Penyebab Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus dan ditularkan pada manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Pada umumnya penularannya terjadi jika ada kontak dengan hewan terinfeksi seperti tikus atau hewan pengerat lainnya.
Selain itu, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, hingga objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Walau demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Mengingat transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antar muka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga saja.
Pada umumnya penderita akan menularkan kurang dari satu orang saja. Maka tak heran bila kemudian cacar monyet dianggap tidak mudah menular seperti flu. Sementara itu, rantai penularan dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar monyet? Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
-
Bagaimana cara penularan cacar monyet? Virus cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia lewat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Hewan yang berpotensi menularkan virus ini antara lain adalah primata, tikus, tupai, dan kuskus. Seseorang juga bisa tertular cacar monyet jika mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan baik.
-
Cacar monyet ditularkan bagaimana? Penularan penyakit ini bisa dengan berbicara 'face to face' atau pelukan, kemudian ciuman, dan berhubungan seks,' kata Emma dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa cacar monyet menular? Cacar monyet juga dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Berikut penyebab cacar monyet yang telah dirangkum merdeka.com melalui kemenkes.go.id dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu, (21/05/2022).
Penyebab Cacar Monyet
Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Lalu pada 2003 Amerika Serikat melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.
Selanjutnya tahun 2017 muncul kejadian luar biasa monkeypox di Nigeria. Tahun 2018 Inggris dan Israel juga melaporkan adanya kasus Monkeypox. Terakhir adanya laporan dari Singapura pada Mei 2019 bahwa ada seorang warga negara Nigeria yang menderita cacar monyet saat mengikuti sebuah lokakarya, 23 orang yang kontak erat sudah dikarantina untuk pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut.
Saat ini diketahui wilayah terjangkit cacar air secara global adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan). Sementara sampai saat ini belum ditemukan kasus cacar air di Indonesia.
Cacar air merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia dari hewan seperti monyet atau hewat pengerat melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi atau juga mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi.
Gejala Cacar Monyet
Setelah mengetahui penyebab cacar monyet, selanjutnya kamu juga perlu tahu mengenai gejala yang dapat timbul akibat cacar monyet, sebagai berikut:
Masa inkubasi : biasanya terjadi antara 6-16 hari, tetapi juga dapat berkisar dari 5-21 hari.
Fase Proromal (1-3 hari):
Fase erupsi atau fase paling infeksius yaitu:
Cara Mencegahnya
Berbicara mengenai cara pencegahannya hingga detik ini belum ada vaksin atau pengobatan yang dianggap aman untuk kasus cacar monyet. Vaskin cacar/smallpox dianggap bisa mencegah infeksi virus tersebut. Namun, vaksin tersebut saat ini jarang tersedia di pasar bebas setelah penyakit cacar dinyatakan musnah beberapa tahun silam.
Jadi, yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet adalah sebagai berikut:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca SelengkapnyaCacar monyet adalah penyakit virus yang relatif jarang namun semakin mendapatkan perhatian karena peningkatan kasus di beberapa bagian dunia.
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMeski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaCacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Meskipun gejalanya terlihat ringan namun bisa menyebabkan komplikasi
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, kasus cacar monyet juga ditemukan di berbagai negara di luar Afrika, menimbulkan kekhawatiran global.
Baca SelengkapnyaMpox memiliki periode invasi dengan gejala khusus yang perlu dikenali untuk membantu dalam pencegahannya.
Baca Selengkapnya