Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib 11 Santriwati Korban Kekerasan Seksual Guru di Bandung, Pemkab Diminta Beri Ini

Nasib 11 Santriwati Korban Kekerasan Seksual Guru di Bandung, Pemkab Diminta Beri Ini Ilustrasi Pemerkosaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut Rd M Romli meminta pemerintah kabupaten menjamin kebutuhan dasar hidup korban kekerasan seksual oleh guru sebuah sebuah pesantren di Bandung.

Pasalnya, korban asal Garut itu, kata dia, berasal dari kalangan keluarga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan pemerintah.

"Pemkab Garut melalui dinas terkait bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban, jadi, tidak hanya dilakukan pendampingan, baik secara psikologis maupun saat menjalani persidangan," ujar Rd M Romli melalui siaran pers di Garut, Jumat (10/12).

Orang lain juga bertanya?

Perhatian Serius

010 destriyana

©2015 Merdeka.com/shutterstock

Diketahui, sebanyak 11 santriwati warga Kabupaten Garut menjadi korban tindakan kekerasan seksual guru di salah satu pesantren di Kota Bandung. Saat terjadi kekerasan seksual, usia mereka berkisar antara 13-17 tahun.

Kini, para korban sudah kembali tinggal bersama orang tuanya. Menurut Romli, mereka harus mendapat perhatian serius, terlebih ada korban yang melahirkan dan kini kesulitan memenuhi kebutuhan bayinya.

Menurut catatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, dari 11 korban tindak kekerasan seksual itu, delapan di antaranya sudah melahirkan dan kini tinggal bersama orang tuanya dengan pendampingan tim P2TP2A Garut.

Ia meminta pemerintah daerah memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi guna meringankan beban hidup mereka.

"Jangan sampai kekurangan itu menambah beban para korban," tutur politisi PKB itu, dikutip dari Antara.

Jaminan Layanan Kesehatan

Ia juga berharap pemerintah daerah memberikan jaminan layanan kesehatan bagi korban yang sedang hamil maupun yang sudah melahirkan

Jajaran puskesmas setempat, kata dia, dapat berperan aktif dengan rutin memeriksa kandungan maupun bayi yang dilahirkan korban agar kondisinya tetap sehat.

"Dari Dinas Kesehatan melalui puskesmas terdekat melalui para bidan yang dekat dengan rumah-rumah korban untuk memantau kondisi perkembangan ibu dan anak-anak korban," terangnya.

Permasalahan lain yang harus diperhatikan pemerintah daerah adalah hak pendidikan para korban.

"Kami tidak berharap dengan kejadian tersebut pendidikan yang seharusnya didapatkan malah terbengkalai," imbuhnya. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini Murid Viral Mesum dengan Guru di Gorontalo, Korban Belum Bisa Kembali Bersekolah
Kondisi Terkini Murid Viral Mesum dengan Guru di Gorontalo, Korban Belum Bisa Kembali Bersekolah

Polres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ahmad Sahroni Minta Buka Identitas Pelaku Pelecehan Pesantren di Gresik
Anggota DPR Ahmad Sahroni Minta Buka Identitas Pelaku Pelecehan Pesantren di Gresik

Korban merupakan santriwati di ponpes yang diasuh oleh oknum kiai AM.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA

Kasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Baca Selengkapnya
Santri Ponpes Tawakal Tri Sukses Jambi Dibully dan Dianiaya Senior hingga Trauma
Santri Ponpes Tawakal Tri Sukses Jambi Dibully dan Dianiaya Senior hingga Trauma

Penganiayaan itu mengakibatkan luka lebam di bagian paha dan alat kelamin korban.

Baca Selengkapnya
Update Guru Setubuhi Murid di Gorontalo: Siapa yang Menemani Korban dan Jadi Tempatnya Bercerita?
Update Guru Setubuhi Murid di Gorontalo: Siapa yang Menemani Korban dan Jadi Tempatnya Bercerita?

"Kami sangat menyayangkan mengapa pihak sekolah justru memutuskan untuk mengeluarkan siswa tersebut,"

Baca Selengkapnya
2 Guru Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri, Kedua Pelaku Pernah Terlibat Hubungan Sejenis
2 Guru Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri, Kedua Pelaku Pernah Terlibat Hubungan Sejenis

Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.

Baca Selengkapnya
Mau Trauma Healing, Santri Korban Pencabulan Diduga Dilecehkan Pengasuh Ponpes
Mau Trauma Healing, Santri Korban Pencabulan Diduga Dilecehkan Pengasuh Ponpes

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kiai yang dilaporkan ke polisi itu diketahui berinisal AM pengasuh pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran

Wapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan Pimpinan Ponpes di Karanganyar Tersangka Kasus Pencabulan, Enam Santri Jadi Korban
Polisi Tetapkan Pimpinan Ponpes di Karanganyar Tersangka Kasus Pencabulan, Enam Santri Jadi Korban

Dari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes di Karanganyar, Diduga Sudah Dilakukan 2 Tahun
Fakta di Balik Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes di Karanganyar, Diduga Sudah Dilakukan 2 Tahun

Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma

Baca Selengkapnya
Siswi SD Korban Kekerasan Seksual dan Perdagangan Orang di Bandung Jalani Pemulihan Trauma
Siswi SD Korban Kekerasan Seksual dan Perdagangan Orang di Bandung Jalani Pemulihan Trauma

Siswi SD yang menjadi korban kekerasan seksual dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Bandung K (12) kini menjalani pemulihan trauma.

Baca Selengkapnya
SMAN 8 Kabupaten Tangerang Akui Guru Lakukan Pelecehan Verbal terhadap Siswi: Tapi kan Belum Terjadi Apa-Apa
SMAN 8 Kabupaten Tangerang Akui Guru Lakukan Pelecehan Verbal terhadap Siswi: Tapi kan Belum Terjadi Apa-Apa

Seorang guru di SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang dilaporkan melakukan pelecehan dan kekerasan verbal terhadap sejumlah siswi.

Baca Selengkapnya