Perumahan di Bogor Berstatus KLB Covid-19, Begini Cara Satgas Penuhi Kebutuhan Warga
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 terus meningkat di Kota Bogor, Jawa Barat. Bahkan di Perumahan Griya Melati, Bubulak tercatat ada 35 warga yang dinyatakan terjangkit virus yang berasal dari China tersebut.
Kejadian itu lantas membuat Satgas Covid-19 Kota Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di perumahan tersebut.
"Kita beri atensi khusus, ini masuk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Waktu itu pernah juga ada hal serupa di wilayah Semplak, hampir mirip seperti ini," papar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Kamis (20/5) seperti dilansir dari Liputan6.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Demi meminimalisir penularan hingga ke luar perumahan, Satgas Covid-19 Kota Bogor pun melakukan sejumlah cara untuk memenuhi kebutuhan warga yang kini tengah menjalani isolasi mandiri.
Berikut selengkapnya.
Memenuhi Kebutuhan Logistik hingga Layanan Kesehatan
Satgas Covid-19 Kota Bogor bertindak cepat untuk memenuhi kebutuhan warga dari mulai logistik hingga fasilitas kesehatan. Hal itu dilakukan agar warga yang dinyatakan positif Covid-19 tidak perlu keluar rumah.
Pihak Satgas pun telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menyediakan berbagai kebutuhan warga. Untuk kebutuhan logistik sudah ditangani Dinsos, faskes dan APD dari Dinkes, angkutan kesehatan infeksius dari DLH, dan penyemprotan disinfektan dari BPBD setempat, termasuk layanan call center yang difasilitasi Diskominfo.
"Ini semua untuk memenuhi kebutuhan warga tetap bisa mendapatkan asupan kebutuhan sehari-hari tanpa ada mobilitas dari para warga yang terkonfirmasi positif covid-19," papar Dedie.
Masifkan Tracing
Selain memenuhi kebutuhan warga, sejumlah pihak pun juga bekerja sama untuk meminimalisir mobilitas warga di sekitar perumahan tersebut. Aparat TNI dan Polri kini melakukan penjagaan ketat di perumahan tersebut.
Sementara itu penelusuran terhadap warga yang punya kontak erat dengan kasus positif juga terus dilakukan. Dedie menyebut, sampai Jumat (21/5) sudah dilakukan tes swab PCR kepada 158 warga.
"Hasil penelusuran tim khusus sebelumnya juga telah berkembang dan jumlahnya lebih banyak. Dan ini sedang kita tunggu hasilnya bagi warga yang jadi tracing lanjutan,” kata Dedie.
Perumahan Diawasi Secara Ketat
Klaster Covid-19 Griya Melati Bogor
©2021 Liputan6/Merdeka.com
Perumahan Griya Melati saat ini sudah diawasi secara ketat selama 24 jam, melalui mekanisme pembatasan wilayah sekitar lokasi. Aktivitas warga juga turut dijaga oleh kader RW Siaga dan Polisi RW.
"Bagi yang tanpa gejala sudah dilakukan isolasi mandiri di rumah. Sedangkan satu warga dan satu lainnya petugas keamanan perumahan sudah dibawa untuk diisolasi di BKPP Ciawi karena bergejala," tandasnya.
Berawal dari Satu Warga yang Pulang dari Luar Kota
Sementara itu, kronologi awal kasus klaster Griya Melati Bogor bermula dari salah seorang warga yang dinyatakan positif Covid-19 usai kembali dari luar kota.
Satgas Covid-19 yang mendapat laporan langsung melakukan pemeriksaan kepada warga tersebut, termasuk para kontak erat.
Dari hasil swab antigen, diketahui ada 25 orang yang dinyatakan positif. Kemudian dilakukan tracing kembali kepada 70 warga kontak erat lainnya, dan ditemukan 10 pasien tambahan hingga kasusnya menjadi 35 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyebutkan, data per Kamis (20/5) pagi, jumlah warga yang terpapar ada 32 orang, kemudian bertambah tiga kasus dari hasil tes swab lanjutan pada sore harinya.
"Jadi update terbaru ada 35 terkonfirmasi positif, dua orang dibawa ke tempat isolasi. Kita assessment dulu, tapi kita pantau terus kondisi klinisnya,” kata Retno. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya