Pakar Unpad Sebut Tragedi Kanjuruhan Sebagai 'Crowd Behavior', Begini Penjelasannya
Merdeka.com - Peristiwa meninggalnya seratusan lebih supporter klub bola Arema, di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) meninggalkan duka mendalam. Atas insiden ini sejumlah pihak turut menyoroti kasus, tak terkecuali pakar dari Universitas Padjajaran (Unpad), Hery Wibowo.
Menurut ahli Sosiologi itu, salah satu pihak yang perlu diedukasi untuk menerima segala keadaan tim kesayangannya adalah supporter. Di sisi lain, edukasi ini akan berhasil jika disinergikan dengan upaya sportivitas yang terus dijunjung oleh sistem pertandingan, pemain hingga pengadil lapangan.
"Penonton wajib terus diedukasi untuk menerima kemenangan dan kekalahan. Pertandingan yang berjalan sportif, akan dapat diterima baik oleh pendukung tim yang menang ataupun yang kalah," kata Hery di kampus Unpad Bandung, Senin (3/10), mengutip ANTARA
-
Apa makna utama dari kata-kata suporter bola? Kata-kata suporter bola bisa menjadi pemicu semangat bagi para pemain sepak bola sebab menunjukkan loyalitas dan solidaritas mereka terhadap tim kesayangan.
-
Siapa yang perlu memahami teknik olahraga? Biasakan diri dengan aturan olahraga yang Anda ikuti.
-
Kenapa kata-kata suporter penting untuk pemain? Kata-kata ini dapat membantu membangkitkan semangat para pemain yang sedang menghadapi situasi sulit di lapangan.
-
Siapa yang harus diubah pola pikirnya terkait olahraga? 'Saya harapkan semua orang bisa berada dalam kondisi tengah-tengah, yang malas tahu kalau olahraga bukan cuma obat tapi jadi investasi supaya enggak sakit, dan yang ekstrem jangan terlalu berlebihan karena olahraga itu ada aturan main. Jadi semua orang bisa olahraga dengan dosis yang tepat,' jelasnya.
-
Kata apa yang menggambarkan semangat suporter? Kata-kata suporter bahasa Jawa menunjukkan semangat, kebersamaan, dan loyalitas yang kuat dari para pendukung tim sepak bola.
-
Bagaimana kata-kata suporter biasanya diucapkan? Biasanya kata-kata suporter bola tersebut mengandung kritikan, menyemangati para pemain yang sedang bertanding, atau memberi tekanan pada tim lawan.
Tragedi Kanjuruhan Termasuk Fenomena Crowd Behavior
Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan ©2022 REUTERS/Stringer
Berdasarkan analisisnya, tragedi pendukung sepak bola di Malang itu disebut sebagai fenomena ‘Crowd Behavior’. Kejadian itu dipicu oleh perilaku individu yang menimbulkan perilaku kolektif secara tidak normal.
Tindakan ini dipicu oleh upaya militansi yang dianut individu tersebut, sehingga saling terkait dengan kelompoknya yang kemudian menimbulkan suatu keberanian semu hingga memicu sebuah tindakan.
"Seorang individu dalam crowd akan cenderung merasa berkali-kali lipat lebih berani dalam melakukan sesuatu yang ada di pikirannya, ia akan tidak ragu-ragu dalam melakukan niatannya. Hal ini dapat terjadi karena ia merasa akan didukung oleh kelompoknya dalam segala tindakan yang dilakukannya," kata Hery.
Menganggap Tim sebagai Identitas Sosial
Jika dikaitkan dengan tragedi Kanjuruhan, kekalahan tim Arema kontra Persebaya Surabaya menimbulkan munculnya fenomena crowd behavior. Hal ini didasari para supporter yang menganggap tim sebagai identitas sosial, maupun konsep diri mereka.
Ketika terjadi sesuatu yang menimpa tim, semisal kekalahan tadi. Menurutnya akan berdampak secara harga diri dari para pendukungnya (self esteem) ataupun sisi batin terdalam. “Sehingga secara umum, kekesalan hingga kemarahan akan dapat mudah tersulut, karena jiwa dan pikiran suporter selalu berhubungan dengan tim dan seluruh dinamikanya," kata dia.
Crowd Behavior Perlu Diredam
Dirinya menambahkan, untuk menghindari terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang, tren crowd behavior sejatinya perlu diredam oleh upaya kolaborasi dari unsur tersebut.
Dicontohkan Hery, langkah menata kelola ataupun manajemen pertandingan yang baik bisa mencegah kejadian tersebut sedari dini. Sehingga antisipasi pengamanan yang dilakukan tidak berarti harus dilakukan secara anarkis. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaKumpulan yel-yel suporter bola untuk bangkitkan semangat menggunakan bahasa Jawa.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPSSI menggelar nonton bareng Semifinal Piala Asia 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di GBK.
Baca SelengkapnyaPelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, merasa kesal timnya dihukum Komdis PSSI akibat ulah oknum suporter yang masuk ke lapangan.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaErick Thohir meminta PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) bertanggung jawab dan melakukan evaluasi total.Dia juga meminta PT LIB untuk segera mengusut.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menceritakan momen sakral dan tradisi tim berjulukan Garuda itu kepada media Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaBeragam ekspresi para suporter yang menghadiri nobar Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 terekam kamera, dari sorak sorai hingga tegang dan cemas.
Baca SelengkapnyaRicuh bermula dari oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penyerangan terhadap puluhan petugas keamanan (steward).
Baca Selengkapnya