Terlalu Lama Belajar Online, Siswa Kelas 4 SD di Cianjur Ini Lupa Cara Membaca
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat sektor pendidikan terdampak. Kondisi ini memaksa sekolah memberlakukan belajar jarak jauh secara online. Kondisi ini berlangsung cukup lama hingga 1,5 tahun.
Ironisnya, fenomena tersebut justru membuat anak-anak Sekolah Dasar (SD) kewalahan. Bahkan, ada anak kelas 4 SD lupa cara membaca, seperti yang terjadi di SD Negeri Ibu Dewi 1, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Iya, saya sampai kaget saat dilakukan inspeksi mendadak (sidak) ada siswa pelajar kelas IV SD Negeri Ibu Dewi 1 Cianjur lupa membaca," ujar Bupati Herman Suherman, Senin (13/9/2021) saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di PPKM Level 2 di Cianjur, melansir laman Dream.co.id.
-
Apa yang terjadi ketika anak kesulitan membaca? Jika anak kesulitan mengingat hubungan antara huruf dan bunyi, kesulitan dalam mengurai kata, atau menghadapi tantangan dalam menulis, ini adalah tanda-tanda yang harus diperhatikan dan dikonsultasikan dengan guru atau tenaga kesehatan anak.
-
Kenapa anak disleksia sulit membaca? Kondisi ini mengganggu cara otak memanfaatkan bahasa lisan untuk 'memecahkan kode' tulisan. Otak mengalami kesulitan dalam memproses apa yang dibaca, terutama dalam memecah kata menjadi suara atau mengaitkan huruf dengan suara saat membaca.
-
Kenapa anak-anak yang kesulitan baca berisiko putus sekolah? Selain itu, statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami tantangan dalam membaca lebih mungkin menghadapi kesulitan belajar di sekolah dan bahkan berisiko lebih besar putus sekolah.
-
Apa yang dialami mata siswi SD tersebut? Hasil pemeriksaan di mata kanan korban kami periksa, hasilnya memang betul terjadi penurunan penglihatan dan mata kiri normal.
-
Bagaimana anak SD belajar Bahasa Inggris? Kalian bisa memulainya dengan belajar grammar serta memperbanyak kosa kata Bahasa Inggris dan artinya.
-
Kenapa orang mengalami disleksia? Meskipun penyebab utama disleksia belum sepenuhnya dipahami, banyak penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini memiliki komponen genetik yang signifikan.
Latar Belakang Keluarga Mempengaruhi
Bupati Cianjur, Herman Suherman ©2021 hermansuherman.com/Merdeka.com
Herman mengatakan, selain proses belajar online, ternyata latar belakang keluarga juga memengaruhi kualitas belajar anak usia Sekolah Dasar.
Menurutnya, latar belakang ekonomi rendah mengakibatkan keluarga tersebut tak memiliki perangkat telepon genggam juga pulsa dan kuota. Sehingga, membuat mereka tidak bisa mengikuti proses belajar daring secara maksimal.
"Salah satu contohnya siswa di SD Negeri Ibu Dewi 1, ternyata orang tuanya saat dikunjungi gurunya, secara ekonomi masuk ke dalam kategori pendapatan rendah, katanya nggak punya handphone, apalagi harus membeli pulsa," katanya.
Anak Kurang Pendampingan saat Belajar
Merespons hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himan Haris mengatakan, banyak siswa lupa cara membaca karena proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kurang pendampingan dari para orang tua. Sehingga, siswa hanya belajar sendiri.
Menghadapi kondisi itu, pihaknya berkoordinasi dengan para guru di SD untuk mencari solusi dari permasalahan ini.
"Memang murid kelas 4 SD tersebut lupa membaca karena kelamaan di rumah, dan setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tidak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumahnya," imbuhnya.
Solusi dari Bupati
Bupati Herman Suherman memberikan solusi yang bisa digunakan untuk mencegah berlarutnya masalah ini. Ia melanjutkan, lupa membaca menjadi salah satu indikator menurunnya kualitas pendidikan. Kondisi ini terjadi di hampir semua daerah, termasuk Cianjur.
Herman menginstruksikan para guru untuk segera menangani persoalan ini. Dia meminta para guru memberikan pelajaran tambahan agar para siswa bisa kembali membaca.
"Hampir semua daerah yang ada di seluruh Indonesia mengalami hal yang sama, terutama di dunia pendidikan, indikatornya pun sama," ucapnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang diunggah oleh akun Instagram seorang guru @julaehaju menunjukan mirisnya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaApa jadinya jika siswi kelas 9 tak mampu menjawab pertanyaan seputar penjumlahan dan perkalian?
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaGuru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Baca SelengkapnyaAnak SD di Purwakarta memiliki kebiasaan menghirup bensin dari sejak pandemi hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca Selengkapnya