4 Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang, Polisi Ungkap Penyebabnya
Merdeka.com - Kasus kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana yang terjadi pada Rabu malam (10/3/2021) kini menemukan fakta baru. Bus tersebut masuk jurang saat melewati Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Jumat (12/03) siang, pihak kepolisian dari Polres Sumedang berhasil membeberkan beberapa penyebab terjadinya kecelakaan. Kendaraan besar bernopol T 7591 TB tersebut membawa rombongan pelajar.
Kepala Satlantas Polres Sumedang, Ajun Komisaris Eryda Kusumah telah membeberkan tiga faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut itu. Berikut uraiannya yang berhasil Merdeka rangkum dari berbagai sumber.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
-
Siapa sopir truk penyebab kecelakaan? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
Tiga Faktor Penyebab Kecelakaan
©2021 AFP/BAGUS AHMAD
Dalam keterangannya yang Merdeka kutip dari Liputan6, Eryda memaparkan jika terdapat tiga penyebab sementara pemicu kecelakaan maut rombongan bus asal Kabupaten Subang, Jawa Barat itu.
Ketiga faktor tersebut adalah manusia, kendaraan, dan lingkungan. Kendati demikian, pihaknya masih terus mendalami data-data temuan di lapangan berdasarkan keterangan para saksi.
"Untuk saat ini penyebab utama kecelakaan ini masih dalam penyelidikan, namun ada tiga faktor, salah satunya dari manusia yang didapatkan bahwa sopir tidak menguasai medan. Sedangkan faktor kendaraan dan lingkungan masih kita penyelidikan lebih lanjut," tutur Eryda.
Bus Tak Menguasai Medan Jalan
Berdasarkan hasil analisa awal, kejadian tersebut awalnya terjadi ketika bus diduga hilang kendali. Saat itu supir tak kuasa mengendalikan kendaraan hingga badan bus terbanting dan terperosok ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Bus sendiri sebelum terperosok sempat melakukan manuver dan mengenai guard rail (pagar pengaman jalan). Benturan tersebut membuat kepala bus langsung terbalik.
Saat ini pihaknya masih menunggu keterangan dari para saksi. Ia pun akan menyimpulkan penyebab utama pasti kecelakaan bus rombongan ziarah dari Tasikmalaya dan Pangandaran tersebut.
Polisi Belum Menetapkan Tersangka
Eryda menambahkan jika saat ini pihaknya masih belum menetapkan tersangka atas kecelakaan yang menewaskan 29 orang dari SMP IT Al Muawanah Subang itu. Menurutnya penetapan tersangka akan memerlukan proses yang panjang.
Untuk saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan data dari para saksi maupun korban selamat yang terlibat kecelakaan.
"Karena ada beberapa faktor jadi nanti kita kombinasi semua data-datanya. Faktor penyebabnya apa, di situ nanti baru dapat titik terangnya," kata Eryda via Antara
Bus Telah Dievakuasi
©2021 AFP/BAGUS AHMAD
Sebelumnya kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (10/3) petang, sekitar pukul 18.30 WIB. Diduga saat terjadi kecelakaan kondisi di lokasi tengah diguyur hujan deras.
Adapun menurut Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebutkan jika posisi bus sudah berhasil dievakuasi menggunakan alat berat. Saat ini posisi bus telah diamankan untuk pemeriksaan lanjutan.
"Kaitan kondisi jalan dengan kondisi kendaraan itu masih kami selidiki," kata Erdi.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YLKI soal Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana: Sering Terjadi karena Sopir Kurang Tidur
Baca SelengkapnyaTerjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut mengakibatkan enam orang penumpang luka berat.
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut mengakibatkan enam orang penumpang luka berat.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri dan Polda Jawa Barat (Jabar) menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP)
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus Putera Fajar itu menewaskan 11 orang.
Baca SelengkapnyaFakta terbaru kecelakaan Bus Eka dan Sugeng Rahayu di Ngawi. Kronologinya bikin merinding.
Baca SelengkapnyaAkibat kecelakaan ini, seorang pengemudi truk meninggal setelah terjepit badan kendaraan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dipicu murni human error.
Baca SelengkapnyaMenurut Wiyagus, langkah pertama yang dilakukan polisi dalam musibah ini yaitu proses evakuasi seluruh korban ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya