Mengenal Masjid Kasunyatan, Punya Kolam Tertua dan Simbolkan Empat Arti Kehidupan
Merdeka.com - Masjid Kasunyatan di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Banten menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi terutama saat bulan Ramadan seperti sekarang. Di tempat ini, pengunjung akan disuguhkan bentuk arsitektur yang kuno dan khas dari masjid yang mampu menampung sekitar 2.500 orang jemaah itu.
Selain memiliki keindahan bangunan, masjid yang bisa menampung sekitar 2.500 jemaah ini juga memiliki sebuah kolam untuk bersuci yang membawa keberkahan karena kisah masa lalunya.
Konon, masjid yang dibangun di atas tanah wakaf seluas 2.544 meter persegi ini juga menyimbolkan empat arti kehidupan. Berikut ulasan selengkapnya.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Mengapa masjid ini penting? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Apa keunikan Masjid Baitul Makmur? Terdapat tiga buah kubah besar yang diapit oleh dua kubah menara air yang berukuran lebih kecil.
-
Apa keunikan Masjid Al Hikmah? Yang tidak ditemui dari masjid lain adalah tidak adanya kubah. Kubah diketahui diganti dengan mastaka berbentuk kepala burung yang menghadap ke seluruh penjuru. Inilah yang menjadi keunikan dan ciri khas dari masjid yang konon sudah ada sejak zaman penjajahan itu.
Dibangun Antara Tahun 1552 sampai 1570
©2022 kebudayaan.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Melansir tulisan berjudul “Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten” karya Nadya Alya di laman iplbi.or.id, Masjid Kasunyatan didirikan antara tahun 1552 sampai 1570 pada masa pemerintahan Maulana Yusuf.
Bangunan utama masjid Kasunyatan ini berada di tengah-tengah kompleks, dan memiliki bentuk persegi empat. Adapun ukurannya memiliki diameter ± 11,30 x 11,50 meter dengan menghadap ke selatan.
Pada bagian atap berbentuk kerucut gaya tumpang tiga dan terbuat dari genteng yang memiliki hiasan unik di bagian atapnya.
Pada sisi barat daya masjid, terdapat menara dengan tinggi ± 10,82 meter yang mempunyai tiga tingkat. Sejajar dengan lantai pertama terdapat sebuah ruangan yang menghubungkan menara dengan serambi utara. Atap menara terbuat dari genteng yang berbentuk seperti payung terbuka.
Miliki Kolam Tempat Bersuci Kalangan Wali
©2022 kebudayaan.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Salah satu yang menarik dari masjid ini adalah adanya kolam untuk bersuci di dekat bangunan utama masjid. Kolam tersebut memiliki kedalaman sekitar 4 meter. Pada hari-hari tertentu kolam tersebut kerap digunakan sebagai kegiatan membersihkan diri ketika akan atau selesai berziarah di makam para tokoh.
Melansir kanal YouTube AyokeBanten, kolam tersebut menjadi yang tertua di provinsi itu dan dahulunya digunakan oleh para wali hingga tokoh agama untuk berwudu.
Kabarnya saat ini, kolam yang airnya tidak pernah surut itu akan digunakan untuk pemandian bagi warga atau kalangan yang baru memeluk Agama Islam.
Punya Filosofi Empat Arti Kehidupan
©2022 kebudayaan.kemdikbud.go.id/Merdeka.com
Adapun keunikan lain dari Masjid Kasunyatan terletak dari filosofisnya, yakni keimanan, keislaman, keikhlasan dan keikhlasan. Kemudian, di balik nama Kasunyatan juga terdapat empat arti yakni kesucian, kenyataan, kesunyian, dan kesepian.
Kasunyatan sendiri memiliki arti Kasunyian Sultan atau tempat menyepi bagi sultan dan tokoh agama di zaman dahulu.
Di lokasi juga terdapat makam wali, sekaligus guru spiritual bagi warga Banten yakni Sultan Maulana Yusuf. Selain itu di tempat ini juga terdapat Syekh Abdul Syukur dan putranya Syekh Abdul Syukur Putra.
Pada bagian mimbar terdapat pedang dan singgasana dari mendiang Sultan Maulana Yusuf, yang merupakan putra dari Maulana Hasanuddin pendiri Kesultanan Banten.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaKonon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaAda simbol dua buah nanas di dalam masjid yang konon menggambarkan kondisi manusia.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaGubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca SelengkapnyaBegini kisah unik Masjid An Nawier yang sudah ada sejak abad ke-18 di Tambora Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaKolam ini dibangun oleh murid Sunan Ampel yang bernama Mbah Blumbang
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaMasjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan megah masjid di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeberadaan masjid ini jarang diketahui karena tersembunyi di antara gedung pencakar langit.
Baca Selengkapnya