Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Ini Sejarah Singkatnya

Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Ini Sejarah Singkatnya Kegiatan belajar di sekolah saat PPKM level 1. ©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Bulan Mei menjadi bulan yang spesial untuk dunia pendidikan di Tanah Air Indonesia. Ini karena di awal bulan, tepatnya pada 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, atau yang juga dikenal dengan Hardiknas.

Penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959 merupakan wujud dari kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di negeri ini.

Penetapan Hari Pendidikan Nasional ini dilatarbelakangi oleh sosok Ki Hajar Dewantara yang lahir pada 2 Mei 1889, yaitu orang yang memiliki jasa luar biasa bagi dunia pendidikan Indonesia.

Namun, peringatan Hari Pendidikan Nasional ini tidak semata-mata untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, tapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh pelaku pendidikan.

Pada tahun ini, berdasarkan Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, tema dari Hari Pendidikan Nasional 2023 yaitu "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".

Sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia

Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei memiliki sejarah yang tak bisa dilepaskan dari sosok Ki Hadjar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia yang juga dikenal sebagai Bapak Perintis Pendidikan Nasional.

Mengutip dari laman bpmpriau.kemdikbud.go.id, Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, pada 2 Mei 1889. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Pada akhirnya, dia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Selama era kolonialisme Belanda, Ki Hadjar Dewantara dikenal berani menentang kebijakan pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Kebijakan tersebut hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Tiga Semboyan

ilustrasi ki hajar dewantara

liputan6.com

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan dalam sistem pendidikannya. Semboyan itu terkenal dengan bahasa Jawanya yang berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),

Ini adalah salah satu peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang masih terus bertahan sampai saat ini. Tiga semboyan pendidikan tersebut memang sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Pentingnya Pendidikan

1. Membentuk karakter: Pendidikan membantu membentuk karakter individu, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan nilai-nilai positif seperti toleransi, kejujuran, dan disiplin. Karakter yang baik dapat membantu individu menghadapi tantangan dalam hidup dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

2. Meningkatkan kemampuan: Pendidikan juga membantu meningkatkan kemampuan individu, baik dalam hal keterampilan teknis maupun sosial. Individu yang terdidik memiliki lebih banyak kesempatan untuk meraih kesuksesan di bidang pekerjaan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi masalah dengan lebih baik.

3. Mengurangi kemiskinan: Pendidikan dapat membantu mengurangi kemiskinan melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan individu, sehingga mereka dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan penghasilan. Selain itu, pendidikan juga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antar individu dan kelompok masyarakat.

4. Mendorong inovasi dan kemajuan: Pendidikan juga berperan dalam mendorong inovasi dan kemajuan di bidang teknologi, sains, dan seni. Individu yang terdidik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas sehingga dapat menghasilkan ide-ide baru dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam berbagai bidang.

5. Membangun kesadaran dan partisipasi politik: Pendidikan juga membantu membentuk kesadaran dan partisipasi politik individu. Individu yang terdidik lebih mampu memahami dan mengambil bagian dalam proses politik, serta menghasilkan keputusan yang lebih baik dan berbasis pada data dan fakta. (mdk/ank)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Lengkap Beserta Tujuan dan Maknanya
Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Lengkap Beserta Tujuan dan Maknanya

Ada sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya
Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia
Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia

Berikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.

Baca Selengkapnya
50 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Penuh Pesan Inspiratif
50 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Penuh Pesan Inspiratif

Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei adalah momen untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Pesan Mendikbud Nadiem di Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Lanjutkan
Pesan Mendikbud Nadiem di Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Lanjutkan

Menurut Nadiem, manfaat program Merdeka Belajar tersebut dirasakan guru, pelajar, maupun mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Putu Supadma Usul Konsep Ki Hajar Dewantara Diterapkan di Sistem Pendidikan Indonesia, Ini Alasannya
Putu Supadma Usul Konsep Ki Hajar Dewantara Diterapkan di Sistem Pendidikan Indonesia, Ini Alasannya

Wakil Ketua BKSAP DPR 2019-2024 Putu Supadma Rudana mengatakan pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia harus dikaji saat ini.

Baca Selengkapnya
Jadi Konsep Pendidikan Saat Ini, Begini Makna
Jadi Konsep Pendidikan Saat Ini, Begini Makna "Merdeka Belajar" Menurut Ki Hajar Dewantara

Konsep Merdeka Belajar ini diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek kehidupan

Baca Selengkapnya
25 Kata-kata Pahlawan Nasional tentang Pendidikan, Penuh Makna Mendalam
25 Kata-kata Pahlawan Nasional tentang Pendidikan, Penuh Makna Mendalam

Kata-kata pahlawan nasional tentang pendidikan bisa dijadikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Putu Supadma: Sistem Pendidikan Indonesia Harus Merujuk pada Ajaran Ki Hajar Dewantara
Anggota DPR Putu Supadma: Sistem Pendidikan Indonesia Harus Merujuk pada Ajaran Ki Hajar Dewantara

Putu Supadma Rudana menilai sistem pendidikan Indonesia saat ini perlu merujuk kembali ke ajaran Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya
Hari Guru Nasional 25 November, Begini Sejarah Lengkapnya Beserta Makna dan Tema Tahun 2023
Hari Guru Nasional 25 November, Begini Sejarah Lengkapnya Beserta Makna dan Tema Tahun 2023

Peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2023 menjadi momen paling dinantikan oleh semua insan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Sosok Abdul Chalim, Tokoh Pendidikan yang Raih Gelar Pahlawan Nasional
Sosok Abdul Chalim, Tokoh Pendidikan yang Raih Gelar Pahlawan Nasional

Anugerah gelar Pahlawan Nasional itu diterima oleh ahli waris Abdul Chalim.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan

Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya
Sosok Mohammad Sjafei, Tokoh Pejuang Pergerakan dan Pendidikan Indonesia Pendiri INS Kayutanam
Sosok Mohammad Sjafei, Tokoh Pejuang Pergerakan dan Pendidikan Indonesia Pendiri INS Kayutanam

Pencetus berdirinya lembaga pendidikan menengah swasta bercorak khusus di Padang Pariaman ini juga berkontribusi cukup besar terhadap Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya