Petani Karawang Diminta Terapkan Tiga Kali Panen oleh Mentan, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani di wilayah Karawang, Jawa Barat, untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan padi dengan menerapkan tiga kali tanam dan panen dalam setahun.
Yasin mengatakan, semua sudah sepakat, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten agar diterapkan pola tersebut di luas lahan sekitar 4.000 hektare yang meliputi wilayah Kecamatan Rawamerta.
Hal ini juga dijalankan sebagai langkah antisipasi, termasuk menjaga stabilitas ketahanan pangan di tengah ancaman bencana.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
"Karawang ini memang optimalisasi penanaman, ketahanan pangannya cukup bagus. Tapi IP (Indeks Pertanaman)-nya hanya 1,9. Jadi perlu optimalisasi lagi," kata Mentan usai panen raya di Karawang, Sabtu (13/11), melansir dari ANTARA.
Menyiagakan Stok Pangan saat Cuaca Ekstrem
Mentan Syahrul Yasin Limpo ©2021 Istimewa
Menurut Mentan Indonesia ke-28 itu, optimalisasi pengelolaan pertanian tersebut perlu dilakukan guna menghadapi perubahan cuaca ekstrem sesuai dengan imbauan Badan Pangan Dunia (FAO).
Disebutnya, sebagai langkah antisipasi diperlukan akselerasi yang kuat di bidang pertanian agar meminimalisir krisis dengan menyiagakan stok hingga dua tahun ke depan. Direncanakan, Kecamatan Rawamerta menjadi lokasi percontohan dari Mentan.
"Jadi kita harus menyiapkan stok pangan untuk dua tahun ke depan, untuk antisipasi perubahan cuaca sangat ekstrem. Yuk, tiga kali panen dalam setahun. Satu kecamatan ini saja, biar menjadi contoh," katanya.
Dimulai Bulan Depan
Mentan Syahrul Yasin Limpo kunjungi area persawahan
©2021 Istimewa
Syahrul mengajak para petani mulai melangsungkan pola tersebut bulan depan. Nantinya aktivitas akan berlanjut setelah 14 hari panen dan akan langsung dilakukan penanaman.
"Kita mulai di Karawang ini dengan model tiga kali tanam, bulan depan dimulai. Jadi yang sudah panen, begitu 14 hari setelah panen harus disikat (panen) lagi. Untuk menjaga stok air, kelebihan air yang ada, akan kita atur. Sehingga kita bisa dapat, minimal tiga kali panen dalam satu tahun," katanya.
Kendati demikian, sejumlah petani mengaku khawatir akan serangan hama hingga kelangkaan air. Namun Mentan menyampaikan agar petani tidak boleh menyerah atas kondisi itu. Sebab setiap kendala umumnya terdapat solusi.
"Kita tidak boleh menyerah, seperti kurang air, pompa air diperkuat, kalau tidak bisa diatasi, tinggal ganti varietas," katanya.
Disiapkan Varietas Khusus
Untuk saat ini, Yasin menambahkan jika Litbang Kementan sudah menyiapkan beragam varietas, salah satunya varietas yang tahan genangan air termasuk jenis yang bisa ditanam di lokasi yang mengandung air sangat sedikit.
"Kita lihat saja nanti, kesepakatan apa yg bisa diambil dalam satu-dua minggu ini. Mudah-mudahan berjalan lancar (tiga kali panen) dan bisa dicontoh daerah lain untuk mengatasi anomali cuaca," kata Mentan.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMentan minta seluruh pelaku pertanian fokus bekerja dalam mempersiapkan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani Indonesia.
Baca Selengkapnyasektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrim Elnino.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.
Baca SelengkapnyaGernas tanam padi 500.000 hektare (Ha) di 10 provinsi di Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi El Nino.
Baca SelengkapnyaPara petani diharapkan semakin termotivasi untuk meningkatkan hasil panen.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman meminta para petani di Provinsi Gorontalo menjaga semua fasilitas pompa.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaKementan sebut Indonesia siap hadapi El Nino dan stok pangan aman
Baca SelengkapnyaDampak kekeringan akibat El Nino mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
Baca Selengkapnya