Tekan Tawuran Pelajar, PGRI Kabupaten Sukabumi Tekankan Poin Ini Kepada Guru
Merdeka.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sukabumi, menanggapi maraknya tawuran antar pelajar di daerah tersebut, Selasa (14/12).
Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi Tb Wahid Ansor mengatakan, para guru di wilayahnya diimbau untuk turut memantau anak didiknya tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar terlebih saat pulang sekolah.
"Kami dari PGRI mengimbau kepada para guru agar mengawasi anak didiknya bukan hanya di dalam sekolah saja, tetapi juga saat siswa pulang sekolah," kata Wahid, dalam keterangan tertulisnya, mengutip dari ANTARA, Rabu (15/12).
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Baru-baru ini, Celine Evangelista berbagi tentang rutinitas paginya saat ia menyiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah.
-
Apa isi pesan perpisahan wali kelas? Ucapan perpisahan dari wali kelas bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga ungkapan kasih sayang, harapan, dan doa untuk masa depan para siswa.
-
Bagaimana cara memastikan seluruh guru terlindungi? Dirinya menambahkan bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan yang sangat bermanfaat ini perlu dioptimalkan bersama untuk memastikan seluruh guru, dosen dan tenaga kependidikan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
-
Siapa yang bisa bantu anak supaya aman di sekolah baru? Penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat agar mereka dapat berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya dan mengatasi situasi sulit.
Pastikan Pelajar Langsung Pulang ke Rumah
©2015 Merdeka.com
Menurut Wahid, jam pulang sekolah merupakan waktu yang rawan akan tindak kekerasan pelajar. Biasanya mereka akan berkumpul bersama teman-temannya, dan dikhawatirkan merencanakan tindakan tawuran tersebut.
Dalam hal ini, peran aktif pengawasan dari guru amat diperlukan sehingga pelajar bisa langsung pulang ke rumah. Selain itu, untuk menekan aksi kekerasan di kalangan pelajar, setiap murid harus diberikan pemahaman bahwa tawuran bukan merupakan budaya dari warga Sukabumi.
Dia menyatakan, yang paling utama agar pelajar tidak terjerumus ke hal negatif seperti geng motor, narkoba maupun tawuran dengan keterlibatan guru dalam memberikan pemahaman rutin tentang dampak yang bisa terkait dengan hukum seperti di penjara bahkan tewas.
Beri Pemahaman Terkait Dampak Tawuran
Wahid menambahkan, PGRI sebagai organisasi profesi tidak bisa memberikan sanksi terhadap sekolah maupun pelajar yang terlibat aksi tawuran mengingat kewenangan tersebut ada di Dinas Pendidikan. Namun demikian, pihaknya akan berupaya menekan kasus kekerasan di kalangan pelajar sehingga tidak terulang.
Dalam kasus tawuran, sudah banyak nyawa melayang, sehingga masalah tersebut harus menjadi perhatian dari semua pihak. Selain itu, komunikasi guru dengan orangtua murid pun harus intens untuk bersama memantau aktivitas anak.
"Iya kami akui beberapa waktu lalu sempat merebak kekerasan antarpelajar mulai dari tawuran hingga satu lawan satu menggunakan senjata tajam. Ini bukan budaya kita, tapi budaya orang lain dan itu tidak boleh berkembang," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku masih perlu ada pembahasan lebih lanjut perihal perlindungan terhadap para tenaga pengajar.
Baca SelengkapnyaJangan lagi ada yang menggunakan UU Perlindungan Anak untuk menjerat guru-guru di sekolah.
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaGibran berharap tidak ada lagi kasus kekerasan, perundungan, maupun kriminalisasi terhadap tenaga pendidik
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca Selengkapnya