Siaga Alat Berat, Begini Cara Pemkab Garut Cegah Bencana saat Memasuki Musim Hujan
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat tengah bersiap untuk menghadapi datangnya bencana hidrometeorologi. Bencana ini berpotensi terjadi saat masuk musim penghujan.
Dilansir dari Antara News, Senin (27/9) kemarin, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan jika pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skema untuk menghadapi ancaman bencana tersebut. Di antaranya adalah dengan menerjunkan alat berat.
Melalui BPBD Kabupaten Garut, pemda setempat telah melakukan sosialisasi kepada 42 camat. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana yang diperkirakan akan terjadi saat curah hujan tinggi.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
Alat Berat Disiagakan 24 Jam
Banjir Bandang Garut ©2016 merdeka.com/arie basuki
Beberapa bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi ialah banjir, tanah longsor, pergerakan tanah hingga angin puting beliung.
Rudy mengatakan, seluruh kendaraan alat berat akan disiagakan 24 jam sebagai upaya antisipasi. Dengan langkah ini, diharapkan mampu menanggulangi dampak bencana yang terjadi di wilayah potensial Garut.
"Saya mohon ini terutama kepada Asisten 1 dan juga jajaran BPBD, dinas teknis siagakan alat berat, itu adalah untuk jaga-jaga bilamana ada bencana," ucap Rudy.
Pinta Warga Waspada
Rudy mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim penghujan. Beberapa langkah antisipasi personal juga bisa dilakukan, yakni dengan mengungsi jika berada di daerah berpotensi bencana alam tinggi.
Selain itu, masyarakat terutama yang berwisata di gunung, juga perlu mewaspadai. Bahaya petir saat musim hujan kerap terjadi dan menyambar warga.
"Saya sudah melihat datanya bahwa setiap tahun ada yang meninggal karena tersambar petir, mungkin cuacanya tiba-tiba buruk, mendung atau sebagainya, ini diingatkan bagi mereka yang sedang berwisata ke gunung, bagi saudara-saudara kita yang melaut," katanya.
Diprioritaskan Daerah Bencana
Menurut Rudy, dinas terkait juga akan melakukan langkah prioritas dalam setiap penanggulangan bencana. Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan tentang curah hujan yang cukup ekstrem di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Garut.
Untuk itu, pihaknya perlu melakukan persiapan sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan risiko dari ancaman bencana cuaca.
"Saya ingatkan bahwa bencana sekarang ini dan ke depan, mungkin akan menjadi bagian yang akan kita hadapi," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kecamatan Cibitung, Selasa (21/11).
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaSarasehan digelar untuk mengukur kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaOperasi Modifikasi Cuaca dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak musim kemarau
Baca Selengkapnya