Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Punya Niat Mulia, Begini Cerita Pria di Garut Angkat Gula Aren hingga Pasar Global

Punya Niat Mulia, Begini Cerita Pria di Garut Angkat Gula Aren hingga Pasar Global Gula aren Garut. ©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai pembuat produk gula aren asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sentosa terus bersemangat mengangkat eksistensinya hingga ke level internasional.

Pria berusia 47 tahun itu memang bercita-cita mengangkat pamor pemanis alami berbahan dasar kawung (nira), agar tembus ke pasar mancanegara. Ia pun mewujudkannya dengan membuat produk bernama Areniss.

Alasan pemilihan gula aren sebagai produk unggulannya cukup sederhana, Sentosa ingin membantu geliat petani nira yang banyak menggantungkan hidup di wilayah Selatan Garut tersebut.

Dilansir dari Antara Selasa (16/11), pria berkacamata yang kerap disapa Osa ini memaparkan jika bangsa luar, termasuk Eropa kerap kesengsem dengan olahan yang mereka sebut Palm Sugar karena lebih sehat.

Ringankan Produksi Petani

gula aren garut

©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com

Osa mulai meniti usahanya di paruh tahun 2010. Ketika itu ia melihat peluang gula aren yang cukup melimpah, khususnya di wilayah sentra seperti Cisewu hingga Cihurip. Bahkan, ia rela meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai bank di Jakarta.

Baginya, pamor gula aren di daerahnya harus didorong agar bisa dijual hingga ke luar daerah. Sejak saat itu, ia bersama saudaranya memutuskan mengangkat eksistensi 'pemanis kampung' ini dengan berupaya menekan biaya produksi petani. Serta membantu memenuhi kebutuhan pasar yang kian meningkat karena dianggap lebih sehat.

Petani di Garut sendiri, kata Osa, memiliki semangat mengenalkan gula aren produksinya. Sehingga untuk mewadahi itu pada 2012 ia membuat pabrik pembuatan gula aren di tiga tempat yakni Kecamatan Cisewu, Cihurip dan Cilawu.

Produk yang dijualnya pun beragam, baik gula balok bundar, bubuk (gula semut) hingga berbentuk cair.

Diminati Eropa

gula aren garut

©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com

Lima tahun berselang, Osa tak hanya nyaman menyalurkan produknya di dalam negeri. Pada 2015, ia kembali mencoba mengekspansi bangsa Eropa dengan mengenalkan produk palm sugar miliknya.

Ketika itu, ia mulai memperkenalkan gula aren Areniss lewat pelatihan ekspor selama satu tahun yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat.

Setelah melewati proses seleksi, produk gula aren Osa tembus ke pasar mancanegara. Ia pun diajak berkeliling ke mitra eksportir di Belgia dan Belanda untuk mengenalkan produknya.

Hemat Osa, masyarakat Eropa amat menyukai produk palm sugar lantaran alami dan cenderung lebih sehat.

"Bangsa Eropa tertarik karena gula aren merupakan pemanis alami yang paling bagus, aman dan sehat. Kadar glikemiknya pun rendah sehingga paling aman dikonsumsi manusia" ujarnya.

Sayangnya regulasi penjualan menuju Eropa cukup ketat. Produk yang dijual harus ditingkatkan kapasitas produksinya. Termasuk melampirkan sertifikat keamanan produk sebagai bukti produknya aman dikonsumsi masyarakat.

Dipinang Negara Qatar

gula aren garut

©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com

Kendati demikian, asa Osa tak serapuh arang. Sepulangnya dari lawatan promosi gula aren Garut di Eropa, ia terus melebarkan sayap dengan menjual produk Palm Sugar melalui platform digital. Usahanya berhasil, produk gula aren kini dilirik negara Qatar.

Osa mengungkapkan, hal itu berkat digitalisasi pasar yang ia lakukan. Penggunaan platform online membuat salah satu produk khas Garut kembali tembus pasar luar negeri.

Alhasil pada 2019, produknya berhasil melanglang buana ke negara Emirat di Timur Tengah melalui perusahaan eksportir. Meski produknya dilabeli merek perusahaan eksportir, bagi Osa langkah tersebut telah membuka jalan untuk mengekspor produk di kemudian hari dan menjadi pelajaran baginya.

Digitalisasi pasar dianggap Osa sebagai pola pengenalan produk ke ranah global secara sederhana lantaran bisa melalui perseorangan.

"Kita mesti aktif, kreatif dan menggunakan berbagai peluang yang ada untuk bisa ke market dengan memanfaatkan potensi pasar digital yang besar. Kita pun bisa menyampaikan dengan jelas aktivitas kita ke global" katanya dengan semangat. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bule Belgia Kaya Raya Memilih Hidup dan Tinggal di Tengah Hutan, Miliki 200 Karyawan
Bule Belgia Kaya Raya Memilih Hidup dan Tinggal di Tengah Hutan, Miliki 200 Karyawan

Hingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Inovasi Pemuda Lumajang Manfaatkan Limbah Kelapa Jadi Briket, Ekspor Puluhan Ton ke Turki
Inovasi Pemuda Lumajang Manfaatkan Limbah Kelapa Jadi Briket, Ekspor Puluhan Ton ke Turki

Brisket produksi pemuda ini berhasil tembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya
Pasutri di Trenggalek  Ini Pernah Tak Punya Uang Sama Sekali, Kini Punya Toko Roti Terkenal yang Gratis Cicipi Sepuasnya
Pasutri di Trenggalek Ini Pernah Tak Punya Uang Sama Sekali, Kini Punya Toko Roti Terkenal yang Gratis Cicipi Sepuasnya

Para pembeli bebas mencicipi roti sepuasnya tanpa bayar

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Serabutan, Kini Bagas jadi Eksportir Briket Arang dengan Omzet Ratusan Juta Rupiah
Dulu Kerja Serabutan, Kini Bagas jadi Eksportir Briket Arang dengan Omzet Ratusan Juta Rupiah

Setelah hampir 1,5 tahun bekerja serabutan, Bagas memutuskan untuk bergabung menjadi member Bisa Ekspor milik Julio.

Baca Selengkapnya
Laris di Pasar Eropa, Begini Kisah Mantan TKI asal Ponorogo Tekuni Bisnis Gatot dan Tiwul
Laris di Pasar Eropa, Begini Kisah Mantan TKI asal Ponorogo Tekuni Bisnis Gatot dan Tiwul

Kisah inspiratif mantan buruh migran bisnis gatot dan tiwul hingga produknya laris di pasar Eropa

Baca Selengkapnya
Pria Ini Buka Toko Kue Jepang di Kota Kecil, Pelanggan dari Jakarta Datang hanya untuk Makan Kue Bikinannya
Pria Ini Buka Toko Kue Jepang di Kota Kecil, Pelanggan dari Jakarta Datang hanya untuk Makan Kue Bikinannya

Berawal dari ketidaksengajaan, bisnis kue Achmad Aris justru diminati orang dari berbagai daerah

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pudak, Kudapan Manis Khas Kabupaten Gresik
Mengenal Pudak, Kudapan Manis Khas Kabupaten Gresik

Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya.

Baca Selengkapnya
Mengingat Oei Tiong Ham: Raja Gula dari Semarang yang Menjadi Taipan Terbesar di Asia Tenggara
Mengingat Oei Tiong Ham: Raja Gula dari Semarang yang Menjadi Taipan Terbesar di Asia Tenggara

Awalnya, bisnis Oei Tiong Ham berfokus pada hasil bumi seperti kopi, karet, kapuk, gambir, tapioka, serta opium.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng
Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng

Nasi Goreng Pakdhe, begitu Pakdhe Nurdin memberi nama makanan yang ia jual, merupakan perpaduan unik antara cita rasa bakmi Jawa dan bumbu masakan Chinese.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba
Mencicipi Aia Niro, Minuman Khas Solok yang Wajib Dicoba

Olahan gula aren yang berasal dari hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh petani di Solok, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Bakso Aci Garut, Sudah Ada sejak Zaman Penjajahan Belanda
Sejarah Bakso Aci Garut, Sudah Ada sejak Zaman Penjajahan Belanda

Bakso aci Garut jadi kuliner otentik yang disukai banyak orang.

Baca Selengkapnya