Pakar ITB Sebut Susutnya Air Tanah Sebabkan Fenomena Banjir di Bandung, Ini Alasannya
Merdeka.com - Pakar HidrogeologiInstitut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Iskandar baru-baru ini menguraikan penyebab terjadinya bencana banjir di kawasan Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, penurunan air di dalam tanah menjadi salah satu penyebab banjir.
Irwan mengatakan jika air memiliki peran yang amat vital sehingga dapat mengurangi potensi bencana banjir.
Informasi tersebut disampaikan Irwan dalam acara Jabar Punya Informasi atau JAPRI yang dilaksanakan di Gedung Sate pada Selasa (15/3/2022). Berikut informasinya
-
Apa dampak kekurangan air? Kelompok masyarakat kecil serta negara-negara kecil yang akan paling terkena dampaknya. Diperkirakan sekitar 700 juta orang akan beramai-ramai pindah tempat tinggal demi mendapat pasokan air bersih.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Apa ancaman kekeringan terhadap pasokan air? Kondisi ekstrem ini mengancam pasokan air.
Menahan Beban Tanah
Banjir di Bandung Raya
©2020 Merdeka.com
Air tanah sendiri dikatakan Irwan memiliki peran yang vital, karena dapat menahan terjadinya cekungan di daerah daratan.
Penyusutan air tanah saat ini banyak terjadi karena eksploitasi dan kegiatan ekonomi, sehingga kontur tanah yang tadinya padat menjadi kosong. Hal itu menyebabkan turunnya permukaan tanah yang berpotensi menjadi tempat genangan air seperti di Dayeuh Kolot.
“Karena fungsi air tanah tidak hanya sebagai suplai air kita, tetapi menahan beban. Dia punya pressure yang mendorong ke atas,” terangnya, melansir dari ANTARA.
Menghindari Terjadinya Cekungan di Daratan
Jika air tanah menyusut, maka kondisi dataran akan mudah menurun dan menimbulkan cekungan yang tertampung air (banjir).
Disimpulkan Irwan, penyebab banjir di Bandung diakibatkan dari turunnya topografi tanah karena pendirian bangunan dan kegiatan ekonomi dengan penggunaan air yang tak terkontrol.
“Jadi kalau gaya yang mendorong ke atas, sehingga kalau tanahnya atau pendorongnya ini turun, bagian akan akan ikut turun (menimbulkan kubangan),” tambahnya.
Membuat "Hansip Cai"
Sejumlah program sudah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi, salah satunya membuat sumur resapan dengan nama Hansip Cai. Atau tahan dan simpan jadi cadangan air.
“Jadi tahan air hujan ya jangan langsung masuk ke sungai atau sebagainya, kemudian simpan sebagai cadangan air. Dan saat masa kekeringan bisa kita pergunakan,” terang Sekdis SDA Provinsi Jabar, Yossy Desra.
Acara tersebut sekaligus sebagai salah satu kegiatan dalam memperingati hari air sedunia ke-30 yang berlangsung pada 22 Maret 2022 mendatang. Dalam kesempatan itu masyarakat juga diminta bijak dalam menggunakan dan memanfaatkan air.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaPenampakan perumahan warga yang terletak di sekitar kawasan Kampung Aquarium lebih rendah dari pada air laut.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.
Baca Selengkapnya