Menteri Luhut Buka Peluang Daerah Bisa Berlakukan Local Lockdown
Merdeka.com - Kasus orang yang positif Virus Corona semakin banyak hampir menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun hingga saat ini, Indonesia belum memberlakukan Lockdown di wilayahnya. Menurut Presiden Jokowi, kebijakan lockdown bukan langkah yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.
“Perlu saya sampaikan setiap negara punya karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu,” ujar Jokowi dilansir Liputan6.com, Selasa (24/3).
Kebijakan lockdown tersebut menurut Presiden Jokowi juga adalah kebijakan pemerintah pusat, bukan daerah. Presiden menekankan pelaksanaan social distancing atau memberikan jarak dengan orang lain.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
“Menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar penyebaran Covid-19, kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah perlu terus kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19,” ujar Jokowi.
Tegal Dahului Terapkan Local Lockdown
Sementara itu, mengingat semakin banyak orang yang positif terkena Virus Corona, langkah berani pemerintah Kota Tegal cukup membuat publik heboh. Tegal menerapkan kebijakan local lockdown sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran virus Corona.
Pemerintah Kota Tegal menutup sementara pusat keramaian yang ada di kota tersebut dan beberapa ruas jalan yang sudah diberlakukan sejak Minggu malam (22/3).
Luhut: Pemerintah Tengah Kaji Kebijakan Lockdown
2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Di lain sisi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih mengkaji mengenai lockdown atau karantina wilayah guna menangani penyebaran pandemi Virus Corona (Covid-19) yang berlangsung sat ini.
Dalam postingan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut menuturkan saat ini pemerintah memang belum menghitung kemungkinan melakukan lockdown.
"Bisa saja besok, lusa, kita tiba-tiba (localdown) per daerah. Daerah A mungkin kita karantina. Tapi kita tidak mengerti karena tidak ada istilah dalam UU mengenai lockdown atau karantina ini. Jadi kalau ada karantina kecamatan, desa, sampai nanti kota atau provinsi, kajiannya sedang berjalan saat ini," katanya dikutip dari Antara, Selasa (24/3).
Selain itu, Luhut juga meminta kepada segenap masyarakat untuk terus mendukung pemerintah dalam upaya menangani penyebaran Virus Corona. Menurutnya, penanganan dari pemerintah memang masih bermasalah. Namun, ia meyakini upaya yang dilakukan akan semakin baik ke depannya.
Kita semua harus mendukung pemerintah. Jangan silang pendapat, jangan salahkan sana sini, karena pemerintah kan melihat dengan luas sekali. Tidak mungkin pemerintah careless (ceroboh) atau dikatakan Presiden ragu-ragu. Tidak ujarnya.
Penerapan Local Lockdown di Tegal
liputan6.com
Sehubungan dengan kebijakan local lockdown yang diambil Tegal, menurut Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, kebijakan itu dibuat untuk melindungi warga Kota Tegal dari paparan Virus Corona.
"Kebijakan ini dibuat untuk menjaga warga Tegal yang masih sehat dari paparan Virus Corona," ujar Dedy dilansir Liputan6.com, Selasa (24/3).
Penerapan dari kebijakan local lockdown adalah dengan menutup sementara pusat keramaian yang ada di kota tersebut, menutup beberapa ruas jalan hingga mencegah orang asing masuk ke Tegal yang diberlakukan sampai 29 Maret 2020.
Dalam penerapannya pemerintah kota bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Satlantas Polres Tegal.
"Kawasan Alun-alun, Jalan Ahmad Yani, GOR Wisanggeni, dan Jalan Gajah Mada kita tutup sementara sampai 29 Maret 2020," jelas Dedy.
Dedy juga menjelaskan ada beberapa jalan di Kota Tegal ditutup, hal ini merupakan upaya meminimalisir pengendara dari luar masuk ke wilayahnya.
"Bagi kendaraan yang akan ke alun-alun dari selatan kita alihkan ke jalan HOS Cokroaminoto. Ini akan melindungi pusat kota dari paparan Virus Corona tanpa deteksi," ujarnya.
Tujuan Local Lockdown di Tegal
Demi menjaga warga Tegal agar tetap sehat bagi kendaraan luar kota, pengendara dialihkan menuju Jalan Lingkar Utara. Sedangkan untuk kendaraan dari arah Jakarta misalnya, mereka akan dialihkan menuju jalan Mataram agar menuju Jalan Lingkar Utara.
Hal serupa juga diberlakukan pada kendaraan dari arah Semarang, mereka akan dialihkan menuju Jalingkut untuk selanjutnya keluar di Jalan Mataram yang berada di samping terminal. Sementara untuk ruas Jalan di pusat kota, Dedy menjamin tak ada kendaraan dari luar yang melintas di sana.
"Semua kebijkan yang diberlakukan selama local lockdown bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Corona masuk ke Tegal. Bukanya berburuk sangka, tapi lebih menjaga warga Tegal yang masih sehat agar tidak terpapar Covid-19," ujar Dedy dilansir dari Liputan6.com, Selasa (24/3). (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya