Miris, Keluarga Ini Hanya Minum Air Galon Selama 2 Hari Sang Ibu Akhirnya Meninggal
Merdeka.com - Sejak virus corona merebak di Indonesia segala upaya telah dilakukan untuk menanggulangi kasus virus ini. Tidak hanya memiliki dampak terhadap kesehatan dan sosial, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
Banyak masyarakat yang mulai kesulitan mengatasi masalah ekonomi mereka, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Terlebih, setelah beberapa minggu tidak bekerja seperti biasanya.
Belum lama ini publik sempat dihebohkan dengan kisah pilu satu keluarga di daerah Kelurahan Lontar Baru, Serang, Banten. Keluarga ini terpaksa hanya minum air isi ulang selama dua hari untuk menahan rasa lapar.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Bagaimana warga Lebak mengatasi kekeringan? Saat kondisinya sudah semakin kering, warga akan menggali lagi sampai muncul sumber air baru.
-
Bagaimana warga kampung terisolir mendapatkan air bersih? Sementara itu, mata air yang digunakan oleh warga setempat untuk keperluan air bersih jaraknya sekitar 700 meter dari perkampungan itu. Tiap hari warga mengambil air dari mata air itu.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
Anak Kena PHK
2020 Merdeka.com/kaltengtoday.com
Sebelumnya anak sulung dari keluarga Yuli ini cukup membantu perekonomian keluarga. Namun sejak virus corona merebak di berbagai wilayah, termasuk daerah Banten, akhirnya berimbas pada pekerjaan anaknya yang di-PHK.
"Tadinya anak saya kerja. Sekarang dirumahkan karena tempat kerjanya tutup. Tambah, gaji terakhir tidak diberikan," ucap Yuli.
Suami Bekerja Serabutan
2020 Merdeka.com / Barang Bekas
Selain si sulung, sang suami juga bekerja serabutan. Kepala rumah tangga ini mengumpulkan barang barang bekas, dan berpenghasilan sekitar Rp25-30 ribu per harinya. Hasil jerih payahnya ini, digunakan untuk menafkahi istri dan empat orang anak.
"Lumayan saja, satu hari kadang dapat Rp25-30 ribu. Beli beras satu liter untuk kami berenam, itu pun diirit-irit," ucap Yuli.
Hanya Minum Air Galon 2 Hari
Shutterstock.com/Ilya Andriyanov
Akibat kesulitan ekonomi di tengah wabah virus corona, keluarga Yuli terpaksa hanya meminum air isi ulang selama dua hari untuk menahan rasa lapar. Bahkan sempat tak tega melihat anak anaknya kelaparan.
"Dua hari ini kami cuma minum air galon isi ulang. Anak-anak bilang lapar juga, paling minum air saja," ucap Yuli.
Sempat Melapor Ke RT
2020 Merdeka.com
Dalam pengakuannya Yuli sempat mengatakan, telah melaporkan kepada pihak desa setempat yaitu bapak RT untuk mendapatkan bantuan. Namun, ia mengatakan jika pihak RT juga belum menerima bantuan dari pemerintah setempat.
"Saya sudah datang ke RT. Katanya enggak bisa dapat bantuan," ucap Yuli.
Yuli Meninggal
2020 Merdeka.com
Belum lama setelah kisah pilu keluarga Yuli terkuak, hari Senin (20/4) pukul 15.30 WIB Yuli dinyatakan meninggal dunia. Yuli meninggal saat menuju puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.
Camat Serang yakni Tb.Yassin membenarkan kabar meninggalnya Yuli yang merupakan salah satu warga di wilayahnya.
"Saya kurang tahu itu karena apanya. Yang saya tahu itu ketika almarhum sedang dibawa ke Puskesmas Singandaru, sebelum sampai sudah tidak ada nyawa," ucap Yassin.
Diduga Serangan Jantung
2012 Merdeka.com
Tim gugus tugas Covid-19 Kota Serang, langsung bergerak cepat menangani kejadian ini. Menurut W Hari Pamungkas selaku juru bicara gugus tugas Covid-19 Kota Serang, memberikan keterangan, Yuli diduga meninggal akibat serangan jantung dan bukan karena kelaparan.
"Visum resmi besok akan disampaikan, saya pastikan bukan terkait sama Covid, bukan karena kelaparan, tapi karena serangan jantung. Yang bersangkutan dapat pertanyaan berat dari orang sekelilingnya. Visum resmi akan disampaikan Puskesmas besok, tapi saya tanya dokternya diduga jantung," ucap Hari.
Pemerintah Telah Memberikan Bantuan
2016 REUTERS/Khaled Abdullah
Hari Pamungkas mengatakan, pemerintah sebelumnya telah memberikan bantuan berupa sembako terhadap warganya yang masuk daftar Jaring Pengaman Sosial (JPS).
"Bantuan telah diberikan dan setelah dicek termasuk dalam pendataan JPS. Artinya dalam sisi tanggung jawab pemerintah Kami gerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan itu," tutup Hari
Ini Kata Mensos
2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Dengan adanya kejadian ini, Menteri Sosial Juliari Batubara angkat bicara. Menurutnya, pemerintah daerah harus menjadi garda terdepan untuk selalu mengecek keadaan warganya. Ia menambahkan, hingga saat ini bantuan sosial sedang dalam berproses untuk didistribusikan ke seluruh wilayah.
"Saya enggak mungkin tahu penyebabnya kalau tidak dicek langsung. Pemda-pemda-lah yang harus menjadi garda terdepan untuk warganya," kata Juliari. (mdk/mif)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaKekeringan akibat fenomena El Nino membuat warga di sejumlah wilayah di Kota Serang mengalami kesulitan air bersih.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga di Lebak, Banten mengalami kebutaan total dan penyebabnya masih belum diketahui
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca Selengkapnya