Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti UI Ciptakan Pendeteksi Ujaran Kebencian AI, Disebut Bisa Lakukan Ini

Peneliti UI Ciptakan Pendeteksi Ujaran Kebencian AI, Disebut Bisa Lakukan Ini ilustrasi internet. © lynn-library.libguides.com

Merdeka.com - Maraknya ujaran kebencian di medsos membuat peneliti asal Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) Muhammad Okky Ibrohim, M.Kom. dan Dr. Indra Budi menciptakan program Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi ujaran kebencian.

Dalam pemanfaatan tersebut, pihaknya mengklaim mampu mendeteksi bahasa kasar dengan akurasi mencapai 77,36 pada media sosial tertentu.

"Hasil riset menunjukkan bahwa kombinasi fitur Word Unigram, Random Forest Decision Tree (RFDT), dan Label Power-set (LP) mampu mendeteksi bahasa kasar dan ujaran kebencian yang terdapat di Twitter dengan akurasi 77,36 persen," kata Muhammad Okky Ibrohim dalam keterangannya kepada wartawan Senin (30/11), dilansir dari Antara

Orang lain juga bertanya?

Menurut Okky, penelitian ini, kelam bisa dimanfaatkan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dalam melakukan investigasi kejahatan di media siber di Indonesia.

Mengkategorisasi Ujaran Kebencian

004 indra cahya

© telegraph.co,uk

Dari pemanfaatan Twitter Search API yang dilakukan kepada total 13.169 cuitan, terdapat 7.608 cuitan adalah bukan ujaran kebencian, dan sisanya 5.561 twit masuk dalam kategori ujaran kebencian.

Dari hasil tersebut, pihaknya menemukan lima kategori ujaran kebencian yang kerap dilontarkan, yakni agama, ras, fisik, gender atau orientasi seksual, dan umpatan lainnya. Pelacakan tersebut mampu membedakan target, kategori, dan level ujaran kebencian.

Ujaran kebencian juga bisa diklasifikasikan menjadi tiga level. Pertama, weak hate speech (Umpatan kepada individu tanpa unsur provokasi), kedua, moderate hate speech (Umpatan kepada kelompok tanpa provokasi) dan ketiga, strong hate speech (Umpatan yang memicu provokasi dan konflik).

Mencegah Kejahatan Siber

Okky mengungkapkan, penelitian tersebut berangkat dari maraknya kejahatan siber di media sosial khususnya Twitter. Sehingga kerap memicu konflik, baik individu maupun kelompok.

Tak jarang, ujaran kebencian selalu diungkapkan dengan menggunakan bahasa kasar yang dipakai untuk menyerang individu maupun kelompok. Saat ini, pihaknya masih terus berupaya mengembangkan penggunaan AI untuk mendeteksi hate speech.

"Kami berharap, alat bantu teknologi AI yang diujicobakan bisa mempermudah pihak berwenang menjalankan investigasi pada kejahatan siber," jelasnya.

Melibatkan Tim Ahli

Sementara itu, dalam penelitian itu, pihaknya turut menyusun definisi atau panduan anotasi teknologi AI berdasarkan buku bahasa sosial dan handbook ujaran kebencian.

Untuk validasi, Okky melibatkan tim ahli dengan melakukan wawancara dan diskusi kelompok bersama staf Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Serta, seorang ahli linguistik, sehingga ujaran kebencian yang dideteksi bisa terdefinisi secara tepat.

  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Khawatir dengan Deep Fake, Menkominfo Susun Pedoman Etika Pemanfaatan AI
Khawatir dengan Deep Fake, Menkominfo Susun Pedoman Etika Pemanfaatan AI

Demi selaras dengan UU ITE, Menkominfo mengaku sedang menyusun panduan etika AI.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Terus Diingatkan Waspadai Penyalahgunaan AI untuk Penyebaran Disinformasi
Masyarakat Terus Diingatkan Waspadai Penyalahgunaan AI untuk Penyebaran Disinformasi

Perlunya materi pengenalan AI dimasukkan dalam kurikulum formal di bangku sekolah.

Baca Selengkapnya
Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya
Kecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya

Dengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Baca Selengkapnya
Iwan Fals Buat Lagu dan Nyanyi Tentang Korupsi Timah Rp271 Triliun? Cek Faktanya
Iwan Fals Buat Lagu dan Nyanyi Tentang Korupsi Timah Rp271 Triliun? Cek Faktanya

Benarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya

Baca Selengkapnya
Lempengan Aksara Paku Berusia 5.000 Tahun Berhasil Diuraikan dengan AI, Ungkap Isi Tulisan Bahasa Tertua di Dunia
Lempengan Aksara Paku Berusia 5.000 Tahun Berhasil Diuraikan dengan AI, Ungkap Isi Tulisan Bahasa Tertua di Dunia

Dialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya
Video Editan Jokowi Pidato Pakai Bahasa Mandarin Viral, Kominfo Bikin Aturan Kode Etik Penggunaan AI
Video Editan Jokowi Pidato Pakai Bahasa Mandarin Viral, Kominfo Bikin Aturan Kode Etik Penggunaan AI

Kebijakan ini diambil seiring dengan maraknya aksi penyalahgunaan AI.

Baca Selengkapnya
Pakai AI, Ilmuwan Jepang Ini Mengaku Bisa Pahami Bahasa Ayam
Pakai AI, Ilmuwan Jepang Ini Mengaku Bisa Pahami Bahasa Ayam

Berikut adalah hasil penelitian dari seorang ilmuwan yang. mengklaim tahu bahasa ayam.

Baca Selengkapnya
Contoh Kecanggihan Teknologi AI dan Penjelasannya,  Perlu Diketahui
Contoh Kecanggihan Teknologi AI dan Penjelasannya, Perlu Diketahui

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi terbaru dan tercanggih yang digunakan untuk melengkapi sistem komputer.

Baca Selengkapnya
Sisi Negatif AI yang Perlu Diwaspadai
Sisi Negatif AI yang Perlu Diwaspadai

Kebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Ingatkan Bahaya Teknologi AI 'Hati-Hati Semua Bisa Ditiru'
Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Ingatkan Bahaya Teknologi AI 'Hati-Hati Semua Bisa Ditiru'

Jenderal TNI anak eks Kapolri ingatkan masyarakat tentang bahaya AI yang bisa digunakan sebagai alat penipuan.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI

Menyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.

Baca Selengkapnya