Melihat Keunikan Pasar Tasik Cideng, Terpantau Ramai Jelang Ramadan

Merdeka.com - Suasana jelang Ramadan perlahan mulai terasa di Pasar Tasik, Kawasan Cideng, Jakarta Pusat belakangan ini. Warga mulai memadati lokasi tersebut untuk membeli berbagai kebutuhan sandang untuk memeriahkannya.

Pasar ini selalu jadi incaran masyarakat di momen-momen tertentu, termasuk Ramadan dan hari raya Idulfitri. Selain tak jauh dari pusat kota, harga barang di sini juga miring.

Setelah sempat tutup akibat pandemi Covid-19 yang melanda global, pasar ini kembali dibuka dan jumlah pengunjung yang kian bertambah. Berikut sederet keunikan Pasar Tasik Cideng, Jakarta Pusat, jelang Ramadan.

Menjual Beragam Jenis Gamis

©2023 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Seperti terpantau di lokasi, Pasar Tasik Cideng menyediakan berbagai model sandang seperti pakaian pria, wanita hingga anak-anak. Namun uniknya, baju yang dijual mayoritas merupakan jenis gamis atau pakaian muslim.

Para penjual berlomba-lomba menawarkan dagangannya kepada pengunjung yang lewat, dengan harga yang tidak menguras kantong.

Pedagang juga mulai bertambah, dari yang sebelumnya sempat sepi akibat pembatasan sosial. Kini kembali ramai dengan penerapan protokol kesehatan.

Mulai Berjualan Sejak Dini Hari

©2023 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Para penjual diketahui mulai memajang jualannya sebelum matahari terbit. Ada banyak lapak dengan dagangan yang tumpah ruah. Ada juga yang menggunakan kendaraan jenis minibus sebagai tempat memajang pakaian.

Biasanya, pengunjung dari pinggir ibu kota mulai berdatangan ke kawasan tersebut. Pakaian gamis, muslim sampai kasual banyak tersedia dengan motif serta warna yang beragam.

Adapun pasar ini termasuk pasar dadakan karena tidak buka setiap hari, dan hanya menggelar lapaknya di Senin dan Kamis mulai pukul 05.00 WIB pagi sampai pukul 11.00 WIB siang. Harga pakaian sendiri paling murah di angka Rp70 ribu sampai ratusan ribu.

Pedagangnya Berasal dari Tasikmalaya

Mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar, Selasa (28/2) kebanyakan para pedagang berasal dari wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun ada juga dari wilayah sekitar salah satunya Bandung.

Tak hanya penjual, para pembeli juga rela datang dari luar kota salah satunya Enung Susilawati yang berangkat dari Sukabumi sejak pukul 01.00 WIB dini hari.

“Ini ke Pasar Tasik karena harganya murah ya. Saya dari Sukabumi, dan berangkat dari jam 01.00 WIB malam” kata Enung.

Menurut pedagang, di hari biasa penjualannya hanya mentok di 1.300 item, dan sekarang permintaannya melonjak signifikan sampai 3.500 potong dalam satu minggu. Saat ini pasr tersebut menyuguhkan ribuan pakaian dari 800-an lapak yang berjualan. (mdk/nrd)