Mengenal Museum Fatahillah, Destinasi Ikonik Jakarta Penuh Cerita Sejarah Ibu Kota
Merdeka.com - Di tengah hari jadinya yang 494 pada 22 Juni 2021 ini, wilayah DKI Jakarta terus mengalami perkembangannya yang teramat pesat.
Bahkan, jalan panjang perubahannya masih bisa kita lihat lewat ragam koleksi di Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Fatahillah.
Melansir dari kanal Museum Indonesia, di lokasi ini tersimpan berbagai benda lawas yang terkait jejak masa silam ibu kota seperti mebel, perabot rumah tangga, senjata, keramik, peta hingga berbagai macam koleksi buku zaman dahulu. Berikut ulasan lengkapnya.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno? Sejauh ini, telah digali sekitar 2.000 artefak dari kota kuno berusia 3.000 tahun ini. Dilansir Greek Reporter, Kamis (12/9), kota kuno ini masih dalam kondisi sangat baik.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Temuan itu mengungkapkan daerah tersebut awalnya berada di bawah kendali suku Bisaltia dari Tharakia. Namun kemudian dihuni oleh orang-orang Yunani dari kota-kota Selatan dan Kerajaan Makedonia. Sejumlah penemuan di lokasi itu membuktikan ada tembikar Yunani dari abad ke-6 sebelum Masehi. Temuan pada penggalian tersebut juga mengungkap fase bangunan era Helenistik bagian dari sebuah benteng basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan tempat pemerasan anggur zaman Romawi, dan dua gereja Kristen tipe basilika tiga lorong.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno itu? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
Bangunan Museum Bekas Balai Kota Batavia
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Sebagai lokasi sejarah, bangunan museum di Jalan Fatahillah No 1, Jakarta Barat ini ternyata juga menyimpan cerita unik terkait fungsinya yang berubah seiring waktu. Dulunya bangunan ini didirikan untuk dijadikan tempat administrasi pemerintahan Kota Batavia (balai kota).
Pembangunannya sendiri diinisiasi oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627) pada 27 April 1626. Disebutkan, bangunan tersebut merupakan balai kota kedua yang didirikan VOC.
"Gedung ini merupakan gedung balai kota kedua yang dibangun pada masa pemerintahan VOC di Batavia. Kemudian bangunan museum juga pernah difungsikan sebagai pengadilan, kantor catatan sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja (College van Scheppen)," seperti tertulis di situs tersebut.
Koleksi Unik Museum Fatahillah
Adapun sejumlah koleksi terarsip rapi di dalam gedung tersebut. Beberapa di antaranya merupakan barang peninggalan yang unik seperti Prasasti Ciaruteun peninggalan Tarumanagara, Meriam Si Jagur, Patung Dewa Hermes, sel tahanan dari Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830).
Kemudian, ada pula koleksi lain seperti lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda (1602-1942), alat pertukangan zaman prasejarah dan koleksi persenjataan. Selain itu, terdapat koleksi mebel antik peninggalan abad ke-17 sampai abad ke-19, sejumlah keramik, gerabah dan prasasti.
Secara keseluruhan, koleksi di Museum Sejarah Jakarta merupakan koleksi dari peninggalan abad ke-17 sampai abad ke-19. Kebanyakan merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Tiongkok, dan asli Indonesia yang berpengaruh di Batavia pada saat itu.
Terdapat Beberapa Ruang Koleksi
m
Koleksi di Museum Fatahillah Jakarta
©2021 Wikipedia/Merdeka.com
Koleksi di museum tersebut juga tersimpan di beberapa ruang sesuai fungsinya di masa silam seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.
Beberapa koleksinya antara lain, koleksi perjalanan Jakarta, benda galian arkeolog di tanah Batavia, serta peninggalan lainnya.
Miliki Program Kesenian Nusantara
Sementara itu, di lokasi museum juga kerap menjadi lokasi untuk diadakan kegiatan berkesenian melalui Program Kesenian Nusantara.
Kegiatan tersebut sudah diadakan pengelola sejak 2001 hingga 2002. Kemudian kegiatan mulai difokuskan untuk kesenian bernuansa Betawi di tahun 2003 dengan diiringi kegiatan wisata kampung tua setiap Minggu ke-3 per bulannya.
Namun adanya pandemi Covid-19, membuat museum tersebut harus membatasi kegiatan dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan.
"Untuk masa pandemi ini, sesuai dengan aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah pengunjung dibatasi hanya 30 persen dari total kapasitas," kata Budi, salah seorang petugas di Museum Fatahillah, dilansir dari Merdeka.com beberapa waktu lalu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca SelengkapnyaKota Tua Jakarta menawarkan petualangan yang memikat bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan menikmati arsitektur kolonial.
Baca SelengkapnyaDi sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.
Baca SelengkapnyaMuseum Nasional mengalami kebakaran kemarin malam.
Baca SelengkapnyaMuseum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaAda ragam jenis rempah yang laku di masa silam tersimpan di Museum Bahari
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca SelengkapnyaBanyak museum yang menyimpan benda-benda unik dan bersejarah.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menjadi yang pertama dan terbesar se-Provinsi Lampung.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung akan mengetahui berbagai jenis wayang di Indonesia dan mancanegara
Baca Selengkapnya