Pacarmu Anak Mami? Begini Cara Menghadapinya
Merdeka.com - Sebelum memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang tentu setiap orang memiliki pertimbangan sendiri-sendiri. Dalam hal ini karakter pasangan jadi salah satu pertimbangan yang cukup banyak dipikirkan setiap orang yang hendak menjalin hubungan.
Sebagian dari mereka bahkan ada yang mengidamkan pasangan dengan karakter yang sama atau tidak beda jauh. Tapi, sayangnya perlu kita sadari bahwa tidak ada orang yang memiliki karakter yang sama sekalipun kembar atau lahir dari rahim dan hidup di lingkungan yang sama.
Dari pada sibuk mencari pasangan yang karakternya mirip denganmu, lebih baik belajar memaklumi perbedaan. Salah satu karakter yang cukup problematik dan kerap dianggap buruk dari pasangan adalah "anak mami" padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
-
Siapa yang harus diajak konsultasi dalam memilih pasangan? Dalam Islam, mendapatkan persetujuan dan restu orang tua dalam memilih pasangan hidup dianggap sangat penting. Orang tua memiliki pengalaman dan kebijaksanaan yang dapat membantu dalam memilih pasangan yang tepat.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan hidup menurut Islam? Memilih pasangan hidup adalah keputusan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Dalam Islam, ada beberapa pedoman dan prinsip yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasangan hidup. Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk memilih pasangan hidup menurut Islam.
-
Kenapa harus memiliki sifat yang mirip dengan calon pasangan? Seperti yang terkandung dalam surat An-Nuur ayat 26 yang memiliki makna bahwa seorang wanita baik-baik akan berjodoh dengan laki-laki yang baik pula.
-
Bagaimana cara memilih pasangan yang memiliki akhlak yang baik? Islam sangat menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup yang memiliki akhlak dan adab yang baik menjadi faktor kunci. Pasangan yang saling mempertahankan akhlak dan adab dalam kehidupan sehari-hari akan mendorong pertumbuhan spiritual dan membantu menjaga kehidupan rumah tangga yang islami.
-
Mengapa penting kecocokan nilai hidup dalam memilih jodoh? Meski Islam menganjurkan untuk memilih pasangan yang taat agama, namun dalam praktiknya, memiliki kecocokan nilai-nilai kehidupan juga sangat membantu dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
-
Bagaimana Cinta Laura menjelaskan cara memilih pasangan yang tepat? Pikirkan matang-matang dan benar-benar siap saat memilih orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidup kita, karena kita tidak menikah untuk bercerai dan ini bukanlah hubungan yang sementara.
Selagi sikap "anak mami" yang dimiliki pacarmu masih dalam batas wajar maka mempertahankan hubungan bisa jadi salah satu hal yang perlu kamu pertimbangkan. Berikut ini informasi lengkap mengenai cara menghadapi pacar yang anak mami telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan fimela.
Ciri-Ciri Pacarmu Termasuk Anak Mami
Adapun ciri-ciri anak mami biasanya menunjukkan sikap berikut ini:
Cara Menyikapi Pacar yang Anak Mami
1. Pertimbangkan Apakah Sikap Anak Maminya Masih Wajar
Ada pria yang memiliki hubungan sangat akrab dengan ibunya dan ada pria yang memiliki hubungan kelewat dekat hingga kehilangan independensi. Ini merupakan dua hal yang berbeda.
Jika pasanganmu termasuk yang kedua, segera bertindak atau segera tinggalkan. Kamu akan butuh energi dan kesabaran ekstra untuk memperbaiki keadaan.
2. Ceritakan Perasaanmu Secara Jujur
Biasanya hubungan dengan si anak mami sering membuat wanita makan hati. Pasalnya pasangan kelewat sering meminta pertimbangan ibunya untuk memutuskan hampir segala hal. Takut mengambil suatu langkah karena khawatir dengan perasaan sang ibu atau malah selalu mendahulukan ibu daripada pasangan.
Hubungan sang ibu dan pacar biasanya juga rawan konflik. Tak jarang pasangan si anak menjadi sasaran kritik terus-menerus. Kalau sudah begini, kamu harus menyampaikan ketidaknyamanan yang kamu rasakan kepada pasangan.
Katakan kalau campur tangan ibunya membuat hubungan kalian jadi tak sehat. Tetapi sebisa mungkin gunakan bahasa yang baik. Jangan menggunakan kata-kata yang bisa menyinggung perasaannya. Bagaimanapun dia pasti tak ingin orangtuanya dihina.
3. Ajak untuk Membangun Batasan
Kamu juga perlu pelan-pelan mengajak pasangan untuk belajar menetapkan batasan antara dirinya dan sang ibu. Bukan bermaksud memisahkan orangtua dan anak, tetapi dia perlu belajar untuk bersikap mandiri sebagai seorang pria.
Tak hanya dalam kehidupan asmara, nantinya kebiasaan tak wajar ini akan berimbas kepada seluruh aspek kehidupannya. Sebagai permulaan, bujuk dia untuk belajar mengatakan 'tidak' jika saran sang ibu tidak sesuai dengan prinsip atau kesepakatan kalian berdua.
4. Bangun Komunikasi yang Baik dengan Sang Ibu dari Pacar
Bagaimanapun jeleknya, beliau tetap wanita yang melahirkan dan membesarkan pasanganmu. Cobalah untuk mengenalinya dan sebisa mungkin ciptakan hubungan yang baik dengannya.
Setidaknya belajarlah untuk berpikir kalau segala hal yang dilakukannya berdasar dari rasa keinginannya untuk memberikan yang terbaik bagi sang anak. Meskipun bukan berarti kamu harus memaklumi segala tingkah lakunya jika sudah menyakiti hatimu.
5. Jangan Mengubah Dirimu Hanya Demi Memenuhi Standarnya
Seberapa besar pun keinginanmu untuk menjadi calon menantu idaman bagi ibunya, jangan sampai kehilangan diri sendiri. Jangan berubah demi dirinya, apalagi demi ibunya. Kalau kamu memang ingin berubah menjadi orang yang lebih baik, pastikan perubahan itu karena dirimu sendiri.
6. Jangan Pernah Menjelek-Jelekkan Ibunya
Mungkin sikap bermusuhan ibunya kepadamu memang keterlaluan. Atau jangan-jangan kamu sudah kelewat makan hati melihat tingkah pasangan yang sedikit-sedikit lari kepada ibunya.
Tetapi bukan berarti kamu boleh mengucapkan kata-kata kasar kepada ibunya. Jagalah sopan santun sebagai orang yang lebih muda. Tetap gunakan kata-kata yang pantas sebagai bentuk penghargaan.
7. Jangan 'Memperebutkan' Dia dengan Sang Ibu
Mungkin kamu sering 'gatal' ingin mengkonfrontasi ibunya saat beliau kelewat ikut campur dalam hubungan kalian atau dalam hidup anaknya. Tetapi jangan sampai bertengkar hebat dengan ibunya.
Pada akhirnya, pihak yang perlu mengatasi kebiasaan saling bergantung tak wajar ini adalah mereka berdua. Bagaimanapun juga kamu masih pihak luar yang tak punya banyak hak untuk ikut campur. Biarkan pasanganmu belajar menyuarakan pemikirannya sendiri di hadapan sang ibu.
8. Bersikaplah Realistis
Ajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri. Apakah dia memang benar-benar bisa berubah? Jika kamu sudah melakukan segala cara tetapi dia tak menunjukkan perkembangan atau malah selalu menolak membahas permasalahan tersebut, mungkin dia memang tak ingin berubah.
Dia tak merasa ada yang salah dari hubungannya dengan sang ibu selama ini.Bahkan meskipun suatu saat ibunya sudah tiada, dia masih akan mencari sosok sang ibu pada orang lain, bukan tidak mungkin kamu orangnya. Siapkah kamu mengurusi pasangan yang bergantung seperti anak manja kepadamu? (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang beberapa aspek penting yang harus diperhatikan saat memilih pasangan hidup dalam Islam.
Baca SelengkapnyaProses memilih nama anak bisa menjadi sebuah perjalanan yang penuh kesenangan dan tantangan.
Baca SelengkapnyaBerikut wejangan istri Kapolri ke Taruna Akpol lulusan terbaik dalam mencari pasangan.
Baca SelengkapnyaPemberian nama anak harus mempertimbangkan banyak hal.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara memilih jodoh menurut Islam.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal ini akan membantu kehidupan pernikahanmu dan pasangan agar lebih tentram dan meminimalisir adanya konflik.
Baca SelengkapnyaLantas bagaimana sebenarnya fakta anak pertama laki-laki menikah dengan anak terakhir perempuan?
Baca SelengkapnyaDalam Islam, pasangan hidup adalah mitra dalam menjalankan kehidupan beragama, mendidik anak-anak, dan saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaMItos pernikahan antara anak pertama dapat membawa banyak konflik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjalin hubungan yang baik dengan mertua.
Baca Selengkapnya