Tembus 5.000, Ini 4 Fakta Kasus Perceraian di Kota Bandung yang Terus Meningkat
Merdeka.com - Angka perceraian di Kota Bandung sepanjang tahun 2020 ini terus meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial pada Kamis (3/9).
"Ada sekitar 5.000 perkara perceraian dari Januari hingga sekarang," kata Oded seperti dilansir dari Antara.
Faktor Ekonomi hingga Ketidakcocokan Pasangan
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kapan nikah massal di Bandung diselenggarakan? Keduanya diketahui mengikuti program nikah massal gratis yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandung pada Sabtu (21/9) lalu.
-
Kenapa jumlah pencopet di Bandung tinggi? Ini karena wilayah tersebut masuk kategori kota besar, dengan penduduk urban dari berbagai latar belakang.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Apa tujuan diadakannya nikah massal di Bandung? 'Semoga kegiatan nikah massal ini dapat memberikan kepastian hukum dalam administrasi kependudukan, terutama bagi masyarakat yang telah menikah secara sah menurut agama tetapi belum memiliki buku nikah resmi dari pemerintah. Acara ini juga bertujuan membantu pasangan yang terkendala biaya atau waktu untuk menikah secara resmi,' katanya.
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Wali kota yang biasa disapa Mang Oded tersebut menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka perceraian di wilayahnya, mulai dari faktor ekonomi hingga ketidakcocokan kedua pasangan.
Berdampak Terhadap Psikis Anak
Menurut Oded, tingginya angka perceraian di Bandung tersebut akan berdampak buruk terhadap perkembangan psikis sang anak yang orang tuanya harus berpisah. Dari ribuan kasus perceraian tersebut, diprediksi akan ada ribuan anak yang bakal terdampak.
"Masing-masing misalnya punya anak tiga, berapa anak yang menjadi korban," katanya.
Diprediksi Bisa Tembus 7.000 Kasus
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pengadilan Agama Kota Bandung, angka perceraian di Kota Kembang ini diperkirakan terus meningkat hingga menembus angka 7.000 kasus di akhir 2020 nanti.
"Mereka (pengadilan agama) menyampaikan informasi bahwa di Bandung selama ini ada 5.000 perkara perceraian dari Januari sampai sekarang dan diperkirakan sampai 7.000," kata Oded.
Dibutuhkan Edukasi Pranikah dan Keluarga
Mang Oded juga mengingatkan pentingnya edukasi tentang keluarga atau pernikahan, sehingga bisa menyelesaikan semua masalah rumah tangga dengan baik.
"Badai apapun bisa bertahan. Ketahanan keluarga mulai dari iman, moralitas, dan ekonomi," pungkasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca Selengkapnya