Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir Tahun 2024, Begini Penjelasan Kadinkes Cirebon
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di berbagai daerah. Setiap harinya jumlah kasus positif semakin meningkat, termasuk di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto bahkan memprediksi bahwa pandemi Covid-19 baru bisa dikendalikan dan berakhir pada tahun 2024 mendatang. Prediksi tersebut diambil berdasarkan catatan historis penyakit-penyakit lainnya.
"Dari catatan yang sudah ada perjalanan virus atau semua jenis penyakit seperti colera, ebola, malaria, perlu ratusan tahun untuk bisa berakhir dan tertangani. Bahkan HIV sendiri dari tahun 1980 baru selesai dan ada obatnya tahun 1995 berarti 15 tahun. Prediksi saya perang dengan Covid-19 bisa sampai 2024," terang Edy seperti dilansir dari Liputan6.
-
Apa yang dilakukan KKP untuk tahun 2024? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut pencanangan Tahun Tuna 2024 merupakan wujud komitmen KKP memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa yang diusulkan KKP untuk anggaran 2024? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan tambahan anggaran pagu indikatif TA 2024 senilai Rp 714,44 miliar atau tepatnya Rp714.440.000.000.
Masih Masuk PPKM Level 4
Edy mengungkapkan jika kondisi terkini Covid-19 di Kota Cirebon masuk ke dalam kategori level 4. Hal itu berdasarkan kondisi laju pertambahan harian, angka kematian, dan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit setempat.
"Ini menjadi salah satu usulan agar ada keadilan dari pemerintah pusat harus lihat kontribusi antara daerah karena yang jadi pusat aktivitas warga di Ciayumajakuning ya Kota Cirebon. Rumah sakit kami melayani pasien dari seluruh wilayah terutama sekitar Kota Cirebon," ujar Edy.
Edy menjelaskan, saat ini ada tiga prinsip Kota Cirebon dalam memerangi penyebaran Covid-19. Pertama memutus mata rantai penyebaran lewat tracing, testing, dan isolating treatment, meningkatkan herd immunity melalui kegiatan vaksinasi hingga mencapai 70 persen, dan pengobatan adikuat.
Maret 2022 akan Selesai
Edy menambahkan, saat ini program vaksinasi di Kota Cirebon sudah mencapai hampir 40 persen dari sasaran penduduk.
"Vaksinasi di Kota Cirebon hampir 40 persen dari sasaran penduduk, terbaik kedua di Jabar, prediksi Maret 2022 selesai. Saat ini Kota Cirebon terbaik kedua setelah Kota Bandung. Target kamk capaian herd immunity 4 bulan lagi," kata Edy.
Sebagai langkah penanganan, Pemkot Cirebon juga akan kembali menyewa Hotel Langensari untuk merawat pasien Covid-19. Hal ini dilakukan mengingat tingkat keterisian ruang isolasi masih terhitung tinggi.
"Insya Allah mulai tanggal 1 Agustus 2021 Hotel Langensari kita pesan lagi sampai September antisipasi lonjakan luar biasa. Kalau Hotel Onos sampai Desember," ujar Edy.
Kesiapan Kota Cirebon Lawan Covid-19
Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon sebagai salah satu rs rujukan Covid-19
rsudgunungjati.cirebonkota.go.id ©2020 Merdeka.com
Edy mengatakan, sebelumnya RSD Gunung Jati Cirebon sempat menampung 311 pasien covid-19 per hari. Sebagian besar pasien merupakan warga luar Kota Cirebon, di mana 66 persennya berasal dari kabupaten dan hanya 38 persen yang merupakan warga Kota Cirebon.
"Berdasarkan data yang tercatat dari KTP pasien ya. Dan ini menjadi salah satu penyebab Kota Cirebon level 4. Satu sisi rumah sakit kami memang jadi rujukan pasien Covid-19 tingkat regional jadi ya sudah resiko. Kalau ada pasien meninggal ya masuk catatan Kota Cirebon," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi ini, Hadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya