Pedagang Hewan Kurban di Cianjur Sebut Penjualan Online Tak Efektif, Ini Alasannya
Merdeka.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat para pedagang hewan kurban di Kabupaten Cianjur merana. Penjualan hewan kurban yang kini harus dilakukan secara online membuat omzet mereka turun drastis.
Supriyanto, salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Abdulah bin Nuh Cianjur mengaku hingga empat hari menjelang hari raya Iduladha, ia mengalami penurunan omzet hingga 70 persen dibanding tahun lalu.
"Sampai empat hari menjelang hari Iduladha, kami baru menjual beberapa ekor saja, belum sampai 10 ekor. Lihat saja sapi yang kami jajakan masih banyak, PPKM darurat membuat penjualan tidak seperti tahun sebelumnya," katanya di Cianjur Jumat (16/7) seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa penjual daging kurban dilarang menjual dagingnya? Dalam hal ini, Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 28, 'Maka makanlah sebagaian darinya (hewan kurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan oleh orang-orang yang sengsara dan fakir.' Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa orang yang berkurban tidak diperkenankan menjual daging maupun kulit hewan kurban yang telah disembelih.
-
Dimana kambing kurban dijual online? Salah satu penjual hewan kurban kambing di wilayah Parongpon, Didin Nurdin mengaku jika satu pekan ini dirinya kebanjiran pesanan hewan kurban.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Apa yang dicari pembeli di pasar hewan Cianjur jelang Iduladha? Banyak warga yang mencari hewan kurban, terutama jenis domba Priangan.
-
Apa yang dilarang saat menjual daging kurban? Harga penjualan daging kurban tidak boleh dipatok dengan harga yang lebih tinggi dari harga di pasaran yang sejenis. Hal ini agar penjualan daging kurban tidak menjadi sumber keuntungan semata.
Pembeli Tak Bisa Melihat Langsung Hewan yang Akan Dibeli
Menurutnya, penjualan secara online kurang disukai oleh para pembeli lantaran mereka tidak bisa melihat hewan kurban secara langsung.
Supriyanto pun kini memilih membanting harga dengan menjual sapi biasa seharga Rp18 juta dan Rp30 juta untuk ukuran super atau limosin. Tak jarang, Supriyanto juga menjual sapi-sapinya dengan harga modal untuk menutupi biaya operasional.
"Kalau boleh ada keringanan meski tinggal beberapa hari lagi menjelang hari raya, agar kami bisa membuka lapak. Pastinya untuk tahun ini, tidak banyak sapi yang terjual karena sepi pembeli dan banyak yang membatalkan pesanan," katanya.
Imbauan Bupati
©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cianjur Herman Suherman kembali menekankan bahwa pihaknya melarang adanya penjualan hewan kurban secara offline melalui lapak di pinggir jalan.
Herman mengatakan, penjualan hewan kurban yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan akan mengganggu keindahan kota, termasuk memicu kerumunan dari calon pembeli.
"Kita mohon bersabar dan pengertian dari pedagang karena tingkat penularan COVID-19 masih tinggi, untuk saat ini, silakan menawarkan hewan kurban melalui daring di media sosial atau lainnya, agar dapat menekan angka penularan," imbaunya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaKambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaJelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.
Baca Selengkapnya