Penuh Kesederhanaan, Ini Cerita Warga Cirebon Rayakan Imlek di Tengah Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 tak menghalangi semangat sebagian warga Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek di Kota Cirebon. Melalui acara yang dilangsungkan secara sederhana, mereka mengadakan pertemuan terbatas untuk melangsungkan makan bersama warga lain yang turut merayakan.
Bertempat di salah satu kedai bernama Ciprek, umat Khonghucu di Gambirlaya, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon terlihat cukup senang. Mereka bersyukur masih bisa merayakan kebersamaan Imlek walaupun di tengah keterbatasan, seperti yang dirasakan salah satu warga bernama Angbeng.
"Saya bersyukur masih bisa merasakan kumpul bersama warga lain di Cirebon dengan keadaan yang senang," kata Angbeng di sela menikmati makan bersama warga Tionghoa dan masyarakat umum di Kedai Ciprek, Kamis (11/2/2021) seperti dilansir dari Liputan6.com.
-
Dimana perayaan Imlek di Tangerang? Suasana Imlek sudah terasa di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Banten.
-
Siapa yang merayakan Cembengan? Mengenal Tebu Manten Sejarah dan asal usul “Cembengan“ Mengutip dari laman kemdikbud.go.id, tebu manten atau biasa dikenal “Cembengan“ merupakan budaya atau tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.
-
Bagaimana cara warga Indramayu menyambut Ramadan dengan tradisi Ngunjung? Acara ini menjadi salah satu penanda bagi masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Biasanya, makam-makam di perdesaan akan menjadi ramai saat warga mengadakan tradisi Ngunjung.
-
Dimana Cembengan dirayakan? Tradisi tebu manten atau Cembengan merupakan sebutan yang sering dikatakan oleh masyarakat sekitar Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta.
-
Siapa yang disambut warga Cirebon? Pegi Setiawan tiba di rumahnya di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (9/7) siang usai dibebaskan dari tahanan Polda Jawa Barat.
-
Apa ritual yang unik di Cap Go Meh Singkawang? Salah satu hal yang membuat Cap Go Meh di Singkawang begitu khas adalah adanya ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung.
Mengobati Kerinduan pada Keluarga
Imlek di Cirebon tahun 2021
©2021 liputan6/ Merdeka.com
Angbeng mengatakan, semenjak pandemi Covid-19 dirinya sangat terbatas bertemu dengan keluarga. Ia mengaku momen perayaan Imlek sedikit mengobati kerinduannya bertemu keluarga.
“Sejak pandemi Covid-19 semua serba dibatasi, walaupun belum bisa kumpul dengan keluarga khususnya yang jauh tapi tetap terlihat nuansa kehangatannya,” tambah Angbeng.
Sehari-hari ia adalah penjual kue basah keliling. Kue buatannya tersebut dititipkan di warung-warung warga, hingga ke lapak pedagang di pasar tradisional di wilayah Kota Cirebon.
Namun, pandemi Covid-19 membuat produksi kuenya menurun hingga 30 persen. Jika sebelum pandemi, ia biasa membuat 700 kue, saat ini ia hanya membuat 600 kue saja untuk disebar ke warung-warung.
"Ada tiga jenis kue yang saya jual ya seperti jajanan pasar pada umumnya saja," katanya.
Harapan di Tengah Pandemi
Di tengah perayaan terbatas Imlek tahun 2021 ini, Angbeng terus mengungkapkan harapannya lewat doa agar pandemi Covid-19 bisa segera selesai. Sehingga seluruh masyarakat bisa melepas rindu dengan tenang bersama keluarganya.
"Agar saya dan masyarakat lain bisa kumpul keluarga lagi tanpa rasa khawatir. Sejauh ini komunikasi lewat ponsel dan itu kurang efektif apalagi sedang merayakan Imlek," kata dia.
Harapan yang sama turut diungkapkan Pengelola Ciprek Cirebon, Sucipto Chandra. Menurutnya doa dan harapan warga Tionghoa Cirebon pada perayaan Imlek adalah semangat baru.
Tradisi Warga Tionghoa
©2021 liputan6/ Merdeka.com
Sucipto mengatakan, acara itu merupakan bagian dari tradisi masyarakat Tionghoa di wilayahnya. Umumnya, warga Tionghoa selalu berkumpul untuk makan bersama keluarga saat menjelang malam pergantian tahun baru Cina.
"Menunya juga sesuai dengan tradisi saat Imlek. Setiap menu punya makna dan doa serta harapan," kata Sucipto.
Menu yang disajikan memiliki makna tersirat. Seperti rebung yang konon bermakna doa dan harapan agar kehidupan lebih baik. Ada juga ikan yang bermakna untuk kemudahan rezeki. Selain itu, ada pula dodol Cina berbentuk bulat yang memiliki makna persatuan, serta hubungan yang harmonis dari keberagaman.
"Da kue lapis legit dimaknai dengan rejeki yang berlapis. Semua itu kami sediakan tidak hanya kepada warga Tionghoa saja tapi masyarakat umum yang datang atau kami undang ke tempat ini gratis," kata dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan warga keturunan Tionghoa berkumpul di klenteng dan rumah-rumah ibadah untuk menghadiri sembahyang yang khusus dilakukan pada malam tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang Youtuber membagikan momen ketika dirinya mengunjungi salah satu kampung yang amat menyita perhatian publik, khususnya anak rantau.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek tahun 2024, simak ragam tradisi warga Tionghoa di Medan yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa tempat wisata khas Tionghoa tersebut menggratiskan tarif masuk bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca SelengkapnyaKreativitas juga dapat mendorong lahirnya ide baru dan memiliki peluang usaha yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca Selengkapnya