Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petani di Sukaresmi Rugi Ratusan Juta Akibat Pergerakan Tanah, Begini Kata Kades

Petani di Sukaresmi Rugi Ratusan Juta Akibat Pergerakan Tanah, Begini Kata Kades Ilustrasi Pergerakan Tanah. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Puluhan petani di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat alami kerugian hingga ratusan juta, akibat fenomena pergeseran tanah di lahan persawahan mereka.

Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat menyebut pergerakan tahan yang terjadi di area tersebut membuat 13 hektar lahan sawah siap panen alami kerusakan dan gagal untuk diselamatkan.

Sampai saat ini kedalaman tanah yang amblas mencapai tiga meter dan meluas hingga ke area perkampungan.

"Kurang lebih 13 hektar, sebagian besar sudah ditanami sejak dua bulan yang lalu, sehingga dapat dipastikan seluruh lahan pertanian mengalami gagal panen karena pergerakan tanah. Setiap panen, lahan seluas itu, dapat menghasilkan belasan ton padi, sehingga kerugian petani mencapai ratusan juta," jelasnya seperti yang Merdeka lansir dari Antara Rabu (10/02).

Lahan Sawah Terus Berkurang Setiap Tahun

Sarip mengungkapkan, akibat pergeseran tanah, lahan pertanian di Sukaresmi terus berkurang setiap tahunnya. Bahkan fenomena serupa yang terjadi di tahun 2017 lalu memuat 8 hektar lahan di Cipari amblas, sehingga tak bisa digunakan untuk menanam padi.

“Lahan pertanian di sini terus berkurang karena tahun 2017, saat itu pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan 8 hektar sawah milik petani di Kampung Cipari, amblas dengan kedalaman beragam, sehingga tidak dapat lagi digarap dan tahun ini 13 hektar area persawahan juga amblas dan terancam tidak dapat lagi digarap.” papar Sarip.

Kesulitan Beralih Ke Komoditas Lain

Ia menambahkan bahwa petani di Sukaresmi mengalami keresahan karena mereka tidak bisa beralih ke komoditas lain di luar pertanian. Tahun sebelumnya ia menyebut bahwa sudah belasan hektar area pesawahan yang beralih fungsi menjadi kebun karena retakan yang terjadi cukup dalam namun tak maksimal.

“Sebagian besar lahan pertanian di kampung kami, mengandalkan air tadah hujan, sehingga sulit untuk beralih dari menanam padi ke palawija," katanya.

Perlu diketahui, area pesawahan milik petani di Sukaresmi terletak di kawasan lereng bukit yang berselahan dengan perkampungan. Hal tersebut membuat lahan pertanian menjadi rawan akan pergerakan tanah.

Bahkan masing-masing bidang sawah mengalami pergeseran hingga 3 meter, dan diperkirakan tidak bisa digarap kembali.

Upaya Pemerintah

bumi

©2016 Merdeka.com

Terkait hal itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman, menjelaskan bahwa pihaknya telah menugaskan kepala dinas pertanian, untuk meninjau langsung ke lokasi guna mengakomodir bantuan.

Berbagai upaya akan terus dilakukan bersama dinas terkait untuk meminimalisir pergerakan tanah agar tidak meluas. "Kami akan meninjau langsung, apa saja yang dibutuhkan petani agar tetap dapat menggarap lahan pertanian. Namun saat ini tim dari dinas pertanian dan dinas terkait lainnya, tengah mendata apa saja yang dibutuhkan saat ini, termasuk mencari solusi agar pergerakan tanah tidak meluas," katanya (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan

Ribuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter

Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir
Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir

Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sawah di Bekasi Kering Kerontang dan Tak Bisa Ditanami, Banyak Petani Nganggur
FOTO: Penampakan Sawah di Bekasi Kering Kerontang dan Tak Bisa Ditanami, Banyak Petani Nganggur

Mengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun

Anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.

Baca Selengkapnya
Senyum Jokowi dan Mentan, Sulsel Surplus Beras
Senyum Jokowi dan Mentan, Sulsel Surplus Beras

Presiden mengatakan, Kabupaten Maros adalah wilayah subur yang selama ini mampu menjadi lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Melihat Cuaca Ekstrem di Bali, Suhu Dingin Merusak Tanaman, Suhu Panas Memicu Kekeringan Parah
Melihat Cuaca Ekstrem di Bali, Suhu Dingin Merusak Tanaman, Suhu Panas Memicu Kekeringan Parah

Petani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.

Baca Selengkapnya
Realisasi AUTP Triwulan III Mencapai 143,4 Ribu Hektar
Realisasi AUTP Triwulan III Mencapai 143,4 Ribu Hektar

Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada triwulan III sudah mencapai 143,4 ribu hektare (ha) atau Rp 20,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya