Tenggak Miras Campur Obat Batuk, Nasib Kelompok Remaja Tasikmalaya Berujung Nahas
Merdeka.com - Tujuh orang remaja di Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat harus mengalami nasib nahas usai menenggak minuman keras yang dicampur obat batuk serta minuman berenergi.
Akibat kejadian itu, empat remaja yang terdiri dari D (25), M (16), P (25) dan F (22) harus meregang nyawa dengan akibat menenggak miras oplosan berkadar alkohol di atas 50 persen itu. Sementara tiga lainnya E (30), A (25), dan J (18) masih dirawat secara intensif di RSUD SMC Tasik.
Menurut Agus, selaku sekretaris Desa Tenjonagara, peristiwa maut tersebut terjadi pada Sabtu (2/10) malam Minggu lalu. Di mana ketujuh pemuda tengah melaksanakan pesta miras di halaman SD Tenjonagara Satu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa dampak konsumsi obat di perut kosong? Hal ini sama sekali nggak disarankan karena bisa menyebabkan masalah kesehatan pencernaan, seperti iritasi pada perut.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
“Kejadiannya waktu itu malam Minggu, mereka berkumpul di SD Tenjonagara Satu, dan kumpulnya kata keluarga sejak pukul 11 malam sampai kira-kira setengah 3 dini hari,” ujar Agus, melansir YouTube Liputan6, Rabu (6/10).
Menenggak 10 Tablet Obat Batuk Sebelum Meminum Miras
Pasien remaja miras oplosan tengah dirawat intensif di RSU SMC, Kabupaten Tasikmalaya
©2021 Youtube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, para korban sempat menenggak obat batuk sebanyak 10 tablet sebelum mengkonsumsi miras yang sudah dicampur minuman berenergi.
Usai kegiatan meminum miras, para pemuda mengeluh mual, muntah, sakit di bagian perut hingga pingsan.
Atas kejadian itu, D dan A langsung meninggal di rumah masing-masing karena tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Dua lainnya P dan F meninggal dunia di rumah sakit usai ditangani tim medis.
“Yang meninggal itu ada empat orang. Dua pertama meninggal di hari Senin (4/10), dan dua lainnya hari Selasa (5/10),” ujar Kapolsek Cigalontang, Iptu Tono Suherman.
Pasien Alami Kritis hingga Harus Cuci Darah
Sementara itu, dr. Gina Desta Lestari selaku tim medis dari RSU SMC Tasikmalaya mengungkapkan ketiga korban yang tengah dirawat saat ini kondisinya masih kritis sehingga butuh penanganan intensif.
Bahkan Gina menyebut, satu dari tiga pasien miras oplosan tersebut harus dilakukan tindakan cuci darah karena terlalu banyak terkontaminasi zat psikoaktif sampai menyebabkan intoksikasi atau keracunan organ.
“Pasien tadi direncanakan untuk cuci darah segera ya, dan kami juga sudah menjelaskan kepada pihak keluarga bahwa kondisi korban memburuk saat ini. Namun yang dua lainnya saat kita pantau cenderung stabil, berdasarkan tanda-tanda vital,” terang Gina.
Konsumsi Miras dengan Kadar Alkohol di Atas 50 Persen
Ditemui terpisah, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Dedih Praja menyebutkan bahwa ketujuh remaja tersebut didapati mengonsumsi minuman keras dengan kadar alkohol yang tinggi.
Menurut dia, berdasarkan temuan di lapangan, alkohol tersebut sebelumnya telah dicampur air mineral sebelum dicampur minuman berenergi.
Pihak kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti, yakni dua botol alkohol sebesar 86 persen, lima botol alkohol 70 persen, serta minuman berenergi dan obat batuk.
“Minuman yang diminum adalah campuran alkohol 92 persen, obat batuk, dan minuman berenergi dicampur air mineral,” jelasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaBocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaTujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi sempat meminum alkohol
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaTiga personel band tewas seusai menenggak minuman keras (miras) di hotel bintang lima di Surabaya. Seorang lainnya dilaporkan masih dirawat di ICU.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca Selengkapnya