Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebut Bisa Selesai Enam Bulan, Ini Strategi Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat

Sebut Bisa Selesai Enam Bulan, Ini Strategi Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. ©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Untuk memaksimalkan proses vaksinasi Covid-19 di Jabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam mempercepat pemulihan. Baik dari aspek sosial dan ekonomi di wilayahnya.

Pemulihan tersebut nantinya akan difokuskan dengan mempersingkat masa vaksinasi. Pemprov Jabar menargetkan enam hingga maksimal delapan bulan pelaksanaan.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil dalam keterangannya. Menurutnya, di pekan ini, skenario pemulihan sosial dan ekonomi di Jawa Barat akan segera dimatangkan.

Orang lain juga bertanya?

"Minggu ini kami sedang membuat skenario supaya vaksinasi Covid-19 sukses, dan waktu vaksinasi dapat dipercepat. Jika vaksinasi Covid-19 berjalan lama, ekonomi Jabar sulit untuk bangkit," kata Ridwan Kami dalam diskusi virtual, Jumat (22/1/2021), dilansir dari Liputan6.com.

Memperbanyak Vaksinator

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, salah satu cara untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Jabar dengan menambah tim penyuntik. Pihaknya masih membutuhkan 11.000 vaksinator yang akan disiapkan secara bertahap.

Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah peningkatan kekebalan tubuh. Mengingat di wilayahnya harus tersuntik sebanyak 70 persen dari total penduduk atau 36 juta warga.

“Dengan begitu, total Jabar memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin Covid-19, mengingat 70 persen ini cukup untuk melindungi sebanyak 30 persen dari total 50 juta jiwa penduduk Jabar, atau sekitar 36 juta orang harus divaksin," ujarnya.

Menambah Lokasi Penyuntikkan

tenaga kesehatan jalani vaksinasi covid 19

©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Pihaknya juga berencana akan menambah 1.000 tempat penyuntikan baru. Seperti di gedung serbaguna, GOR atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan.

"Saat ini penyuntik di Jabar berjumlah 11 ribuan, tapi itu tidak akan cukup. Karena kami butuh 30 ribuan vaksinator dalam mempercepat masa vaksinasi yang sebelumnya 15 bulan. Sekarang kita lagi menghitung agar bisa selesai di enam sampai delapan bulan, dengan berencana merekrut vaksinator tambahan dan menambah sekitar 1.000 an tempat vaksinasi tambahan,” paparnya.

Adapun urutan penerima vaksin Covid-19 dimulai dari tenaga kesehatan, dilanjutkan dengan profesi lain yang rawan, hingga masyarakat umum di rentang umur 18-59 tahun.

Memaksimalkan Validasi Data

Emil juga berharap semua pihak bisa mendukung kelancaran proses vaksinasi, termasuk pemerintah pusat dengan penyerahan data penerima vaksin. Hal itu untuk memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

"Jadi kami Jawa Barat memohon ke (pemerintah) pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," katanya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Bukan Beras, Jawa Barat Alami Krisis Air Bersih dan Kekeringan
Bukan Beras, Jawa Barat Alami Krisis Air Bersih dan Kekeringan

Pemprov Jawa Barat mengalami krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Jateng Terus Gencarkan 10 Program Prioritas
Pj Gubernur Jateng Terus Gencarkan 10 Program Prioritas

10 Program prioritas yang digalakkan oleh Pj Gubernur Jateng secara simultan dikerjakan guna mendapatkan output yang jelas.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat

Presiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Evaluasi Kemendagri Putuskan Bey Machmudin Lanjutkan Jabatan Pj Gubernur 6 Bulan ke Depan
Evaluasi Kemendagri Putuskan Bey Machmudin Lanjutkan Jabatan Pj Gubernur 6 Bulan ke Depan

Seharusnya, masa jabatan Bey sebagai Pj Gubernur berakhir pada 5 September kemarin. Tetapi, DPRD mengusulkan kembali nama Bey sebagi PJ.

Baca Selengkapnya
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika

Program pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya