Tak Punya Uang, Warga Garut Ini Terpaksa Bayar Penggantian Kwh Listrik Pakai Kambing
Merdeka.com - Seorang warga yang tinggal di Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus rela menyerahkan seekor kambing peliharaannya. Perempuan ini 'terpaksa' merelakan kambingnya untuk membayar biaya pergantian Kwh listrik di rumanya yang sedang rusak.
Ia menceritakan, saat itu kondisi keluarganya sedang tidak memiliki uang untuk mengganti pemasangan Kwh listrik. Lantas, ia bersama sang suami berinisiatif membayar biaya tersebut dengan menggunakan seekor kambing peliharaan pribadi mereka.
Biaya Pemasangan Sempat Ditalangi Petugas
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
-
Apa saja kesulitan warga Cinungku tanpa listrik? Masyarakat Kampung Cinungku mengeluhkan akses listrik yang belum bisa maksimal masuk ke kampungnya. Sehingga mereka kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
-
Gimana cara warga Kampung Cinungku minta listrik? Padahal, berkali-kali masyarakat sudah meminta kepada pemerintah untuk dibangunkan tiang listrik di kampung tersebut. Namun, sampai sekarang permintaan tersebut belum direspons.'Dulu juga saya ngajukan 10 (tiang listrik) tapi belum direspons sama pemerintah sampai sekarang. Tahun berapa saya ke sana sama warga ke sana mah lama,' lanut Pendi.
-
Bagaimana Ganjar menyelesaikan masalah air dan listrik di desa itu? Ganjar mengaku akan segera mencari solusi atas persoalan air tersebut bekerja sama dengan camat setempat. Ia meminta camat untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan agar bisa mengalirkan air bersih ke permukiman warga.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
©2020 Ilustrsi membayar
Seperti dilansir dari Antara, mulanya Yeni (37), sang pemilik kambing mengalami kerusakan perangkat meteran di Kwh miliknya. Ketika itu, ia mencoba menghubungi petugas PLN untuk memperbaiki kerusakan.
Menurut penuturan petugas tersebut, meteran di rumahnya disarankan untuk diganti baru, lantas Yeni mengiyakan. Setelah proses pemasangan selesai petugas tersebut menagih biaya sebesar Rp450 ribu.
"Waktu itu memang saya tidak punya uang, sedangkan petugas sudah pasang kWhnya, kata petugas biayanya sudah ditalangin dulu," kata Yeni di Garut, Rabu (26/8).
Terpaksa Bayar dengan Kambing
Dalam keadaan bingung, Yeni meminta waktu. Hingga akhirnya ia berdiskusi dengan sang suami untuk membayarnya dengan seekor kambing peliharaan mereka. Ia menuturkan jika saat itu hanya kambing, harta satu-satunya yang dimiliki.
"Saya bilang ke suami, pakai kambing saja bayarnya, soalnya cuma kambing harta yang kami punya di rumah," katanya.
Setelah diberikan, kambing diterima oleh petugas. Yeni mengakui, semenjak Kwh di rumahnya diganti dengan yang baru, kediamannya sudah tidak ada kendala jaringan listrik kembali.
Klarifikasi Pihak PLN
Sementara itu, Humas dari PLN UP3 Garut, Agus Mulyana mengungkapkan jika petugas yang mengganti Kwh dan menerima pembayaran kambing milik Yeni bukanlah karyawan dari PLN, melainkan rekanan dari perusahaan listrik milik negara tersebut.
Menurut Agus, walaupun statusnya rekanan, pihaknya telah secara resmi memberikan sanksi kepada petugas tersebut lantaran tindakannya tidak dibenarkan
"Petugas vendor itu akan diberi sanksi oleh kami, itu sudah merusak citra dari PLN," kata Agus.
Tidak Dikenakan Biaya
Menurut Agus, dalam proses penggantian Kwh akibat kerusakan, pelanggan tidak dikenakan biaya alias gratis. Kerusakan maupun penggantian Kwh merupakan kewajiban bagi PLN.
"Kalau kWh meternya rusak, itu jadi tanggung jawab PLN, kecuali sengaja dirusak, saat diganti akan dikenakan denda," katanya.
Pihak PLN sudah menemui warga yang memberi kambing untuk menyelesaikan persoalannya, petugas yang bersangkutan juga telah mengembalikan kambing tersebut.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca SelengkapnyaOni Kurniawan, pengusaha peternakan kambing di Tulungagung ceritakan kisah suksesnya yang berawal dari sakit asam lambung.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaViral pria tak tega tagih utang pada seorang kakek, tuai simpati.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca Selengkapnya