Mengenal Kucing Hutan Jawa, Hewan Lucu yang Dilindungi Undang-Undang
Merdeka.com - Setiap orang pasti setuju jika kucing adalah hewan yang cocok untuk dipelihara. Tingkah dan wajahnya yang lucu selalu berhasil menarik perhatian banyak orang. Jadi jangan heran jika kucing sering dipilih untuk dijadikan sebagai peliharaan di rumah.
Ada banyak jenis kucing yang bisa dipilih untuk dipelihara. Mulai dari jenis kucing anggora, persia, siam, hingga kucing domestik yang biasa kita jumpai di lingkungan rumah. Namun, ternyata ada juga jenis kucing yang dilindungi dan tak boleh dipelihara.
Inilah kucing hutan Jawa, yang jika dilihat sepintas seperti macan tutul dengan ukuran yang lebih kecil. Meski ini adalah salah satu jenis kucing, kucing hutan jawa berbeda dengan kucing lainnya. Kucing hutan jawa termasuk satwa yang dilindungi yang telah diatur dalam UU No 5 Tahun 1990.
-
Apa arti kata kucing? Kucing adalah ungkapan rasa cinta
-
Apa saja nama kucing betina yang unik? Nama kucing betina bisa jadi inspirasi untuk Anda yang akan mengadopsi kucing. Sama seperti memberi nama pada bayi, Anda harus tahu jenis kelamin kucing Anda.
-
Apa yang menjadi identitas sebuah kucing? Tak hanya sebagai tanda kepemilikan, nama pada kucing juga menjadi identitas si kucing itu sendiri.
-
Bagaimana kucing menjadi hewan peliharaan? Kucing domestik yang pertama kali muncul kemungkinan merupakan hewan yang suka mengambil keuntungan, dengan mendekat pada manusia karena dapat dengan mudah mendapat makanan.
-
Apa ciri khas dari Kucing Bakau? Kucing bakau mayoritas hidup di area rawa-rawa atau tepian sungai yang terkenal pasang surut air laut di beberapa Pulau Jawa. Hal ini menurut laman San Diego Zoo dikarenakan kucing ini memiliki kaki berselaput. Hal itu yang memudahkannya untuk berjalan di lumpur dan berenang.
-
Dimana nenek moyang kucing domestik berasal? Analisis DNA menunjukkan bahwa tempat tersebut kemungkinan besar adalah asal mula nenek moyang kucing liar.
Untuk mengenal lebih dekat dengan kucing hutan ini, kami telah merangkum beberapa informasi terkait kucing hutan Jawa yang disadur dari beberapa sumber.
Kucing Hutan Jawa
Kucing hutan jawa, atau disebut juga dengan nama macan akar. Meski namanya kucing hutan, namun kucing ini juga sering dijumpai di lahan perkebunan masyarakat. Dikutip dari laman prasstyle.com, kucing hutan jawa memiliki rupa yang mirip dengan kucing yang biasa kita temui. Hanya saja, kucing ini memiliki sifat liar dan cenderung menjauh dari manusia.
Kucing hutan sendiri keberadaannya tersebar di bagian benua Asia Selatan, Timur, dan Tenggara. Sedangkan di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis kucing hutan yang dapat kita temui, antara lain kucing emas, kucing emas Asia, macan dahan Kalimantan, dan yang saat ini sedang kita bahas, kucing hutan jawa.
prasstyle.com
Dilansir dari laman ruparupa.com, kucing hutan jawa tidak hanya tinggal di hutan. Kucing ini sering terlihat berkeliaran di lahan perkebunan atau pemukiman penduduk sekitar. Kucing ini juga suka berteduh di bawah batu besar, atau berjalan di akar-akar pohon. Itulah kenapa, kucing hutan jawa mendapatkan sebutan macan akar.
Dalam urusan reproduksi, kucing hutan jawa mampu melahirkan dua hingga empat ekor anak kucing setiap melahirkan, dengan masa kandungan kurang lebih selama 70 hari. Kemudian ketika usianya mencapai 13 bulan, kucing ini sudah siap untuk reproduksi kembali.
Ciri-Ciri Kucing Hutan Jawa
Kucing hutan jawa memiliki ukuran kurang lebih sama seperti ukuran kucing domestic, atau kucing-kucing yang sering Anda lihat. Tetapi, kucing hutan jawa memiliki tubuh yang lebih ramping dan kaki yang lebih panjang. Kepalanya berukuran kecil, dan terdapat dua garis yang berwarna gelap yang menonjol. Moncong kucing ini berwarna putih dengan ukuran yang pendek dan sempit.
Di bagian kepalanya, terdapat dua garis berwarna gelap yang ada di mata hingga telinga. Kemudian ada garis putih berukuran kecil yang menghubungkan mata dan hidung. Pada bagian telinga belakang, bentuknya agak panjang dan bulat, dengan warna hitam dengan bintik putih di tengah.
Tubuh dan tungkai dari kucing ini terdapat bintik hitam dengan ukuran dan warna yang bervariasi. Di sepanjang punggungnya kita bisa melihat ada dua hingga empat baris bintik memanjang. Ekornya sendiri berukuran kurang lebih setengah dari panjang kepala dan tubuhnya. Di ekornya juga terdapat beberapa pola berbentuk cincin yang tidak jelas di dekat ujung ekornya yang berwarna hitam. Warna latar belakang bulu tutul kuning kecoklatan, dan pada dada dan bagian perut berwarna putih.
Makanan Kucing Hutan Jawa
Kucing hutan jawa adalah jenis hewan pemakan serangga dan hewan-hewan berukuran kecil lainnya, seperti tikus, burung, dan ular. Burung yang menjadi santapannya biasanya adalah burung puyuh atau burung gagak kecil. Kucing ini juga senang berburu reptil seperti bunglon dan kadal untuk dimakan.
Untuk urusan berburu makanan, kucing hutan ini memang tak bisa diremehkan. Bahkan kucing hutan jawa sudah mulai berburu mangsanya sejak kecil. Meski anak kucing ini tidak bisa membuka matanya hingga mencapai usia 10 hari, namun begitu mata mereka sudah bisa terbuka, kucing dapat langsung berburu.
Dilindungi Undang-Undang
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Kucing hutan jawa bukan seperti kucing biasa. Jenis kucing ini termasuk ke dalam satwa liar yang dilindungi. Perlindungan kucing hutan jawa ini juga telah diatur dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 1990, bahwa:
Kepada siapapun orangnya yang sengaja melukai, menangkap, membunuh, menyimpan, memelihara, memiliki, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)).
Dan Barang Siapa yang Sengaja memiliki, memelihara, menyimpan, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)).
Kucing hutan ini termasuk hewan yang dilindungi karena perburuan dan perdagangan. Selain itu, kerusakan lingkungan dan degradasi habitat membuat tingkat keterancaman dari kucing hutan termasuk tinggi. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret anakan kucing macan akar yang dilindungi oleh Undang-Undang & terancam punah.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaKumpulan nama kucing lucu dan antimainstream. Cocok untuk anabul kesayanganmu.
Baca SelengkapnyaKucing asli Pulau Raas Sumenep ini pernah dijadikan cinderamata bagi tamu penting. Intip potret gemasnya.
Baca SelengkapnyaKucing bengal termasuk kucing unik yang diminati banyak orang.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi rumah bagi berbagai jenis burung yang memukau. Intip jenis burung endemik yang umum dijumpai.
Baca SelengkapnyaKucing dengan tingkah lucunya jadi hewan terfavorit untuk dipelihara. Orang-orang rela membeli kucing ratusan juta sampai miliaran. Ada kucing apa saja, ya?
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaDi dunia ini terdapat banyak hewan yang memiliki wajah dan kepribadian yang lucu. Untuk mengetahui ada hewan apa saja, cek faktanya berikut ini!
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaBiasanya, kucing memiliki warna bulu yang umum seperti putih, cokelat, hitam, atau krim.
Baca Selengkapnya