Siap Jadi Provinsi Swasembada Beras, Ridwan Kamil Beberkan Strategi Ini
Merdeka.com - Pemerintah pusat belum lama ini memproyeksikan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu wilayah dengan swasembada beras yang mumpuni.
Melansir jabarprov.go.id Rabu (29/9), saat ditemui wartawan di acara Panen Raya dan Rempug Tani Nasional di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9) kemarin, Gubernur Mochamad Ridwan Kamil telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mendukung swasembada beras di wilayahnya itu.
Tingkatkan Produksi Beras Per Hektare
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian saat mengunjungi Rembang? Pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Dalam acara tersebut, Sudaryono ikut serta dalam panen padi menggunakan alat modern berupa combine harvester.
-
Di mana Kementan melakukan panen raya padi? 'Manokwari basis pertaniannya sangat kuat. Tentu kita ingin Manokwari ini menjadi lumbung pangan di Papua Barat, diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Apalagi, komoditas pangan di sini cukup banyak,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Dimana Bupati Ipuk buka bersama dengan petani? Agenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali digelar pada Jumat sore (22/3). Kali ini, tampak berbeda. Ia santap buka bersama ratusan petani di Embung Ja’i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari.
©2021 jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com
Dalam keterangannya ia menyebutkan jika salah satu upaya yang dilakukan di antaranya adalah dengan meningkatkan produksi beras per hektare, di sawah Jawa Barat.
Dirinya mengakui, jika pihaknya telah melakukan penelitian selama satu tahun agar bisa menaikkan produksi beras hingga di atas 10 ton per hektar.
“Kita sudah meneliti selama satu tahun akan mulai kita kembangkan yang bisa menaikkan di atas 10 ton per hektar,” ujar Ridwan Kamil, saat didampingi mantan Menteri Sosial Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono Dr. Salim Segaf Al Jufri.
Lakukan Perbaikan Pertanian
Gubernur yang karib disapa Emil itu juga menjelaskan, demi mewujudkan swasembada tersebut beberapa proses perbaikan terus dilakukan oleh Pemda Provinsi Jabar guna menunjang peningkatan tonase tersebut.
Sehingga tolak ukur tonase per hektare sawah di Indonesia nantinya akan seperti dua negara Asia Tenggara yaitu Vietnam dan Thailand.
“Sehingga pertama untuk yang sudah baik seperti pertanian beras ini kita terus mendukung peningkatan produksi per hektarenya, di Thailand dan Vietnam sudah 20 ton per hektare di Indonesia masih belum,” ujarnya.
Menetapkan Pembeli Pasti
Selain meningkatkan produksi per hektare, Ia juga mengatakan harus ada dukungan dari para pembeli pasti yang memang membutuhkan suplai beras. Apabila hal itu terjadi harga beras pun tidak akan fluktuatif dan tentunya sudah dikunci oleh pembeli rutin.
Alih fungsi teknologi pun, kata Ridwan Kamil, menjadi dukungan nyata dalam meningkatkan produksi juga cara jual beli gabah.
“Tentu dalam proses penjualan kita terbanyak pembeli-pembeli yang sudah pasti sehingga harganya sudah dikunci. Sehingga nanti harga petani bisa dinaikkan sedangkan harga pembeli bisa turun sedikit,” ungkapnya.
Mengajak Pemborong Beras
Senada dengan Emil, mantan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan jika dirinya ingin menghadirkan pengusaha lain dengan kebesaran hatinya dalam membeli gabah. “Saya ingin hadirkan adalah kehadiran pengusaha lain dengan kebesaran hati bisa pemerintah yang hadir seperti yang dijelaskan pak gubernur,” imbuhya.
Menurut Salim, kehadiran pemerintah penting dalam membeli harga gabah.
“Karena panen itu pasti ada, sunnatullah. Kemudian apabila pemerintah mengimpor pasti harga gabah jatuh,” paparnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaSetibanya di lokasi, dia langsung menyapa dan berbincang dengan para petani yang sedang melakukan proses tanam padi.
Baca SelengkapnyaBPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca SelengkapnyaMentan Amran terus mematangkan rencana peningkatan produksi padi di masa tanam I oktober-maret.
Baca SelengkapnyaMentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memastikan panen padi tetap berjalan di sejumlah lokasi dan produksi padi nasional maksimal.
Baca SelengkapnyaKerja sama pengembangan kacang koro ini, untuk mewujudkan lumbung pangan desa, khususnya di Kabupaten Kampar.
Baca SelengkapnyaSudaryono mendorong para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah untuk mengoptimalkan percepatan tanam.
Baca SelengkapnyaKementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaMas Adi mengimbau masyarakat untuk melakukan budidaya cabai, terong di pekarangan rumah.
Baca Selengkapnya