Sempat Meminta Maaf Pada Istri, Ini 4 Fakta Kasus Penghinaan 'Banci' Polisi di Blitar
Merdeka.com - Belakangan ramai diperbincangkan terkait pengunduran diri Kasat Sabhara, AKP Agus Hendro Tri Susetyo dari jajaran Kepolisian Republik Indonesia terkait penghinaan yang dilakukan oleh Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
Pengunduran diri tersebut merupakan bentuk kekecewaannya atas perlakukan arogan dari sang Kapolres yang sebelumnya mengatakan 'banci' kepada dirinya. Menurutnya, sikap tersebut sangat tidak mencerminkan sebagai seorang polisi yang saling mengayomi.
“Namanya manusia, tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah ada yang tidak cocok, lalu makian-makian kasar yang diucapkan,” katanya, seperti dikutip dari ANTARA pada Jumat (2/10).
-
Kenapa istri marah kepada suaminya? 'Aku kan udah bilang sayaanngg… Tapi, kamu aja yang gak denger & gak ngerti..!'
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Kenapa istri marah? Sebagai istri itu pasti ada rasa cemburu, ' tulis akun aishlatf
-
Bagaimana istri mengekspresikan kesedihan? “Aku menyesal tak bisa selalu ada bersamamu, aku tak tahu kau akan mudah berubah seperti itu.”
-
Gimana cara suami bisa ngerti istri lagi sedih? Oleh karena itu, penting bagi suami untuk merespons dengan sensitivitas dan empati terhadap perubahan emosional istri serta berkomunikasi secara terbuka untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
Bahkan sebelum mengundurkan diri, ia sempat berkomunikasi dengan sang istri terkait kehidupannya yang akan dijalani setelah kejadian tersebut.
Meminta Maaf Kepada Sang Istri
©2020 Merdeka.com/erwin yohannes
Menurut pengakuannya, ia sempat meminta maaf kepada sang istri perihal pengunduran diri dari anggota kepolisian.
Ia meyakinkan sang istri agar kuat menjalani hidup ke depan. Ia pun memberi pesan agar tak takut untuk makan dengan garam.
“Mohon maaf kalau saya agak emosi, mohon maaf kepada istri saya. Kita masih bisa makan dengan garam kenapa harus takut,” katanya.
Tetap Mulia di Mata Allah
Selain meminta maaf, Ia juga meyakinkan sang istri bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh sebagai kepala keluarga dengan tetap menghidupi keluarganya. Menurutnya, dengan keadaan seperti sekarang, keluarganya tetap mulia di hadapan Allah.
“Sekali lagi saya memohon maaf kepada istri. Saya berjanji akan tetap menghidupi keluarga (istri), tetapi kita mulia di hadapan Allah,” lanjutnya.
Dimaki Secara Tak Pantas
©2020 Istimewa
Agus menambahkan, Ia tidak dapat menerima perlakuan Kapolres yang dianggapnya kerap memaki dirinya dan anak buahnya yang lain. Ia juga menyebut, kekesalan ini tidak hanya dirasakannya, namun juga dirasakan oleh perwira lain setingkat kepala satuan lainnya.
Menurutnya, kekesalan tersebut telah menumpuk dan puncaknya adalah pengunduran diri yang Ia lakukan pada Kamis (1/10) kemarin.
"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) Kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok begitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," tandasnya.
Tolak Minta Maaf
Sementara itu terkait pengunduran diri dari Agus Hendro dari Kasat Sabhara, Ahmad Fanani Prasetyo enggan meminta maaf atas dugaan penghinaan secara verbal terhadap bawahannya tersebut.
Menurutnya, makian yang selama ini dilayangkan merupakan bentuk teguran kepada yang bersangkutan karena terdapat ketidaksesuaian dengan kedinasan.
"Masa anggotanya yang salah, anggotanya yang rambutnya panjang saya harus minta maaf sama dia. Kan tidak boleh seperti itu, kita kan dinas. Namanya dinas kalau ada kesalahan wajib kita tegur," tegas Fanani. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Briptu FN, Polisi Wanita (Polwan) yang membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) mengalami trauma mendalam usai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaBambang menyoroti kewenangan yang besar diampu setiap Anggota Polri bisa membuat mental dan psikis anggota jadi gagap.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyatakan, kasus Polwan bakar suami di Jombang sudah masuk level yang sangat parah.
Baca SelengkapnyaKorban salah tangkap dan penganiayaan di Sukabumi, B (35) telah mencabut laporannya. Namun, empat polisi yang diduga terlibat kasus itu tetap diperiksa Propam.
Baca SelengkapnyaKini pelaku tengah menjalani trauma healing pasca peristiwa tragis tersebut
Baca SelengkapnyaBerikut momen prajurit TNI diam seribu bahasa saat istri singgung soal mantan pacar.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat anggota Provos dihukum oleh Kapolres gara-gara tak WA istri.
Baca Selengkapnya