Ridwan Kamil Sebut Covid-19 Baik untuk Sungai Citarum, Begini Penjelasannya
Merdeka.com - Hadirnya pandemi Covid-19 di Indonesia rupanya membawa dampak positif untuk aliran Sungai Citarum. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil pada Sabtu (28/11/2020) lalu.
Menurut gubernur yang kerap disapa Emil itu, datangnya wabah Covid-19 rupanya membuat aspek pencemaran sampah di Citarum menjadi turun.
"Sejauh ini dari laporan yang ia terima, Covid-19 ini ternyata memberikan dampak baik pada pencemaran juga karena jumlah sampah menurun. Covid-19 memungkinkan lingkungan melakukan pemulihan sendiri (self healing). Mungkin Covid-19 adalah cara lingkungan melakukan reboot terhadap dirinya sendiri," ucapnya saat menjadi narasumber webinar IATPI Jabar - Satgas Citarum #Seri3 Sampah Citarum Riwayatmu Doeloe, dari Gedung Pakuan Bandung.
-
Apa yang ditemukan di tempat sampah? Di tempat sampah korban, ditemui banyak botol Kiranti penghilang nyeri haid dan obat vitamin pemulus kulit bermerek Bloom Collage. Kumpulan botol-botol itu terlihat berserakan di tempat sampah rumah korban, hangus bersama dengan bekas sisa-sisa pembakaran.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kapan jumlah sampah di Jakarta berkurang? Sampah Jakarta Berkurang 25% Selama musim mudik lebaran, 50% penghuni Jakarta pulang ke kampung halaman.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara Bantul meminimalisir sampah? langkah selanjutnya adalah bagaimana cara meminimalisir kemasan makanan dan minuman dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatan kedinasan pada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bantul.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Menurut pria yang juga menjadi Dansatgas Citarum Harum ini, walau sampah rumah tangga masih ditemui, namun volumenya yang jauh lebih kecil dibanding sebelum Covid-19.
"Hari ini sampah khususnya limbah rumah tangga memang masih ada tapi kalau dibandingkan dengan sebelumnya volume sampahnya kini sudah jauh menurun," ujar Ridwan Kamil.
Target hingga Tahun 2025
Ridwan Kamil/©2020 Istimewa
Dari data yang terlampir di laman resmi Pemprov Jabar, penanganan limbah di Sungai Citarum di tahun 2019 lalu telah tertangani 46 persen. Pihaknya menargetkan, hingga akhir tahun 2020 mendatang bisa mencapai target angka 70 persen.
"Tahun 2019 timbunan sampah yang tidak terkelola penanganannya 46%, target tahun ini melebihi setengahnya dan seterusnya sampai tahun 2025. Kita harap penanggulangan dan pengelolaan sampah yang ada di DAS Citarum bisa dikelola sepenuhnya oleh sistem," tuturnya.
Terdapat Kasus Pencemaran Limbah Pabrik Terbanyak
Di Sungai Citarum, selain terdapat sampah rumah tangga, masalah utama lainnya adalah limbah dari pabrik-pabrik sekitar. Sejak terbit Perpres Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, pihak-pihak yang melakukan pencemaran sudah diproses hukum ada 165 kasus.
"Mayoritas pihak yang digugat ke pengadilan merupakan korporasi yang menikmati kekosongan penegakkan hukum karena pengusaha mencari biaya murah dalam pengelolaan limbah. Cara paling simpel adalah membuang ke Citarum," katanya.
Emil menambahkan, saat ini Pemda Jawa Barat tengah fokus untuk memulihkan kawasan hulu seperti gunung dan perbukitan yang kondisinya mengkhawatirkan. Rencana ini dilakukan melalui gerakan menanam 50 juta pohon yang sudah dimulai tahun 2019 lalu.
"Hampir setahun ini gerakan penanaman pohon tersebut telah terealisasi sebanyak 19 juta pohon. Bukit-bukit gundul mengindikasikan permasalahan lingkungan adalah hal penting yang harus kami carikan solusi, termasuk di dalamnya pengelolaan DAS Citarum," terangnya.
Kolaboratif
Ridwan berharap penanganan Sungai Citarum di akhir tahun 2025 bisa terkelola. Dari sisi anggaran, penanganan Citarum dilakukan secara kolaboratif, dengan dukungan dari Bank Dunia, APBN, APBD Provinsi dan kabupaten/kota. Total anggaran sekitar Rp11,358 triliun hingga akhir tahun 2025.
"Kita lakukan berbagai inisiatif bahwa penanganan Citarum bisa dilakukan secara kolaboratif. Jadi, kalau berharap Citarum bisa beres sendiri tanpa tindakan yang besar saya kira tidak realistis melainkan butuh dana yang tidak murah," pungkasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil bercengkrama dengan warga sambil minum bir pletok, minuman asal khas betawi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini tak lepas dari debit air di Bendungan Katulampa yang juga berkurang. Bahkan, tinggi aIr di Katulampa masih berada 0 cm sejak awal Juni 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pemanfaatan lahan dari RSUD Tarakan yang dibangun di atas sungai bisa menjadi salah satu konsep bagaimana memenuhi kepentingan publik.
Baca SelengkapnyaGaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaSekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi kinerja aparat kewilayahan terkait penanganan sampah.
Baca Selengkapnya