Penyebab Bullying pada Anak, Cegah Sedini Mungkin
Merdeka.com - Kekerasan merupakan suatu hal yang paling banyak ditakuti oleh manusia. Baik kekerasan langsung maupun tidak langsung, baik kekerasan verbal maupun non verbal. Kekerasan dapat terjadi pada siapa pun termasuk pada anak-anak.
Beberapa waktu belakangan peristiwa bullying pada anak semakin marak terjadi. Bullying sendiri merupakan sebuah situasi di mana terjadi penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Bentuk paling umum terjadi pada kasus bullying pada anak adalah pelecehan verbal, yang bisa datang dalam bentuk ejekan, menggoda atau meledek seseorang. Pada mulanya kekerasan verbal tetapi jika tidak segera ditindak lanjuti dengan benar maka dapat memicu munculnya perlakuan yang lebih berbahaya seperti pelecehan secara fisik.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Kenapa kekerasan bisa merugikan anak? Mereka berisiko mengalami masalah fisik dan mental, penyalahgunaan narkoba, serta penurunan kualitas hidup yang dapat berlangsung hingga dewasa, bahkan seumur hidup.
-
Apa dampak paling buruk dari kekerasan terhadap anak? Kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Kenapa bullying berdampak buruk pada kesehatan mental anak? Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus karena menjadi target dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Kapan anak rentan jadi korban bullying? Di Indonesia, kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat, dan banyak di antaranya terjadi di lingkungan sekolah.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
Ada banyak faktor penyebab bullying pada anak salah satunya datang dari faktor keluarga. Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu emosional dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang salah satunya bullying.
Untuk mencegah perilaku bullying pada anak, penting bagi kita untuk mengetahui penyebabnya sedini mungkin. Berikut informasinya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan eprints.ums.ac.id.
1. Faktor Keluarga
ilustrasi keluarga ©mybank4.me
Penyebab bullying pada anak yang pertama datang dari faktor keluarga. Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu emosional dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang salah satunya perilaku bullying.
Orang tua yang terlalu sibuk dan kurang mencurahkan perhatian anak dapat menyebabkan sosialisasi tidak sempurna pada anak. Anak yang mengalami sosialisasi tidak sempurna ini berkemungkinan memiliki perilaku menyimpang.
Anak bisa menjadi pelaku bullying di antaranya karena kemampuan adaptasi yang buruk, pemenuhan eksistensi diri yang kurang, harga diri yang rendah, adanya pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan di aspek lain dalam kehidupannya. Bahkan bisa jadi pelaku ini juga merupakan korban bullying sebelumnya.
2. Faktor Teman Sebaya
©Shutterstock/Dmitriy Shironosov
Salah satu faktor yang sangat besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan. Padahal hal tersebut jelas-jelas salah dan merugikan orang lain.
3. Faktor Media Massa
©2014 Merdeka.com
Anak-anak maupun remaja merupakan kelompok yang paling mudah untuk dipengaruhi, sebab mereka sedang mencari jati diri sehingga mereka sangat mudah meniru atau mencontoh apa yang dilihat. Seperti pada film atau sinetron yang berisi adegan kekerasan dan sebagainya.
Media massa lain yang sedang banyak digandrungi anak-anak hingga remaja adalah internet dan media sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki peran yang besar dalam kehidupan seseorang. Faktanya banyak dari para pelaku bullying yang senang bermain sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok, maupun Youtube.
Maka dari itu penting untuk mendampingi dan memberikan pengertian pada anak-anak mengenai pentingnya menyaring informasi yang beredar di jagat maya agar tidak mudah termakan hoax apalagi dengan mudah menerimanya mentah-mentah. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta tentang bullying yang penting untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaBeragam jenis bullying bisa menjadi ancaman bagi anak.
Baca SelengkapnyaPencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.
Baca SelengkapnyaPerilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang menjadi pelaku pembulian biasanya memiliki alasan baik dari dalam dirinya, keluarga atau bahkan lingkungan pertemanan.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaKata-kata anti bullying berfungsi sebagai alat penting untuk mengedukasi, menginspirasi, dan menggalakkan kebaikan serta empati di antara individu.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya