Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Ngikis, Tradisi Jelang Ramadan khas Masyarakat Sunda Ciamis

Mengenal Ngikis, Tradisi Jelang Ramadan khas Masyarakat Sunda Ciamis Tradisi Ngikis di Ciamis jelang Ramadan. ©2021 Kanal Youtube Ciamis Nenjo/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, beberapa daerah di Indonesia biasanya melakukan sejumlah penyambutan melalui berbagai tradisinya yang khas. Salah satu daerah yang masih eksis dengan budaya tersebut adalah Kabupaten Ciamis.

Sebagai wilayah yang memiliki nilai kearifan lokal yang kuat, Kabupaten Ciamis terus berupaya menghidupkan tradisi turun temurunnya melalui ‘Ngikis’. Tradisi tersebut biasa diselenggarakan saat menyambut bulan puasa.

Tradisi ‘Ngikis’ diketahui memiliki filosofi yang kuat. Terutama menyangkut kesiapan diri untuk mensucikan hati dan jiwa dari kalangan warga yang masih menjunjung nilai warisan leluhur dari masyarakat Sunda Ciamis.

Orang lain juga bertanya?

“Ngikis secara harfiah berarti memagar. Pada masa lalu Ngikis lebih bersifat fisik yakni mengganti pagar singgasana Raja di situs Pangcalikan. Warga dari berbagai dusun datang sembari membawa bambu untuk digunakan memagari singgasana raja, yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali menjelang bulan suci Ramadan” seperti yang dilansir dalam tulisan Sarip Hidayatuloh di Jurnal Universitas Galuh Ciamis, Rabu (07/04).

Bermakna Membentengi Diri dari Hawa Nafsu

tradisi ngikis di ciamis jelang ramadan

©2021 Kanal Youtube Ciamis Nenjo/editorial Merdeka.com

Sebagaimana diungkapkan oleh Sarip, makna dari tradisi ngikis adalah membentengi diri dari hawa nafsu yang bisa mengganggu kekhusyukan dalam beribadah.

Makna penggantian pagar di situs leluhur Galuh (Ciamis), Cijeungjing, Kabupaten Ciamis juga disimbolkan sebagai bentuk membersihkan diri. Sehingga bisa terhindar dari sifat-sifat tercela yang tidak dianjurkan dalam berpuasa.

“Ngikis juga dimaknai sebagai sarana untuk memagari dan membersihkan diri dari perilaku buruk dan hawa nafsu jahat, sehingga ketika masuk bulan Ramadan diri dalam keadaan bersih (suci) dan dapat terhindar dari sifat-sifat tercela. Di mana inti dari puasa adalah memagari hawa nafsu, baik nafsu lahir (makan, minum) maupun batin.” jelas Sarip dalam tulisannya.

Percampuran Antara Islam dengan Hindu

Adapun tradisi 'Ngikis' sendiri termasuk tradisi yang berkembang dari hasil percampuran antara budaya Hindu dengan Islam. Namun dalam tulisannya, Sarip menegaskan jika tradisi 'Ngikis' sudah ada sejak tahun 1800-an di mana ketika itu masyarakat setempat berupaya melakukan penghormatan terhadap nenek moyang mereka sebelum agama Islam masuk.

Sejak itu, timbul kesadaran dari masyarakat di wilayah Ciamis Jawa Barat untuk tetap menghormati leluhurnya sebagai upaya berlaku baik (menjunjung para pendahulu).

“Diharapkan dengan dilaksanakannya Ngikis ini masyarakat akan lebih menghargai sejarah dan selalu ingat terhadap jasa-jasa para leluhur Galuh” ungkap Sarip.

Pelaksanaan Tradisi Ngikis

tradisi ngikis di ciamis jelang ramadan

©2021 Kanal Youtube Ciamis Nenjo/editorial Merdeka.com

Dalam pelaksanaannya sendiri, tradisi 'Ngikis' akan diawali dengan penyambutan tamu kehormatan yang dilakukan oleh Ki Lengser (tokoh adat pemimpin upacara).

Tamu kehormatan tersebut di antaranya tokoh kabuyutan, tokoh agama, pemerintah daerah, kepala desa bahkan hingga civitas akademik, termasuk bupati.

Kemudian para tokoh tersebut dihantar untuk menyaksikan kegiatan bubuka yang dilakukan di pelataran situs Karangkamulyan. Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti di dalam Situs Karangkamulyan yaitu di Situs Pangcalikan atau Singgasana Raja untuk mengulas kembali napak tilas para sesepuh Sunda Galuh.

“Tradisi tersebut juga dilakukan  tabur bunga di atas Batu Pancalikan (batu yang akan dipagar), kemudian setiap orang yang melakukan penaburan bunga diawali dengan membaca doa terlebih dahulu dengan tujuan untuk mendapat rida dan keberkahan dari Allah SWT.” jelasnya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Memahami Arti dari Prosesi Jamasan Keris, Penuh Simbol dan Nilai Filosofi
Memahami Arti dari Prosesi Jamasan Keris, Penuh Simbol dan Nilai Filosofi

Selama ini, jamasan pusaka selalu dikaitkan dengan hal-hal metafisik.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk

Tradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda

Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalokat Sirah Cai, Tradisi Menghormati Air Ala Orang Sunda
Mengenal Ngalokat Sirah Cai, Tradisi Menghormati Air Ala Orang Sunda

Tak sekedar nguri-uri kebudayaan, tradisi ini juga jadi salah satu cara orang Sunda dalam menjaga mata air sebagai sumber kehidupan warga.

Baca Selengkapnya
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai

Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Mitos Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari, Jadi Pamali
Mitos Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari, Jadi Pamali

Pamali sudah dipegang sebagai kebiasaan dari nenek moyang, terutama di masyarakat Sunda, dalam menerapkan batasan di kehidupan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya
Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali
Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali

Di balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya