Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilu Keluarga di Ligung Tinggal di Gubuk Batu Bata, Cuma Pegang Uang Rp20 Ribu Sehari

Pilu Keluarga di Ligung Tinggal di Gubuk Batu Bata, Cuma Pegang Uang Rp20 Ribu Sehari Kisah pilu satu keluarga di Majalengka tinggal di gubug batu bata. ©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com

Merdeka.com - Kisah pilu datang dari keluarga Muhammad Fuaidin yang harus tinggal dalam gubuk penampung batu bata di Blok Loji, Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Mereka terpaksa hidup di tengah himpitan ekonomi. Keluarga mereka hanya memiliki penghasilan sebesar Rp20 ribu per hari.

Kondisi tempat tinggal keluarga Fuaidin ini tampak sangat tidak layak. Bangunan tersebut dibuat ala kadarnya dari rangka kayu rapuh, terpal lusuh serta beberapa bilik yang sudah tak mampu melindungi dari cuaca di luar.

"Kehidupannya begini aja, kerja serabutan, anak juga sekolah," kata pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 36 tahun silam itu, dikutip dari YouTube Liputan6 SCTV.

Penghasilan Rp20 Ribu dan Belum Pernah Dapat Bantuan Covid-19

kisah pilu satu keluarga di majalengka tinggal di gubug batu bata

©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com

Sehari-hari, Fuaidin hanya bekerja seadanya alias serabutan. Penghasilannya hanya cukup untuk makan bersama keluarganya selama satu hari itu.

Keluarga Fuaidin menempati gubuk reot itu mengaku belum pernah mendapat bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 ini.

"Untuk uang si ya segitu, Rp20 ribu, cuma bisa buat makan satu hari itu (bersama keluarga)," katanya.

Menempati Gubuk Orang

kisah pilu satu keluarga di majalengka tinggal di gubug batu bata

©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com

Sementara itu, sang pemilik tempat, Jaja Suharja mengatakan bahwa ia merelakan tempatnya digunakan, karena keluarga tersebut tidak memiliki tempat tinggal.

"Jadi berhubung keadaannya seperti itu, akhirnya ditempati di sana sama keluarganya. Di sini juga mereka tidak punya tempat tinggal," terang Jaja.

Sebelumnya, Jaja memfungsikan gubuk sebagai tempat penyimpanan batu bata yang sudah kering.

"Dulunya ini memang tempat penyimpanan batu bata kering, dan bukan untuk tempat tinggal, sehingga terpaksa tinggal di gubuk batu bata ini," lanjutnya.

Berada di Tengah Kebun Bambu dan Areal Pemakaman

Sebelumnya Fuaidin sempat mengontrak, namun dengan kondisi ekonomi yang kian terhimpit, akhirnya memutuskan menempati bangunan semi permanen yang berada di tengah kebun bambu dan dekat area pemakaman itu.

Saat hujan, kondisi gubuk itu makin mengkhawatirkan karena berlantai tanah. Selain becek, jika bocor di banyak tempat, ia dan keluarganya harus mengungsi.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain bekerja serabutan, sehari-hari ia membuat batu bata merah. Namun, akhir-akhir ini sedang sepi. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan

Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.

Baca Selengkapnya
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes

Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali

Baca Selengkapnya
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal

Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Kakek Sanusi di Lebak yang Butuh Bantuan, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tak Layak dan Alami Kelumpuhan
Kisah Pilu Kakek Sanusi di Lebak yang Butuh Bantuan, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tak Layak dan Alami Kelumpuhan

Kakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
Hidup di Kampung, Segini Pengeluaran Tiap Bulan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Bikin Geleng-geleng Kepala
Hidup di Kampung, Segini Pengeluaran Tiap Bulan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Bikin Geleng-geleng Kepala

Imas, ibu dari dua anak di kampung Bandung Barat membocorkan berapa biaya hidup dalam satu bulan saat hidup di kampung.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu

Hanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.

Baca Selengkapnya
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru

Kisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Keluarga di Aceh Utara Bertahan Hidup di Gubuk Rapuh, Atapnya dari Daun dan Dindingnya Berlubang
Kisah Pilu Keluarga di Aceh Utara Bertahan Hidup di Gubuk Rapuh, Atapnya dari Daun dan Dindingnya Berlubang

Kondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.

Baca Selengkapnya
Ini di Indonesia, Demi Rp1.000 Pria Lumpuh ini Rela Merangkak di Panasnya Bebatuan Mencari Daun Kelapa buat Dijadikan Sapu Lidi
Ini di Indonesia, Demi Rp1.000 Pria Lumpuh ini Rela Merangkak di Panasnya Bebatuan Mencari Daun Kelapa buat Dijadikan Sapu Lidi

Di tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun
Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun

Warga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik

Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum

Baca Selengkapnya
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah

Sejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day

Baca Selengkapnya