Mahasiswa S2 ITB Ditemukan Gantung Diri di Kosan, Tinggalkan Pesan Ini untuk Keluargu
Merdeka.com - Seorang pria berinisial AN ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di dalam kamar kontrakannya di kawasan Cisitu Lama, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (22/8/2021).
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung, Ajun Komisaris Besar Rudy Trihandoyo, korban AN pertama kali ditemukan oleh sejumlah saksi di sekitar lokasi pada pukul 05.00 WIB pagi.
Melansir dari Liputan6 Senin (23/8), di sekitar jasad pria yang juga mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, turut ditemukan sepucuk surat berbahasa Inggris yang ditujukan untuk keluarganya di Madura, Jawa Timur.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bunuh Diri Sudah Direncanakan
©shutterstock.com
Dalam keterangannya, Rudy menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, disebutkan jika AN sudah merencanakan aktivitas bunuh dirinya itu. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya temuan tali yang tergeletak di luar kamar kontrakan korban AN.
Hingga saat ini, Rudy bersama tim masih terus mencari tahu motif apa yang melatarbelakangi korban melakukan tindakan nekat tersebut.
"Positif gantung diri. Dia menyiapkan tali, ditemukan di luar kosan," ujar Rudy saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Minggu (22/8) kemarin.
Ditemukan Identitas serta Sepucuk Surat Berisi Permohonan Maaf
Berdasarkan tim Inafis yang melakukan evakuasi, selain ditemukan barang bukti berupa tali, di sekitar jasad juga ditemukan identitas korban serta sepucuk surat berbahasa Inggris.
Dalam surat tersebut, AN menuliskan sebuah pesan yang intinya permohonan maaf yang ditujukan untuk keluarganya di Pamekasan, Jawa Timur.
"Kita menemukan secarik surat dalam bahasa Inggris, yang terjemahannya itu kurang lebih permohonan maaf kepada saudara dan keluarga," tuturnya.
Malam Sebelumnya Masih Beraktivitas
Dari hasil keterangan tiga orang saksi yang berada di sekitar kontrakan, disebutkan jika saksi pertama keluar mengambil motor pukul enam pagi. Kemudian, saat melihat lagi ke kamar kosan, korban sudah gantung diri dengan tali tambang.
Dari situ, saksi pertama melakukan tindakan pelaporan kepada dua orang teman lainnya untuk memberitahu kejadian gantung diri yang dialami AN.
Rudy turut mengatakan, jika diduga aktivitas bunuh diri tersebut dilakukan sekitar pukul 04.00 sampai 05.00 WIB pagi. Hal tersebut dikarenakan menurut para saksi korban masih melakukan aktivitasnya di malam sebelum kejadian.
Saat ini, lanjut Rudy, jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan sudah dalam pengurusan pihak keluarga almarhum yang tinggal di Bandung.
Keterangan Pihak ITB
Sementara itu dikatakan secara terpisah, Kabiro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto membenarkan AN yang meninggal akibat gantung diri di kontrakan tersebut merupakan salah seorang mahasiswa S-2 di kampusnya.
AN tercatat sebagai mahasiswa Strata 2 angkatan 2018 Program Studi Struktur Teknik Sipil FTSL, Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Almarhum sudah menempuh studi di ITB selama 3 tahun (6 semester) dan sedang dalam tahap menyusun tesis. Menurut data dan informasi resmi ITB, almarhum AN berasal dari Madura dan berdomisili di Bandung pada suatu rumah kos yang berlokasi di Cisitu Lama, bersama beberapa rekannya yang juga berstatus sebagai mahasiswa Teknik Sipil ITB," tutur Naomi.
Pencegahan Bunuh Diri
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaKorban sempat meninggalkan sebuah surat berisi wasiat yang isinya meminta diantarakan ke rumah sakit yang berada di dekat lokasi.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaUnggahan akun X @shittycircle memperlihatkan pria dengan hoodie dan celana hitam tergantung di tepi fly over Cimindi.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaALNR diduga bunuh diri di rumahnya di perumahan Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di kontrakan yang terletak di Jalan Jambu, Kecamatan Beji, Depok. Korban ditemukan tewas dengan luka sobek di leher.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca Selengkapnya