta mengenai studi PWC terkait kontribusi Traveloka di industri pariwisata.

Baca Selengkapnya
Sandiaga: Tapera Penting, Tapi Healing Super penting Buat Gen Z
Sandiaga: Tapera Penting, Tapi Healing Super penting Buat Gen Z

Digitalisasi yang melekat pada Gen Z diharapkan bisa menjadi dongkrak destinasi wisata dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Tren Perjalanan Wisata 2024, Opsi Transportasi Semakin Beragam dan Pariwisata Semakin Tumbuh Berkelanjutan
Tren Perjalanan Wisata 2024, Opsi Transportasi Semakin Beragam dan Pariwisata Semakin Tumbuh Berkelanjutan

Jelang liburan panjang, atraksi wisata yang paling diminati masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, dan masih banyak lainnya.

Baca Selengkapnya
Telkom Beri Solusi Digitalisasi Bisnis Usaha Wisata Kecil Menengah
Telkom Beri Solusi Digitalisasi Bisnis Usaha Wisata Kecil Menengah

DigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.

Baca Selengkapnya
"Destination Dupes" Istilah Populer di Kalangan Turis Muda, Begini Penjelasannya

Wisatawan muda tidak lagi cukup tertarik mendatangi tujuan wisata hanya karena mengikuti tren FOMO (fear of missing out).

Baca Selengkapnya