Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Si Perut Laper, Aplikasi Pemprov Jabar yang Membantu Para Petani

Mengenal Si Perut Laper, Aplikasi Pemprov Jabar yang Membantu Para Petani Aplikasi Si Perut Laper. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19, hanya sedikit sektor yang mampu bertahan, di antaranya adalah sektor pangan dan pertanian. Hal tersebut terlihat dari persentase penurunan pertumbuhan ekonomi sektor ini yang hanya 0,9%.

Hal tersebut berbeda jauh dengan sektor jasa dan manufaktur yang mengalami persentase penurunan pertumbuhan ekonomi hingga 7,2% menjadi 2,4%.

"Sektor pangan dan pertanian terkoreksinya tidak terlalu besar, hanya turun 0,9 persen," ujar Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar bertema 'Sistem Pangan Berkelanjutan Jabar di Era Kebiasaan Baru' dari Gedung Pakuan, Kota Bandung Jumat (19/6) seperti dilansir dari Liputan6.com.

Berkaca dari kuatnya komoditas pertanian dan pangan tersebut, Pemprov Jabar berupaya berinovasi dengan mengeluarkan teknologi pertanian berbasis sistem informasi peta bernama Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan).

Menghindari Kesalahan Pemanfaatan Lahan

aplikasi si perut laper

©2020 Merdeka.com

Dilansir dari menpan.go.id, sesuai dengan namanya, teknologi tersebut berupaya membantu para petani atau masyarakat yang memiliki minat bertani dalam membaca potensi lahan melalui pemetaan digital. Hal ini dapat mengurangi dampak ketidaksesuaian antara lahan dengan komoditas yang ditanam.

“Dengan sistem ini petani bisa memastikan kondisi lahan seperti cuaca, kemiringan, dan jenis komoditas yang pas untuk masyarakat. Tidak hanya membuat lahan bisa produktif dan menyelamatkan lingkungan, tapi juga warga desa tidak perlu lagi untuk hijrah ke kota,” ujar Ridwan Kamil.

Ikut Membantu Memperbaiki Lahan

Salah satu keunggulan dari Si Perut Laper adalah mampu membantu memperbaiki lahan yang rusak. Para petani bisa membuat lahan menjadi lebih produktif sehingga bisa menyelamatkan lingkungan dari ancaman bencana seperti longsor.

“SDGs-nya ada tiga: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sebelumnya tanah nganggur, sekarang bermanfaat. Dulu warganya tidak ada kerjaan, sekarang sibuk di kebun, dan lingkungan yang rusak, kini jadi lebih baik,” jelasnya.

Cara Kerja Si Perut Laper

aplikasi si perut laper

©2020 Merdeka.com

Inovasi yang telah dikembangkan sejak pertengahan 2016 ini memberi rekomendasi budidaya komoditas perkebunan pada lokasi lahan tertentu melalui analisis tumpang tindih peta (overlapping maps) yang meliputi topografi, jenis tanah, geologi, dan klimatografi.

Tidak hanya itu, Si Perut Laper juga memberikan informasi tentang faktor-faktor pembatas yang dimiliki lahan, seperti kemiringan lereng, tekstur tanah, ketersediaan oksigen, retensi hara, temperatur udara, dan curah hujan. Hal ini diperlukan untuk mendorong perkebunan berkelanjutan melalui perlindungan lahan dan pelestarian lingkungan hidup.

Memaksimalkan Ketahanan Pangan Pasca Pandemi Covid-19

aplikasi si perut laper

©2020 Merdeka.com

Menurut Emil, setelah berakhirnya masa pandemi Covid-19, pihaknya akan memanfaatkan Si Perut Laper dalam memaksimalkan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai salah satu unggulan Jabar menuju provinsi swasembada di masa depan melalui teknologi digital.

Dari situ, Jabar bisa mengurangi impor pangan secara bertahap. Kemudian, perdagangan antar daerah juga bisa lebih dikendalikan dengan tidak bergantung pada mekanisme pasar.

"Ketahanan pangan ini juga berpengaruh terhadap inflasi yang kuncinya adalah jaminan pasokan dan mata rantai diperbaiki. Jangan sampai orang Bogor beli telur di Jakarta padahal telurnya berasal dari Sukabumi," kata Emil. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.

Baca Selengkapnya
Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan Aplikasi i-Pubers, Tingkatkan Penyaluran Pupuk
Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan Aplikasi i-Pubers, Tingkatkan Penyaluran Pupuk

Penyempurnaan ini untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.

Baca Selengkapnya
Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Raih Merdeka Awards 2024
Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Raih Merdeka Awards 2024

Mewakili Pemkab Serang, Tatu menyampaikan ucapan terima kasih kepada merdeka.com atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan

Baca Selengkapnya
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian

Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.

Baca Selengkapnya
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan

Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Optimalkan Distribusi Pupuk Subsidi, Kementan Perkuat Program I-Pubers
Optimalkan Distribusi Pupuk Subsidi, Kementan Perkuat Program I-Pubers

Dalam upaya mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat program I-Pubers.

Baca Selengkapnya
Wamentan Harvick Sebut Program JUT Dapat Tingkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Wamentan Harvick Sebut Program JUT Dapat Tingkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Wamentan Harvick Hasnul Qolbi meninjau program bantuan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 3 kilometer di Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan

Yeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Kekurangan Pupuk Subsidi, Kementan Dorong Banjarbaru Ajukan Realokasi
Kekurangan Pupuk Subsidi, Kementan Dorong Banjarbaru Ajukan Realokasi

Mentan SYL menegaskan, petani penerima pupuk bersubsidi harus terdaftar sebagai penerima subsidi

Baca Selengkapnya
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah
Kementan Sebut Manfaat Program Pompanisasi dan PAT Dirasakan Petani Jawa Tengah

Bantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya
Konstruksi Optimasi Lahan Mencapai 90.12%, Kabupaten Wajo Siap Tanam Dua Kali Setahun
Konstruksi Optimasi Lahan Mencapai 90.12%, Kabupaten Wajo Siap Tanam Dua Kali Setahun

Langka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.

Baca Selengkapnya
Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng
Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Langkah ini merupakan sinergitas Kementan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membangun lumbung pangan.

Baca Selengkapnya