Rakyat Bantu Rakyat, Gerakan Inspiratif Kedaultan Pangan ala Warga Jogja Saat Pandemi
Merdeka.com - Covid-19 telah membawa dampak pada perekonomian Indonesia. Banyak warga yang kesulitan untuk bertahan hidup maupun menjaga kemandirian pangan. Hal tersebut memicu beberapa pemuda di Yogyakarta untuk membangun kedaulatan pangan melalui gerakan Rakyat Bantu Rakyat.
Salah satu penggerak kegiatan tersebut adalah Dodok Putra Bangsa, warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Ia merasa prihatin atas dampak Covid-19 yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui gerakan Rakyat Bantu Rakyat, Dodok berusaha menyediakan kebutuhan sayuran untuk disumbangkan kepada masyarakat, baik yang masih segar maupun sudah diolah menjadi makanan.
Saat ditemui Merdeka.com pada Kamis (12/11) lalu, pria 43 tahun tersebut menceritakan awal mula lahirnya gerakan Rakyat Bantu Rakyat. Awalnya, Ia berinisiatif menanam sayuran di lahan perkotaan seluas 400 meter persegi yang diberi nama Kebunku Jogja.
-
Siapa yang dorong pangan mandiri? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Kenapa petani di DIY miskin? Salah satu golongan masyarakat yang terdampak itu adalah para buruh tani. Mereka menjadi penyumbang angka penduduk miskin di DIY dengan angka pendapatan berkisar Rp600 ribu setiap bulannya.
“Awalnya ketika itu ada kegiatan donasi ke Solidaritas Pangan Jogja dengan menyediakan donasi, salah satunya adalah PPLP (Paguyuban Petani Lahan Pantai) yang akan digusur pasir besi di Kulon Progo. Setiap minggu mereka mengirim 1 pickup untuk 12 dapur, dan saat itu ia terpikirkan untuk membuat pertanian di perkotaan untuk membantu warga terdampak” kata pria yang akrab disapa Dodok Jogja itu.
Menebar Inspirasi Lewat Tani di Perkotaan
©2020 Merdeka.com
Pada 15 Mei 2020, kegiatan bertanam mulai dilakukan pertama kali oleh Dodok dan beberapa komunitas serta relawan lainnya. Mereka menanam berbagai komoditas yang punya jangka waktu panen pendek dan menengah.
“Dengan bantuan dari Walhi dan Gusdurian bulan Mei langsung kita buat, waktu itu mulai menanam tanggal 15 dan langsung menanam sayuran yang bisa memangkas waktu seperti kangkung, bayam, sawi, lalu jangka menengah cabai, terung, tomat serta untuk jangka panjang ubi dan singkong ” terangnya.
Lokasinya yang berada di tengah kota, tepatnya di Kawasan Sorowajan, Banguntapan, Bantul, membuat Kebunku Jogja sering dikunjungi beberapa kalangan akademisi. Mereka tertarik untuk belajar cara bercocok tanam dengan metode Urban Farming.
“Banyak sekali yang belajar waktu itu ke kebunku, dari mulai sekolah alam, teman-teman dari kampus serta dosen-dosen dan kalangan lainnya” tambah Dodok.
Membantu Memandirikan Masyarakat Sekitar
©2020 Merdeka.com
Selain banyak yang ingin belajar dan mendalami aktivitas bertani urban farming, Dodok bersama teman-teman relawan juga kerap membagikan bibit sayuran kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Hal itu agar bisa dibudidayakan sendiri di halaman rumah masing-masing.
“Saat itu dapur yang di Kulonprogo tutup Juli kita tetap bagikan sayuran ke warga sekitar, dengan bibit nya agar mereka turut merawat dan membantu mengubah persepsi yang sebelumnya hampir semua rumah menanam tanaman hias dan kita alihkan ke sayuran” ujarnya.
Dodok mengungkapkan, dirinya turut memperbolehkan bagi siapapun yang membutuhkan sayuran untuk memetik langsung saat panen. Pihaknya juga membuka donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbang sayur sayuran untuk dibagikan.
“Di kebunku itu siapapun boleh datang, kita juga sering share publik juga, petik secukup mu dan donasi semaumu juga akan terus dijalankan” katanya
“Arah dari kebunku itu sebenarnya memberikan inspirasi warga dan negara untuk menjadikan pilihan hidup berdaulat atas pangan itu kewajiban, semisal warga dikenai sanksi jika tidak menanam tanaman pangan misalnya” tambahnya.
Nasi Bungkus Gratis untuk Para Buruh Gendong
©2020 @bakzoojogja/Editorial Merdeka.com
Selain Kebunku Jogja, gerakan Rakyat Bantu Rakyat juga terasa di sebuah bekas warung makan bernama Bakzoo Jogja, kawasan Jalan Veteran, Umbulharjo, Yogyakarta. Dapur yang diinisiasi oleh Berkah Gamulya dan Elanto Wijoyono (aktivis Jogja Ora Didol) tersebut setiap harinya turut menyiapkan dan membagikan ratusan nasi bungkus gratis khusus bagi para buruh gendong perempuan di pasar-pasar tradisional Yogyakarta.
“Kalau dapur ini yang pertama kali mengajak adalah Mul (Berkah Gamulya), beliau yang mengonsep bagaimana mencari relawan dan sebagainya hingga akhirnya berdirilah dapur ini sejak 19 September 2020 lalu.” ungkap penggerak Jogja Ora Didol tersebut
Hadirnya dapur tersebut diharapkan bisa meringankan beban dari para buruh perempuan di pasar. Mengingat mereka rentan tertular Covid-19 sebab tingginya tingkat interaksi para buruh gendong di tengah keramaian pasar tradisional.
“Untuk pembagiannya kita sudah menyiapkan empat pasar tradisional di Yogyakarta secara bergantian per minggu, seperti Pasar Beringharjo, Pasar Giwangan, Pasar Gamping, Pasar Kranggan, dengan rata-rata 100 – 145 porsi per hari” Dodok menyebutkan.
Selain itu banyak dari kalangan buruh gendong perempuan di pasar-pasar tradisional yang masih harus menyisihkan penghasilannya untuk keperluan operasional pasar, seperti toilet.
“Dulu milih buruh gendong karena kita anggap paling rentan dari seluruh pekerja informal pasar, mereka tidak pulang karena rata-rata dari luar kota dan perlu ongkos banyak, akhirnya mereka banyak banyak yang tidur di pasar. Itu kan sangat rentan ya, ditambah mereka harus bayar toilet per penggunaan Rp2 ribu kalau diakumulasikan tentu penghasilan bisa berkurang ” terangnya
Prinsip kedaulatan pangan yang dibangun oleh Dodok serta pegiat Rakyat Bantu Rakyat adalah untuk menekankan bagaimana masyarakat bisa mengelola serta mengatasi permasalahan pangan dengan mandiri tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah.
“Artinya kebunku juga mencoba mendorong kepada negara untuk mengeluarkan regulasi bagaimana bisa memastikan agar masyarakat atau warganya bisa terjamin segala kebutuhan pokoknya. Di awal pandemi bulan Maret warga sudah banyak dirumahkan, sedangkan bantuan cair Mei. Kalo kita nunggu bantuan dari pemerintah mati, kalau tidak ada insiatif Rakyat Bantu Rakyat” beber Dodok.
Membagikan Semangat Lewat Inovasi
©2020 @bakzoojogja/Editorial Merdeka.com
Ke depannya Dodok akan merefleksikan Kebunku Jogja sebagai tempat yang akan selalu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Tentunya dengan beberapa inovasi yang sudah direncanakan.
“Kalau kebun pasti akan selama nya ada ya dan menjadi inspirasi baru untuk menanam di perkotaan itu kita lanjutkan mau pandemi Covid-19 pulih atau tidak, baik lewat pesta kebun setiap minggu, jadi tempat diskusi, tempat masak bagi yang ingin berdonasi" jelasnya.
Selain itu terkait dapur ia menyebutkan bahwa bakzoo ini akan berupaya memperjuangkan hak-hak buruh gendong perempuan. Terutama terkait hak penggunaan toilet agar gratis di pasar.
“Tapi yang pasti target jangka pendek ini toilet bisa digratiskan untuk seluruh Warga pasar tradisional, terutama buruh gendong perempuan. Mendesak toilet pasar gratis” tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Relawan Mas Gibran menggelar bagi-bagi sembako di tiga provinsi berbeda
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaRelawan pendukung Gibran Rakabuming Raka keliling bagi-bagi sembako kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaYang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai merah kini dibanderol Rp60.850 per kg, naik 10,64 persen dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMas Bowo, relawan dari Prabowo Subianto berupaya menggaet suara milenial di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggelar kejuaraan olahraga.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir mendampingi Presiden Jokowi membagikan 3.000 paket sembako dari BUMN dalam program Pasar Rakyat di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP membagikan air bersih di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar makin gencar memperkenalkan capres pilihannya demi menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya