Mengenal Emma Poeradiredja, Tokoh Sumpah Pemuda Asal Kuningan yang Patut Diteladani
Merdeka.com - Momen Sumpah Pemuda yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia Jakarta pada masa lalu seakan menjadi refleksi kebangkitan para generasi muda untuk bersama-sama berjuang dalam memajukan bangsa Indonesia.
Salah satu tokoh pemuda yang cukup vokal menyuarakan perjuangan di masa lalu adalah Emma Poeradiredja. Ia merupakan sosok wanita kelahiran Cilimus, Kuningan 13 Agustus 1902 yang cukup diperhitungkan dalam merangkul para perempuan agar tetap berdikari dalam membela Indonesia.
Melansir dari historia.id, berlatar belakang keluarga menak, Emma sejak remaja memang diuntungkan dalam mendapatkan akses pendidikan yang cukup memadai untuk menyurakan upaya pergerakan kaum muda di Jawa Barat.
-
Siapa yang memimpin Kongres Perempuan Indonesia pertama? Panitia Kongres Perempuan Indonesia 1, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R. A. Soekanto, Nyi Hadjar Dewantara, dan Soejatin, melibatkan 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
-
Kapan Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
-
Siapa ketua Kongres Pemuda II? Soegondo Diojopoespito adalah ketua Kongres Pemuda II yang melahirkan ikrar Sumpah Pemuda.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa saja tokoh Sumpah Pemuda? Di tangan setidaknya 13 tokoh serta para pemuda pemudi Indonesia, Sumpah Pemuda tercetus pada Kongres Pemuda II.
-
Apa yang dihasilkan oleh Kongres Pemuda II? Soegondo Diojopoespito adalah ketua Kongres Pemuda II yang melahirkan ikrar Sumpah Pemuda.
Aktif di Komunitas Pemuda
Emma Puradiredja
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Pasca kelulusannya di Hollandch Inlandsce School (HIS) Tasikmalaya pada 1910-1917, Emma kembali melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitegebreid Lager Onderwijis (MULO) di Kota Bandung tahun 1917 sampai 1921.
Selama bersekolah di MULO, dirinya aktif bergabung ke dalam beberapa perkumpulan seperti Jong Java dan Jong Islaminten Bond sebagai ketua cabang di wilayah Bandung.
Selain itu, Emma juga merupakan salah satu tokoh yang menginisiasi pembentukan Dameskring (1926) bersama Artini Djojopuspito, Sumardjo, Ayati, Emma Sumanegara, Suhara, Kasiah, Kartimi, dan Rusiah.
Dameskring merupakan perkumpulan perempuan dan terdiri dari perempuan terpelajar serta beragam suku bangsa dari seluruh wilayah Indonesia.
Bersuara di Kongres Pemuda I dan II
Rekam jejak aktivisnya yang terkenal aktif itu, lantas menghantarkan Emma untuk memberikan aspirasinya di Kongres Pemuda 1 dan II.
Dalam kongres tersebut, dirinya berupaya mengangkat kaum perempuan bahwa perempuan merupakan sosok yang perlu berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara. Pasca kongres, dirinya juga melatih para perempuan untuk menyebarkan gagasan persatuan Indonesia.
Mendirikan PASI hingga Pernah Ditawan Belanda
Empat tahun berselang, perjuangan Emma terus digaungkan. Ia mendirikan Pasundan Istri (PASI) dengan dilanjutkan menjadi ketua Kongres Wanita ke-3 di Bandung pada 8 tahun setelahnya.
Bahkan di masa pasca kemerdekaan, dirinya pernah ditangkap oleh tentara Belanda di kediaman Ir. Djuanda di Yogyakarta pada waktu Clash II (Agresi Belanda II) tahun 1948. Hal ini terjadi karena ia menolak kembali ke Bandung untuk dipekerjakan di Hoofaburean Staats Spoorwegen (Kantor Kereta Api Belanda).
Sebelumnya, ia merupakan pegawai setia di kantor pusat Balai Besar Jawatan Kereta Api milik Indonesia di Bandung. Karena Belanda menduduki Bandung, dirinya diungsikan ke Garut, Gombong hingga Yogyakarta.
Menjadi Teladan
Seperti melansir dari ANTARA, di tahun 2017 lalu Emma menjadi salah satu tokoh yang rekam jejaknya dipublikasikan di Museum Sumpah Pemuda. Ini dikarenakan Emma punya teladan kuat karena berjuang di tiga zaman (Penjajahan Belanda, Jepang dan Pasca Kemerdekaan) dengan merangkul kaum perempuan muda untuk ikut berjuang menumpas penjajahan Belanda. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi ikrar Sumpah Pemuda beserta sejarah lengkapnya yang bisa dipelajari.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh pidato Sumpah Pemuda yang bisa Anda gunakan sebagai referensi menulis dan menyampaikan gagasan.
Baca SelengkapnyaAyo saling berbalas pantun tema Sumpah Pemuda dengan pantun berikut ini. Semarakkan Sumpah Pemuda dan bangkitkan nasionalisme pada bangsa.
Baca SelengkapnyaUsaha untuk menyatukan organisasi-organisasi pemuda yang dimulai oleh Kongres Pemuda I terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaUpacara peringatan 96 tahun Sumpah Pemuda diikuti ratusan peserta, mulai dari anggota keluarga pahlawan nasional, pelajar, hingga masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaRohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRaden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi oleh ketidakadilan yang dialami perempuan pada masa itu, ia aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda sendiri merupakan tonggak sejarah bagi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
Baca Selengkapnya