Menikmati Cungkring Khas Bogor, Olahan Kulit Sapi yang Menggugah Selera

Merdeka.com - Kota Bogor sejak dulu memang terkenal sebagai salah satu “surganya” kuliner di Jawa Barat. Ada beragam jenis makanan di kota berjuluk Kota Hujan ini. Namun, tak banyak yang mengetahui kalau Kota Bogor memiliki salah satu kuliner yang dianggap langka.
Kuliner tersebut bernama Cungkring. Sekilas nama tersebut terdengar unik, namun keunikan namanya didasarkan pada tekstur dan rasanya yang cenderung gurih dan kenyal berbahan dasar bibir dan otot sapi.
Arti Dari Cungkring
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari ANTARA, arti Cungkring sebenarnya berasal dari kata “Cungur” yang artinya bibir sapi serta “Kaki Garingan” atau otot sapi.
“Nama cungkring ini diambil dari bahan pembuat makanan ini, Cung-nya dari Cungur yang artinya bibir sapi, dan kring berasal dari garingan kaki,” ujar Deden, salah satu seorang penjual cungkring yang masih aktif berjualan.
Punya Isian Lengkap
Dalam seporsi Cungkring terdapat isian pelengkap seperti, potongan rempeyek, tempe goreng dan irisan lontong yang semakin menggugah selera. Sebagai pelengkap lainnya, Cungkring juga kerap ditambahkan bumbu kacang dan sedikit kecap manis yang makin memperkaya rasa. Rasa khas dari kikil yang kenyal gurih berbumbu kuning, seakan membuat siapapun yang mencicipnya merasa ketagihan dan ingin memakannya lagi.
Dibungkus Daun Pisang
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Uniknya dari Cungkring adalah pembungkus yang digunakan. Biasanya kuliner legendaris tersebut akan dimuat ke dalam wadah berbentuk kerucut (pincuk), berbahan daun pisang segar sebagai penambah aroma.
Selain itu, untuk memakannya pun tidak menggunakan sendok layaknya kuliner lain, melainkan menggunakan tusuk bambu yang menambah kesan tradisional dari makanan khas Sunda tersebut.
Sudah Ada Sejak 1975
Salah seorang penjual Cungkring yang masih aktif, Deden menjelaskan jika awalnya Cungkring dijual oleh sang kakek secara berkeliling sekitar Kota Bogor pada 1975. Namun, setelah itu diteruskan oleh sang ayah (Pak Jumat) dengan menetap di kawasan Jalan Suryakencana, Kota Bogor.
“Karena semakin ramai, beberapa orang mengikuti jejak ayah saya berjualan cungkring di Suryakencana ini, saat ini mulai bermunculan pedangan baru di kawasan lain,” terangnya.
Sajian sarapan tersebut bisa ditemukan di sudut jalan Suryakencana, Kota Bogor mulai pukul 06.00 pagi hingga sekitar pukul 10.00 siang. Satu porsi Cungkring dengan isian lengkap dibanderol dengan harga Rp 18.000. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya