Minyak Goreng Masih Langka, Emak-emak di Garut Ini Sampai Antre 100 Meter Lebih
Merdeka.com - Kelangkaan minyak goreng rupanya masih terjadi di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini terbukti usai beredarnya video antrean emak-emak yang diunggah seorang warganet. Parahnya, antrean tersebut mencapai 100 meter lebih.
Melansir akun instagram @asligarut_, Kamis (18/2), dalam tayangan video terlihat para pembeli menunggu giliran untuk sampai ke sebuah toko demi mendapatkan minyak goreng. Menurut pemilik video, ibu rumah tangga itu akan membeli minyak goreng di sebuah toko bernama Yoma.
“Di Garut iyeu sampai ka ngantri pak, nguriling nepi ka parapatan, sekitar 100 meter lebih antrean iyeu teh (Di Garut ini sampai ngantri pak, keliling sampai ke perempatan jalan, sekitar 100 meter lebih antrean ini)” tulis pemilik video yang diketahui bernama Agus Cahya.
-
Kenapa warga antre bakso pentol? 'Saya penasaran sama rasanya. Selain itu kok harganya murah banget. Yang di video itu kan kelihatannya menarik. Ya sudah, jadi bikin penasaran. Tapi sebenarnya bukan karena harga, lebih karena penasaran,' kata Tunjiah, salah seorang pembeli bakso pentol, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (27/5).
-
Dimana warga antre beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang.
-
Apa yang membuat warga Klaten antre air bersih? Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka Antrean warga terlihat di Kantor Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dengan membawa sejumlah jeriken, warga mendatangi sumur bor sedalam 240 meter milik pemerintah desa setempat. Warga harus antre berjam-jam dan bergantian dengan warga lain untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
Berharap Ada Perbaikan Sistem
©2022 Instagram @asligarut_ /Merdeka.com
Pemilik video pun turut mempertanyakan terkait penyediaan minyak di wilayahnya yang langka. Ia pun mencoba berharap sistem pendistribusian bisa diperbaiki.
“Kumaha atuh pak iyeu minyakna, tiasa diperbaiki mungkin sistemna (gimana ini minyaknya pak, bisa diperbaiki mungkin sistemnya) karena untuk ibu rumah tangga membutuhkan minyak setiap hari terima kasih” tandas pemilik video.
Keberadaan Minyak Goreng Berangsur Pulih
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Kadisperindag ESDM) Garut Nia Gania Karyana pada 7 Februari 2022 lalu memastikan jika stok minyak goreng di supermarket masih aman.
Namun menurut dia, pihak suplier takut menjual minyak dengan harga sesuai ketentuan pemerintah karena akan merugi.
"Setelah kita melakukan koordinasi, konsultasi dan melakukan sidak, ternyata di beberapa suplier minyak goreng curah itu ada, hanya mereka takut meluncurkan dengan harga di luar batas yang ditentukan oleh pemerintah pusat sebesar maksimal 11 ribu 500," ujar Gania, mengutip laman jabarprov.go.id.
Ia menambahkan, demi menjaga ketersediaan stok minyak curah di pasaran, pihaknya mengizinkan para suplier untuk melakukan penjualan dengan harga pasar.
"Karena kalau tidak menjual dengan harga pasar mereka memang butuh operasional, sehingga mereka tidak (mengalami) kerugian, kita maklum bahwa program pemerintah untuk satu harga perlu disukseskan, namun demikian sebetulnya kita pun melihat bahwa ketersediaan minyak curah lebih penting dari pada apapun juga,kalau minyak sudah tersedia, maka pelaku-pelaku usaha kecil (seperti) tukang bala bala, tukang combro dan lain sebagainya bisa berdagang," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu dirinya meminta maaf kepada masyarakat karena masih terjadi kondisi demikian, dan berharap ke depan minyak goreng bisa kembali tersedia di pasaran dengan harga normal.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelamar beramai-ramai mendatangi salah satu warung seblak yang ada di Ciamis, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut seakan menggambarkan realita kehidupan di kota besar yang penuh tantangan.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan saling dorong dan berdesakan agar bisa mendapatkan bakso pentol.
Baca SelengkapnyaWarga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaRatusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca Selengkapnya