Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Punya Gadget, Begini Kisah Siswa MI di Lebak yang Terpaksa Belajar di Rumah Guru

Tak Punya Gadget, Begini Kisah Siswa MI di Lebak yang Terpaksa Belajar di Rumah Guru Ilustrasi buku. ©Shutterstock.com/Shai_Halud

Merdeka.com - Satu tahun pelaksanaan belajar daring di rumah akibat pandemi Covid-19. Rupanya kondisi ini masih belum bisa dirasakan maksimal oleh sejumlah murid dan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri, MIN 1 (setara sekolah dasar) pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Menurut Kepala MIN 1 Lebak Pipin Bahyudin, tidak optimalnya pelaksanaan sekolah di rumah tersebut akibat banyak dari kalangan siswanya yang tidak memiliki perangkat penunjang seperti Android dan laptop.

"Proses pembelajaran di rumah guru itu karena siswa di sini kebanyakan tidak memiliki laptop dan gadget Android," terang Pipin, Selasa (16/3), seperti melansir dari ANTARA.

Orang lain juga bertanya?

Warga Mengeluhkan Jaringan Internet

kaca pecah

©2017 Merdeka.com

Dari hasil supervisi yang dilakukan pihak sekolah di lapangan, kebanyakan para orang tua murid menolak pembelajaran via daring lantaran keterbatasan sinyal telekomunikasi di wilayahnya.

Sehingga pembelajaran pun terpaksa dilaksanakan di rumah tenaga pengajar, dengan melakukan pembatasan 10-15 siswa per kelas yang datang.

Pipin mengungkapkan, jika sebenarnya kegiatan belajar mengajar di rumah guru secara tatap muka tersebut justru lebih efektif. Terlebih dari hasil penilaian para siswa diketahui melaksanakan pembelajaran secara penuh.

"Kami melihat pembelajaran di rumah di tengah pandemi COVID-19 itu cukup efektif dan siswa belajar penuh," ungkapnya sembari menjelaskan.

Dilakukan Secara Konvensional

Kemudian menurut Pipin, pelaksanaan pembelajaran tersebut dilakukan secara konvensional dengan mengandalkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Jumlah siswa di MIN 1 Lebak sendiri saat ini tercatat sebanyak 300 siswa, dengan total tenaga pengajar sebanyak 32 orang. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya sehingga tetap mengadakan pembelajaran dari rumah mereka.

"Pembelajaran di rumah guru itu dilengkapi papan tulis serta buku pelajaran," tambah Pipin 

Orang Tua Bersama Anak Rela Menempuh Perjalanan 1,5 KM

Berdasarkan hasil pantauan, setiap harinya sebagian siswa tersebut harus menempuh jalan kurang lebih sejauh 1,5 kilometer bersama orang tua untuk belajar di rumah para tenaga pendidik.

Munawaroh (40), salah seorang wali murid asal Leuwidamar mengaku senang mendampingi anaknya dalam mengikuti pembelajaran di rumah guru dibandingkan secara daring dari rumah.

Menurutnya pembelajaran di rumah via daring sangat tidak efektif mengingat keterbatasan perangkat penunjang yang dimiliki seperti Android dan laptop, terlebih anaknya yang masih duduk di kelas 1 MIN itu belum bisa membaca dan menulis.

"Kami datang ke rumah guru dengan jarak tempuh 1,5 kilometer bersama anak untuk belajar di sini," ucap Munawaroh kepada wartawan.

Membentuk Sistem Belajar Secara Berkelompok

Menanggapi keadaan tersebut, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Ahmad Firdaus mengatakan jika pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan kegiatan sekolah di masa pandemi seperti sekarang.

Kendati pelaksanaan sekolah daring dinilai tak efektif, pihaknya saat ini tengah fokus mengembangkan pembelajaran sistem berkelompok yang disediakan guru maupun orang tua murid, dengan didatangi oleh para tenaga pengajar dari jenjang MI, MTs dan MA.

“Kami berharap pembelajaran berkelompok dapat meningkatkan prestasi akademik di tengah pandemi Covid-19," katanya menjelaskan.

Langkah tersebut diharapkan bisa membantu, mengingat penerapan belajar daring banyak menemui kendala karena sebagian besar siswa tidak memiliki gadget (Android).

Selain itu, mereka juga merasa sangat keberatan jika harus membeli kuota, terutama siswa dari latar belakang ekonomi rendah.  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi

Kondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla

Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta

kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh

Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut

Baca Selengkapnya
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas

Beberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid

SD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.

Baca Selengkapnya
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan

Guru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan

Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.

Baca Selengkapnya