Mengenal Penyakit OCD Berat Sejak Dini, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Merdeka.com - Penyakit OCD berat perlu diketahui sejak dini. Ada beberapa penyebab dari penyakit OCD berat, salah satunya faktor genetik. OCD atau obsessive compulsive disorder merupakan kondisi di mana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikiran yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya.
Dalam manifestasinya, setiap individu dapat berbeda-beda, sebagai contoh perasaan cemas akan kebersihan dirinya, akan terwujud dengan perilaku mencuci tangan yang berulang-ulang, perasaan cemas akan keamanan rumah tempat tinggalnya, terwujud dengan pengecekan pintu-pintu rumah secara berulang.
Sayangnya sering kali penderita penyakit OCD berat tidak menyadari bahwa mereka menderita OCD. Selain itu, masih banyak orang yang beranggapan bahwa OCD sama artinya dengan kepribadian seseorang yang cenderung menyukai keteletian, kerapian dan memperhatikan hal-hal kecil.
-
Apa saja yang menjadi gejala OCD? Gejala OCD meliputi obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran atau ketakutan yang tidak terkendali yang menyebabkan stres. Kompulsi adalah ritual atau tindakan yang seseorang ulang-ulang. Kompulsi mungkin memberikan sedikit bantuan, tetapi hanya untuk sementara waktu.
-
Bagaimana cara mengelola OCD? Terapi paparan dan respons pencegahan (ERP) adalah standar emas dalam pengobatan OCD, terlepas dari tipe spesifiknya.
-
Siapa yang berisiko terkena OCD? Ini lebih mungkin terjadi jika orang-orang di keluarga Anda memiliki OCD atau gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan.
-
Apa ciri khas dari OCD kontaminasi? OCD kontaminasi ditandai dengan ketakutan berlebihan akan kotoran, kuman, atau zat berbahaya lainnya. Individu dengan tipe ini mungkin memiliki obsesi tentang terkontaminasi atau menyebarkan kontaminasi kepada orang lain.
-
Bagaimana OCD muncul? Dilansir dari WebMD, OCD biasanya tidak terjadi sekaligus. Gejala dimulai dengan kecil dan disangka sebagai perilaku normal sebelum kemudian semakin memburuk. Kondisi OCD ini bisa dipicu oleh krisis pribadi, penyalahgunaan, atau sesuatu yang negatif yang sangat memengaruhi Anda, seperti kematian seorang yang Anda cintai.
-
Apa dampak dari OCD terhadap hubungan? OCD dapat mempengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja karena tuntutan waktu dan energi yang diperlukan untuk mengatasi kompulsi.
Padahal OCD tidak ada kaitannya dengan karakteristik kepribadian seseorang. Hal ini tak lain karena penderita penyakit OCD berat kerap merasa tertekan dengan kemunculan perilakunya yang tidak dapat dikontrol.
Lebih jauh berikut ini informasi mengenai penyakit OCD berat, lengkap dengan penyebab dan gejalanya telah dirangkum merdeka.com melalui digilib.uinsby.ac.id dan alodokter.com pada Rabu, (15/12/2021).
Penyebab Penyakit OCD Berat
- Genetik atau keturunan. Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD.
- Organik, masalah organik seperti terjadi masalah neurologi di bagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
- Kepribadian, mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat penyakit OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini adalah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
- Pengalaman masa lalu mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
- Penyakit OCD erat kaitanya dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita OCD seringkali juga menunjukkan.
- Konflik, mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Seperti hubungan antara suami istri, di tempat kerja, dan keyakinan diri.
Gejala Penyakit OCD Berat Selain mengetahui penyebab OCD kamu juga perlu mengetahui bagaimana gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang menderita OCD antara lain sebagai berikut:
- Takut kotor atau terkena penyakit secara berlebihan
- Sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak suka bila melihat sekumpulan benda menghadap arah yang berbeda.
- Takut melakukan sesuatu yang bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain, misalnya merasa ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter? Tidak semua pikiran yang menimbulkan rasa cemas dapat dikatakan merupakan gejala utama dari OCD. Mengingat hal wajar jika seseorang melakukan pengecekan dan memastikan kembali kondisi di sekitarnya aman. Namun kekhawatiran tersebut tidak lagi dikatakan wajar bila berulang setidaknya hingga 4 kali dalam sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya.
Selain itu, kamu juga tidak mendapatkan kesenangan melakukan hal tersebut, justru yang terjadi kamu merasa tertekan. Kamu juga sering kali tidak dapat mengendalikan, meskipun sudah sadar bahwa apa yang dilakukan merupakan hal berlebihan. Jika kamu mengalami hal-hal demikian segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Penyakit OCD Berat secara Alami
Penyakit OCD berat mungkin tidak bisa disembuhkan seratus persen. Sehingga, cara penyembuhan penyakit OCD dilakukan untuk upaya meredakan gejalanya. Selain itu, dilakukan secara teratur dan bertahap.
Berikut ini beberapa cara mengatasi penyakit OCD berat secara alami.
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif dapat membantu mengubah pola berpikir. Dalam bentuk yang disebut pencegahan paparan dan respons, dokter akan menempatkan penderita dalam situasi yang dirancang untuk menciptakan kecemasan atau memicu kompulsi.
Penderita penyakit OCD berat akan belajar untuk mengurangi dan kemudian menghentikan pikiran atau tindakan OCD .
2. Melakukan meditasi
Hal-hal sederhana seperti meditasi, yoga, dan pijat dapat membantu mengatasi gejala OCD yang membuat stres.
3. Mengendalikan rasa cemas dengan langkah-langkah relaksasi
4. Olahraga secara teratur
5. Fokus dan sadar terhadap pikiran sendiri (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaOverthinking merupakan kebiasaan tidak sehat yang menyebabkan lebih banyak stres dan berfokus pada hal negatif.
Baca SelengkapnyaPemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.
Baca SelengkapnyaMengatasi gangguan psikologis ini memanglah tidak mudah, tetapi dengan bantuan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaPikiran intrusif tak boleh disepelekan sebab dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif.
Baca SelengkapnyaKontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca SelengkapnyaHoarding disorder atau kebiasaan menimbun barang merupakan gangguan kepribadian yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu anxiety, jenisnya, dan cara mengatasi anxiety.
Baca SelengkapnyaMunculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaODD lebih dari sekadar amukan masa kanak-kanak pada umumnya. Selain itu, frekuensi serta tingkat keparahan ODD menyebabkan kesulitan di rumah dan di sekolah.
Baca SelengkapnyaOverthinking dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental bahkan merembet hingga kesehatan fisik.
Baca Selengkapnya