Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Fakta Kemunculan Gelembung Besar di Selat Sunda yang Ramai Dibicarakan

3 Fakta Kemunculan Gelembung Besar di Selat Sunda yang Ramai Dibicarakan Gelembung Selat Sunda. Akun Instagram @krakatau_ca_cal ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Beberapa waktu belakangan masyarakat pengguna media sosial dihebohkan dengan misteri kemunculan gelembung besar di Selat Sunda. Wilayah perbatasan antara Sumatera dengan Jawa (Provinsi Banten).

Dilansir dari dream.co.id, gelembung besar tersebut pertama kali ditemukan BKSDA Bengkulu Lampung saat menjalankan aktivitas patroli di sekitar Cagar Alam Kepulauan Krakatau.

Kemunculan gelembung besar juga dikaitkan dengan dugaan akan memunculkan gelombang Tsunami sehingga menggemparkan para pengguna sosial media.

Kemunculan video gelembung tersebut pertama kali diunggah oleh akun sosial media @krakatau_ca_cal, dan langsung mendapat banyak komentar dari warganet.

Merupakan Aktivitas Vulkanik Bawah Laut

gelembung selat sunda

Akun Instagram @krakatau_ca_cal 2020 Merdeka.com

Dilansir dari Liputan6 dijelaskan oleh Daryono, selaku Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG pada Rabu (1/4/2020) mengatakan jika kemunculan gelembung berukuran besar di zona gunung api bawah laut merupakan suatu hal yang biasa dan wajar terjadi.

Hal tersebut menandakan akan adanya aktivitas vulkanisme dibawah laut, selain itu dugaan kuat merupakan aktivitas vulkanisme adalah suhu air yang menjadi hangat mengingat lokasi tersebut berada tidak jauh dari gunung anak Krakatau.

"Aktivitas vulkanisme bawah laut, gunung api aktif biasa seperti itu," ungkap Daryono.

Pasca Letusan Anak Krakatau

gelembung selat sunda

Akun Instagram @krakatau_ca_cal 2020 Merdeka.com

Daryono juga menjelaskan jika kemungkinan bisa dari efek letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terakhir erupsi terjadi pada Maret 2020. Berdasarkan aplikasi resmi Kementerian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tertulis getarannya terekam melalui alat seismograf di pos pantau Pasauran, Kabupaten Serang, Banten. Erupsi terjadi pada Rabu, 18 Maret 2020 yang lalu, sekitar pukul 12.42 WIB.

Pantauan CCTV Lava93 terlihat kala itu ketinggian kolom abu mencapai 300 meter. Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau berwarna putih kelabu tebal.

Tidak Ada Kaitannya dengan Pertanda Khusus Apapun

Merespon dari beragam tanggapan warga pengguna sosial media yang merasa panik dan takut akan kejadian tersebut, Daryono pun menegaskan jika kemunculan gelembung besar tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan prediksi datangnya gempa atau tsunami.

Hal itu merupakan gejala aktivitas bawah laut biasa. Aktivitas seperti itu bisa terjadi karna berada dikawasan gunung berapi yang kerap memunculkan gas. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja

Bahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.

Baca Selengkapnya
Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda
Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bahaya Gempa Megathrust Ancam Guncang Indonesia, Jangan Diremehkan
Mengenal Bahaya Gempa Megathrust Ancam Guncang Indonesia, Jangan Diremehkan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi

Baca Selengkapnya
Ternyata Potensi Gempa Megathrust Sudah Terprediksi Sebelum Tsunami Aceh 2024, Ini Penjelasan BMKG
Ternyata Potensi Gempa Megathrust Sudah Terprediksi Sebelum Tsunami Aceh 2024, Ini Penjelasan BMKG

Contohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.

Baca Selengkapnya
Tanda-Tanda Gempa Megathrust dan Mitigasinya, Perlu Waspada
Tanda-Tanda Gempa Megathrust dan Mitigasinya, Perlu Waspada

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Selengkapnya
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat

Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gempa Megatrusht Bikin Indonesia Waspada, BMKG Ungkap Lokasinya
Mengenal Gempa Megatrusht Bikin Indonesia Waspada, BMKG Ungkap Lokasinya

Ketahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.

Baca Selengkapnya
Gempa Besar di 2 Megathrust Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, BMKG Siapkan Sederet Mitigasi Ini
Gempa Besar di 2 Megathrust Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, BMKG Siapkan Sederet Mitigasi Ini

Daryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.

Baca Selengkapnya
Ada Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Ini Daftar Barang yang Wajib Ada di Tas Siaga Bencana
Ada Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Ini Daftar Barang yang Wajib Ada di Tas Siaga Bencana

Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang

BMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.

Baca Selengkapnya