Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah Dibentak Soekarno hingga Pimpin PKI di Jabar, Ini Sosok Wikana yang Terlupakan

Pernah Dibentak Soekarno hingga Pimpin PKI di Jabar, Ini Sosok Wikana yang Terlupakan Wikana dan Soekarno. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pernah mendengar nama Wikana? Ia adalah seorang pemuda ‘misterius’ yang turut berperan dalam mendorong golongan tua (Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, dkk) untuk segera membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kemisteriusan Wikana bukanlah terkait dengan hal gaib, melainkan karena sosoknya yang hilang setelah Ir. Soekarno membacakan naskah proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tokoh pemuda tersebut diketahui lahir di Kabupaten Sumedang, 18 Oktober 1914. Ia dikenal punya andil besar dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Kendati demikian, warisan namanya tidak sebesar andilnya saat ‘memaksakan’ Indonesia untuk segera lepas dari cengkraman para penjajah. Ia pun tidak begitu dikenal layaknya pejuang kemerdekaan lainnya. Berikut selengkapnya.

Termasuk Tokoh Muda yang Cerdas

wikana

Wikana

©2020 Wikipedia/Editorial Merdeka.com

Wikana dikenal sebagai sosok yang berwawasan luas. Ia pernah belajar di sekolah Belanda bernama Europeesch Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah dengan seleksi terketat saat itu.

Keberuntungannya mengenyam pendidikan di ELS tidak semata-mata karena rekam jejak ayahnya yang seorang menak (bangsawan) di Sumedang. Ia bisa diterima di institusi pendidikan bangsawan Eropa tersebut karena kemampuan berpikirnya.

Dilansir dari Wikipedia, setelah lulus dari ELS, Wikana melanjutkan sekolahnya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) hingga lulus dan menjadi salah satu pemuda satelit Bung Karno di Bandung.

Menjadi Ketua PKI Bawah Tanah di Jawa Barat

Selain pernah mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah dengan nama besar, Wikana juga pernah menjadi pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) bawah tanah di Jawa Barat pada akhir 1920-an. Saat itu ia berkawan dekat dengan tokoh PKI bernama Widarta yang merupakan penanggung jawab PKI di wilayah Jakarta.

Untuk menggencarkan aksinya dalam melawan kekejaman Belanda, Wikana pun turut mengikuti beberapa organisasi politik lainnya seperti Partai Indonesia dan Gerakan Rakyat Indonesia di tahun 1931.

Berperan Besar Melobi Angkatan Laut Jepang

Dilansir dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Wikana memiliki koneksi yang luas hingga bisa melobi Tentara Angkatan Laut Jepang (Kaigun) untuk meminjam rumah dinas Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, Menteng.

Rumah tersebut dipilih lantaran memiliki keamanan yang terjamin, mengingat Maeda merupakan Kepala Perwakilan Kaigun dan memiliki simpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

Selain itu ia juga yang berperan untuk meyakinkan tentara Jepang agar tak mengganggu jalannya upacara pembacaan proklamasi.

Dibentak Presiden Soekarno

Di tengah kesibukan mempersiapkan segala kebutuhan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia, Wikana ternyata sempat beradu argumen dan dibentak oleh Ir. Soekarno. Saat itu Wikana berupaya meyakinkan Bung Karno dengan sedikit mengancam agar segera mendeklarasikan kemerdekaan malam itu juga agar tidak terjadi pertumpahan darah.

Tersinggung dengan ucapan Wikana, Presiden Soekarno pun sempat naik pitam.

“Ini leher saya, seretlah saya ke pojok itu, sudahilah nyawa saya malam ini juga. Jangan menunggu sampai besok pagi!" bentak Bung Karno kepada Wikana.

Tersingkir Setelah Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, kehidupan Wikana begitu rumit. Ia menghilang dan baru kembali setelah Dipa Nusantara Aidit melakukan pledoi terhadap kasus Madiun 1948 yang mulai digugat oleh Jaksa Dali Mutiara pada 2 Februari 1955.

Saat Aidit mulai mengembalikan kejayaan PKI, Wikana perlahan mulai tersingkir dan dianggap sebagai golongan tua yang tidak progresif. Saat itu PKI mulai nasionalis dan dekat dengan Presiden Soekarno.

Wikana pun diketahui sempat tinggal di Simpangan Matraman Plantsoen dalam keadaan miskin tak memiliki apa-apa. Pada 1965, Chaerul Saleh yang saat itu menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri menarik Wikana menjadi anggota MPRS.

Mulai Hilang Hingga Saat Ini

Beberapa pekan sebelum peristiwa G30S PKI terjadi, Wikana bersama bersama beberapa delegasinya berkunjung ke Peking, China, untuk menghadiri hari nasional negara tersebut.

Di tengah kunjungannya, Wikana bersama beberapa delegasinya mendapat kabar bahwa PKI dituduh bersalah dalam aksi penculikan dan pembunuhan 7 jenderal. Ia pun terpaksa kembali ke Indonesia dengan meminta delegasi lainnya untuk tetap di Peking.

Tak sampai setahun setelah peristiwa G30S PKI terjadi, pria yang dikenal memiliki rambut klimis dan berkacamata tersebut ditahan di Kodam Jaya dan diizinkan pulang kembali. Namun tak berapa lama kemudian tentara tak dikenal datang ke rumahnya di Jalan Dempo No. 7 A, Matraman, Jakarta Pusat untuk menjemputnya.

Hingga saat ini keberadaan Wikana masih belum diketahui dan disebutkan hilang.  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhir Hidup Wikana, Tokoh Pemuda ‘Penculikan Rengasdengklok’ yang Berakhir Tragis
Akhir Hidup Wikana, Tokoh Pemuda ‘Penculikan Rengasdengklok’ yang Berakhir Tragis

Nama Wikana dikenal sebagai salah satu pemuda Menteng 31. Sosok pemuda revolusioner yang berani menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Akhir hidupnya tragis.

Baca Selengkapnya
24 Juni 1914: Kelahiran Sanusi Hardjadinata, Orang Asli Garut yang Menjabat Gubernur Jawa Barat ke-5
24 Juni 1914: Kelahiran Sanusi Hardjadinata, Orang Asli Garut yang Menjabat Gubernur Jawa Barat ke-5

Raden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata adalah seorang politisi Indonesia yang memiliki peran besar bagi sejarah kebangsaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya

Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apa tujuan penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

Baca Selengkapnya
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI/TII terjadi pada tahun 1948 hingga 1949.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun

Gubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat
Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat

Sosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis

Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang

Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Baca Selengkapnya