Pemkot Bogor Gelar Vaksinasi Covid-19 khusus Warga Komorbid, Simak Aturannya
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat membuka pelayanan vaksinasi massal Covid-19, khusus masyarakat dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Dalam pelaksanaannya, vaksinasi ini direncanakan akan diadakan hingga Kamis (9/9) mendatang di tiga sentra vaksinasi, yakni Rumah Sakit PMI, Rumah Sakit Ummi dan Rumah Sakit Melania. Dari informasi yang didapat, pasien komorbid akan disuntik menggunakan vaksin Moderna.
"Hari ini kuota peserta di RS PMI 162 orang namun sampai siang ini yang datang baru sedikit padahal sudah disosialisasikan di media sosial PMI, Pemkot dan Gojek," terang Kepala Bidang Sekretariat RS PMI Kota Bogor, Niken Churniadita, Senin (6/9/2021), melansir kotabogor.go.id.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
Kuota 600 Orang per Hari
Vaksinasi bagi warga komorbid di Kota Bogor
©2021 kotabogor.go.id/editorial Merdeka.com
Niken menjelaskan, bagi masyarakat yang mendaftar diharapkan memperhatikan ketentuan yang berlaku, salah satunya mengenai batasan kuota. Ia menjelaskan, dalam satu hari kuota yang dibuka mencapai 600 orang.
Selain itu, program yang digelar Pemkot Bogor dan bekerja sama dengan Good Doctor dan Grab juga membuka sentra vaksinasi di empat rumah sakit lain, yakni RSUD Kota Bogor, Bogor Senior Hospital Bogor, RS Hermina Bogor dan RS BMC dengan vaksin moderna.
"Khusus peserta vaksin dengan komorbid wajib membawa surat rekomendasi dari dokter yang merawat, surat ini turut dilampirkan dengan persyaratan lainnya seperti KTP dan kartu kendali," kata Niken.
Mengisi Link Berikut
Warga Kota Bogor yang ingin disuntik vaksin dapat mengisi link berikut:
Niken menjelaskan, persyaratannya yakni peserta berusia 18 tahun ke atas dan memiliki KTP Kota Bogor. Pasien juga belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 sebelumnya, dan memiliki Komorbid dengan disertakan surat rekomendasi dokter.
Hanya untuk yang sudah mendaftar melalui aplikasi, dan berlaku untuk yang melaksanakan vaksinasi pertama (1), tidak menerima akseptor yang terdaftar dalam Vaksinasi Gotong Royong.
Cara skrining dan penjadwalannya melalui Aplikasi Good Doctor1. Unduh aplikasi Good Doctor - https://gooddoctor.onelink.me/Cmiw/456ce6c3 2. Pilih menu Vaksinasi COVID-19
Atau bisa juga melalui aplikasi Grab1. Buka Aplikasi Grab, pilih menu Kesehatan atau akses layanan melalui link ini:https://gdoctr.co/VaksinasiCOVID19 2. Klik Banner Vaksinasi Covid-193. Isi kuesioner skrining kesehatan sefaktual mungkin.4. Bila Anda lolos skrining kesehatan tersebut, silahkan langsung pilih menu 'Bogor'. Lalu pilih ‘RSUD/BSH/RS Hermina Bogor/RS BMC’’ 5. Pilih hari dan jam vaksinasi dari slot yang tersedia.
Peminat Masih Sedikit
Ia menambahkan, pihaknya akan terus menggencarkan penyampaian informasi di poliklinik Rumah Sakit PMI agar semakin banyak peserta yang mengikuti vaksinasi khusus komorbid tersebut
Sementara itu, di Rumah Sakit PMI Kota Bogor, lanjut dia turut serta memfasilitasi gelaran vaksinasi ini agar Pandemi Covid-19 di kota hujan itu segera berakhir.
Selain itu, pelaksanaan di rumah sakit akan membuat pasin nyaman dengan antisipasi tindakan mengingat penerima komorbid merupakan kalangan dengan resiko tinggi.
"Insya Allah kami bisa berlanjut memfasilitasi tempat vaksin selama antusiasme masyarakatnya. Mungkin karena jam pelayanan sampai pukul 15.00 sore jadi yang datang satu-satu, nanti akan kami evaluasi," katanya.
Pengalaman Vaksinasi Pasien Komorbid
Sementara itu, Michael Susilo salah satu peserta vaksinasi Covid-19 dengan komorbid Autoimun Guillain Barre Syndrome (GBS) mengatakan jika dirinya memiliki keinginan untuk disuntik sejak lama. Berdasarkan pengalaman, hingga 30 menit selesai observasi dirinya tidak mengalami efek samping apapun dan diizinkan pulang.
Sebelumnya, ia sudah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter syaraf yang merawatnya dan setelah diperbolehkan dokter ia tidak khawatir mengikuti vaksin.
"Dokter memperbolehkan dan menyarankan agar saya di vaksin jenis Moderna. Saya senang ada pelayanan vaksinasi di RS PMI, karena prokesnya juga bagus, ia berharap dosis vaksin keduanya Oktober mendatang juga bisa dilakukan di RS PMI dan dosis kedua membuat imunitasnya lebih terjaga tentunya dengan tetap menjaga prokes," imbuhnya.
Selain Michael, Sari Nurjanah (40) mengatakan dirinya memiliki alergi terhadap obat, antibiotik dan makanan. Namun atas izin dari dokter penyakit dalam yang merawatnya dan melalui upaya terapi terlebih dahulu, ia tetap melaksanakan vaksinasi khusus komorbid
"Saya datang kondisinya sehat tidak sedang alergi, tapi sesaat setelah di suntik vaksin alergi obat-obatan saya mulai kambuh, awalnya tangan kiri saya gatal, lalu ke punggung, ke seluruh badan dan ke muka terasa kebas," ujar Warga Cikaret tersebut. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKPU RI mewajibkan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan maupun komorbid para calon petugas KPPS.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca Selengkapnya