Nenek Penjual Sayur di Cirebon Ini Gagal Naik Haji karena Pandemi, hanya Bisa Pasrah
Merdeka.com - Belum berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia membuat pemerintah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Salah satu calon jemaah haji yang harus terkena imbas dari keputusan pemerintah ini adalah Sukena (80), seorang warga Kampung Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon.
Nenek yang berprofesi sebagai penjual sayur di Pasar Harjamukti tersebut hanya bisa pasrah, menerima informasi terkait pembatalan keberangkatan dirinya ke tanah suci bersama ribuan calon jemaah haji lainnya.
“Saya dengar-dengar ada virus dan di Arab masih tutup saya tidak kaget karena dari sebelum ada keputusan sepertinya calon jemaah lain sudah bertanya-tanya jadi berangkat tidak ini," kata Sukena dilansir dari liputan6.com.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa jemaah umroh tertunda keberangkatannya? Uang yang dititipkan para calon jemaah pada KW ternyata tidak dibayarkan pada biro perjalanan umrah, melainkan digelapkan. Sialnya lagi, mereka tidak jadi berangkat umrah.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang tidak memiliki izin haji resmi? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
-
Siapa yang terdampak larangan? Dilansir laman TRT World, keputusan Pengadilan Tinggi Allahabad ini berdampak pada sekitar 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 sekolah madrasah.
-
Siapa yang melepas keberangkatan jemaah haji Banyuwangi? Kibaran bendera oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandai diberangkatkannya 27 armada bus jamaah haji asal bumi Blambangan pada Sabtu malam (26/5).
Memahami Kondisi
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Sebelumnya ia diberi tahu oleh anaknya yang mendapat informasi terkait penundaan keberangkatan ini dari Petugas Haji Kementerian Agama Kota Cirebon.
Ia pun memahami kondisi saat ini dan tidak akan mengambil uang pelunasan yang sudah dibayarkan.
Berencana Berangkat Haji bersama 3 Anggota Keluarga
Sukena menjelaskan, jika tidak ada pandemi seperti sekarang ini, ia berencana untuk berangkat haji bersama ketiga anggota keluarganya, yaitu anak pertama, anak ketiga dan sang menantu.
Walaupun tahun ini tak jadi berangkat, ia akan tetap bersabar menunggu giliran keberangkatan hingga tahun depan.
“Tidak masalah tidak berangkat, kan bukan saya sendiri yang tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan tahun depan berangkat," ujarnya.
Menyisihkan Uang dari Hasil Berjualan Sayur
Ia menceritakan bahwa biaya keberangkatan haji awalnya ia kumpulkan dari hasil berjualan sayur di pasar. Namun karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan setelah kecelakaan, akhirnya Sukena tidak lagi berjualan sayur dan dilanjutkan oleh anak-anaknya.
"Alhamdulillah bisa daftar pesan kursi tapi pelunasannya sama anak saya karena waktu itu saya kena musibah kecelakaan sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk melarang jualan sayur lagi," paparnya.
2.703 Jemaah Haji Gagal Berangkat
Menurut Jajang Badruzaman, Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Kota Cirebon, di tahun ini terdapat total 2.703 calon jemaah haji dari wilayah Cirebon yang gagal berangkat. Jumlah ini terdiri dari 328 orang asal Kota Cirebon dan 2.375 berasal dari Kabupaten Cirebon.
Menurutnya saat ini Kemenag tengah gencar melakukan berbagai sosialisasi terkait pembatalan keberangkatan calon jemaah ibadah haji tahun 2020 ini.
Jajang menambahkan jika keputusan pembatalan keberangkatan haji tersebut sudah diprediksi oleh kantor Kemenag di daerah. Menurutnya, beberapa bulan terakhir pihaknya sering dihubungi oleh calon jemaah menanyakan kepastian keberangkatan haji tahun ini.
"Jujur saja banyak yang kontak ke saya, dan sudah saya kasih pengertian saja memang ke arah sana ada. Tapi waktu itu belum resmi dan sekarang resmi," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah nenek hampir 100 tahun pungut beras yang jatuh di penggilingan untuk makan.
Baca SelengkapnyaCerita Jemaah Haji Termuda Kloter I Embarkasi Makassar, Berangkat Sendiri Gantikan Ayah
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaMbah Harun mengaku bersyukur telah menyempurnakan Rukun Islam
Baca SelengkapnyaSeorang pengurus masjid mengungkap kisah wanita non-muslim yang begitu pilu.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaRupanya, anak dan cucunya sudah setahun tidak mengunjunginya dan membuat warganet merasa pilu.
Baca Selengkapnya