Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang Hewan Kurban di Cianjur Sebut Penjualan Online Tak Efektif, Ini Alasannya

Pedagang Hewan Kurban di Cianjur Sebut Penjualan Online Tak Efektif, Ini Alasannya Dagang hewan kurban di trotoar. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat para pedagang hewan kurban di Kabupaten Cianjur merana. Penjualan hewan kurban yang kini harus dilakukan secara online membuat omzet mereka turun drastis.

Supriyanto, salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Abdulah bin Nuh Cianjur mengaku hingga empat hari menjelang hari raya Iduladha, ia mengalami penurunan omzet hingga 70 persen dibanding tahun lalu.

"Sampai empat hari menjelang hari Iduladha, kami baru menjual beberapa ekor saja, belum sampai 10 ekor. Lihat saja sapi yang kami jajakan masih banyak, PPKM darurat membuat penjualan tidak seperti tahun sebelumnya," katanya di Cianjur Jumat (16/7) seperti dilansir dari Antara.

Pembeli Tak Bisa Melihat Langsung Hewan yang Akan Dibeli

Menurutnya, penjualan secara online kurang disukai oleh para pembeli lantaran mereka tidak bisa melihat hewan kurban secara langsung. 

Supriyanto pun kini memilih membanting harga dengan menjual sapi biasa seharga Rp18 juta dan Rp30 juta untuk ukuran super atau limosin. Tak jarang, Supriyanto juga menjual sapi-sapinya dengan harga modal untuk menutupi biaya operasional.

"Kalau boleh ada keringanan meski tinggal beberapa hari lagi menjelang hari raya, agar kami bisa membuka lapak. Pastinya untuk tahun ini, tidak banyak sapi yang terjual karena sepi pembeli dan banyak yang membatalkan pesanan," katanya.

Imbauan Bupati

dagang hewan kurban di trotoar

©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Menanggapi hal tersebut, Bupati Cianjur Herman Suherman kembali menekankan bahwa pihaknya melarang adanya penjualan hewan kurban secara offline melalui lapak di pinggir jalan.

Herman mengatakan, penjualan hewan kurban yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan akan mengganggu keindahan kota, termasuk memicu kerumunan dari calon pembeli.

"Kita mohon bersabar dan pengertian dari pedagang karena tingkat penularan COVID-19 masih tinggi, untuk saat ini, silakan menawarkan hewan kurban melalui daring di media sosial atau lainnya, agar dapat menekan angka penularan," imbaunya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Jelang Iduladha, Yuk Intip Harga Hewan Kurban di Bandung
Jelang Iduladha, Yuk Intip Harga Hewan Kurban di Bandung

Kambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online

Kondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online

Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing

Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.

Baca Selengkapnya
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut

Setidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya
Pusat Grosir Sepi, Pemerintah Perketat Penjualan Barang Impor Secara Online
Pusat Grosir Sepi, Pemerintah Perketat Penjualan Barang Impor Secara Online

Pemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.

Baca Selengkapnya
Pasar Gembrong Surga Mainan Anak-Anak Digerus E-Commerce
Pasar Gembrong Surga Mainan Anak-Anak Digerus E-Commerce

Nama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gaya Pembeli Serbu Hewan Kurban Sehari Jelang Iduladha, Mulai dari Kambing Naik Motor sampai Naik Bajaj
FOTO: Gaya Pembeli Serbu Hewan Kurban Sehari Jelang Iduladha, Mulai dari Kambing Naik Motor sampai Naik Bajaj

Jelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.

Baca Selengkapnya