Tanam Melon di Halaman, Petani Muda Ini Raup Untung Berlipat di Masa PPKM Darurat
Merdeka.com - Seorang petani muda asal Kampung Ciwaas, Gobras, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya meraup untung berlipat di tengah pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat saat ini.
Petani bernama Dadan Ridwan ini membudidayakan melon jenis gold yang ditanam di halaman rumahnya hingga mendapat keuntungan Rp6 juta di setiap masa panen.
Dadan mengaku, dari pekarangan seluas 560 meter persegi itu dirinya bisa menghasilkan ratusan kilogram buah melon di setiap masa panen melalui sistem green house atau pertanian dalam ruangan.
-
Dimana petani melon ini bercocok tanam? Asnawi merupakan warga Desa Kedungtulup, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Saat masih menjadi anggota DPRD, Asnawi sebenarnya sudah dekat dengan dunia pertanian.
-
Kenapa budidaya melon ini sukses? Dengan system 'dutch bucket hidroponik', penggunaan air sebagai konsumsi tanaman dapat dihemat. Air nutrisi akan dialirkan dari tandon ke media tanaman secara terus-menerus dalam periode tertentu sehingga sebagian air nutrisi kembali ke tandon.
-
Bagaimana cara budidaya melon di Greenhouse Endes Farm? 'Dari sisi perawatan kami santai karena sinarnya sudah tersaring dengan plastik UV sehingga tidak ada hujan yang masuk, tidak ada jamur yang masuk, dan lebih hemat tenaga. Di samping itu, kualitas hasil panen yang dihasilkan cukup terjamin,' kata Asnawi.
-
Dimana petani hidroponik di Indramayu ini menanam melon? Rohmat kini membangun green house di rumahnya untuk membudidayakan tanaman buah bercita rasa manis itu.
-
Apa yang ditanam di kebun melon? Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon.
-
Apa saja jenis melon yang dibudidayakan petani hidroponik di Indramayu? Ada dua jenis buah melon yang dikembangkan Rohmat, yakni sweetnet dan melon madu. Semuanya merupakan varietas unggul buah melon, dengan cita rasa manis dan berdaging tebal.
"Kita enggak usah nyiram satu per satu atau sudah semi teknologi, kita tinggal setting (atur) di timer dengan otomatis satu hari sebanyak lima kali penyiraman," terangnya seperti dilansir dari Liputan6.
Bobot Buah Bisa Capai 1,5 Kg Setiap Pohonnya
Salah satu pelanggan yang memetik sendiri buah melon di Green House milik Dadan
©2021 Liputan6/Merdeka.com
Dadan mengaku sangat terbantu dengan penerapan sistem green house untuk budidaya melonnya itu. Menurutnya, dengan sistem tersebut perawatan pohon jadi lebih praktis, hingga bisa menghasilkan 1 sampai 1,5 kg buah dari setiap pohon.
Keuntungan lain yang dirasakan Dadan adalah tidak perlu melakukan rotasi tanaman, sehingga hasil panen tidak terganggu.
"Alhamdulillah hasil yang kita targetkan sudah tercapai,” ujarnya bangga.
Keuntungan Berlipat Ganda di Masa PPKM Darurat
Dari usahanya itu, Dadan bisa meraup untung hingga Rp6 juta lebih saat masa panen tiba. Setiap tahunnya, Dadan mampu menanam sekitar empat kali sampai lima kali di green house miliknya itu.
Terkait sistem penjualan, ia mengaku bisa melayani konsumen melalui platform online selama masa pandemi ini. Buah melon yang disiapkan untuk pembeli pun berkualitas premium, sehingga disukai pelanggan. Pembeli pun bisa memetik langsung jika datang ke rumahnya.
"Buah yang kita budi dayakan kualitas premium, soal rasa sudah dicek kadar gula di angka 16, jadi kemanisannya sudah bagus," kata dia.
Disukai Pembeli
Salah satu yang merasa puas dengan produk melon gold Dadan adalah Ujang. Ia sebagai pembeli merasa puas dengan produk melon gold tersebut, apalagi ia sudah tiga kali berkunjung.
Menurutnya rasa melon gold di green house Dadan memiliki karakter berbeda dari melon lain, dan lebih awet saat disimpan. Ujang mengaku lebih suka memetik langsung, dan menikmatinya langsung dari pohon.
"Mungkin melon lain agak lembek karena sudah beberapa hari, kalau ini kan ada kerenyah-kerenyah itu, lebih segar," ujar dia.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budidaya itu dikembangkan di dalam sebuah greenhouse bernama Lumbung Mataraman Kedungpoh.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.
Baca SelengkapnyaDengan berat mencapai 5,8 kilogram, buah melon hasil budidaya mereka tercatat sebagai yang terberat di Indonesia
Baca SelengkapnyaSelain bisa memetik melon secara langsung, pengunjung bisa berswafoto di kebun tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca SelengkapnyaMereka ingin mengangkat derajat taraf hidup petani agar lebih sejahtera.
Baca SelengkapnyaGeregetan karena orang tuanya selalu rugi akibat gagal panen, pemuda ini berinisiatif menanam melon di lahan sempit depan rumah dan omzetnya capai jutaan rupiah
Baca SelengkapnyaSempat susah dapat kerja, pemuda 26 tahun ini memutuskan jadi petani melon. Kini penghasilannya mencapai Rp45 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaPenanaman melon dilakukan oleh para santri yang notabene berasal dari keluarga petani.
Baca SelengkapnyaKalau disuruh memilih antara jadi anggota dewan atau petani, ia akan cenderung memilih jadi petani karena jauh lebih nyaman.
Baca SelengkapnyaCerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca Selengkapnya