Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Ini Alasan Bandung Jadi Tempat KAA 66 Tahun Lalu, Lokasinya Kondusif

Ternyata Ini Alasan Bandung Jadi Tempat KAA 66 Tahun Lalu, Lokasinya Kondusif Konferensi Asia Afrika 1955. ©2021 indonesia.go.id/Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai salah satu wilayah di Tatar Priangan, Kota Bandung dikenal dengan jejak sejarahnya yang ikonik. Salah satu yang paling bersejarah adalah Konferensi Asia Afrika (KAA) 66 tahun lalu.

Forum yang dilaksanakan pada 18 – 24 April 1955 itu tercetus atas semangat perjuangan dari 29 negara se Asia-Afrika. Ke 29 negara ini menginginkan politik kebebasan, setelah pecahnya perang dunia ke II.

Kala itu, Presiden Soekarno mengutus Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo untuk menginisiasi sebuah forum dan dikomandoi oleh empat Perdana Menteri seperti Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Pakistan (Mohammed Ali) termasuk Indonesia (Ali Sastroamidjojo).

Berikut alasan Presiden Soekarno memilih Kota Bandung sebagai lokasi pelaksanaan forum anti kolonialisme.

Miliki Kondisi Politik yang Kondusif

Sebagai salah satu wilayah yang pernah dilanda kekalutan luar biasa, Bandung disebut menjadi satu-satunya wilayah yang berhasil pulih dengan cepat. Hal tersebut didukung dengan situasi politik yang juga kondusif. Mengingat kota-kota besar lain, termasuk Jakarta, saat itu dikuasai serangkaian partai politik yang berubah haluan mengatasnamakan kepentingan golongan.

Selain itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan sedang bersiap menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya. Sehingga, semua perhatian tertuju ke pusat-pusat parlementer.

Simbol Kota Perlawanan

Seperti yang digaungkan sebelumnya, pemilihan kota kembang sebagai lokasi pelaksanaan KAA, juga dikarenakan sejarah perlawanan yang kuat. Sebut saja pembumihangusan lewat pemberontakan Bandung Lautan Api.

Dalam peristiwa Bandung Lautan Api, Soekarno bersama Sastroamidjojo berusaha mengenalkan semangat inklusivitas, kesetaraan, kerja sama, non-intervensi, perdamaian dunia, dan penghormatan terhadap tatanan hukum internasional.

“Bandung merupakan tonggak awal gerakan kemerdekaan yang ia pimpin untuk memulai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme," kutipan yang termuat di buku 50 tahun Indonesia dan Konferensi Asia Afrika', terbitan Kementerian Luar Negeri.

Jadi Lokasi Pemberontakan Lewat Indonesia Menggugat

Alasan lain menjadikan Kota Bandung sebagai lokasi KAA adalah berdasarkan aktivitas perlawanan Soekarno. Di Bandung, Soekarno  membacakan Pledoi di Indonesia Menggungat, tepat ketika ia ditahan pada 1930.

Pembacaan tersebut berisi daftar penderitaan rakyat Indonesia lewat catatan yang diberi berjudul (Indonesie Klaagt Aan = Indonesia Menggugat). Naskah itu disebut tak cukup dibaca dalam satu hari.  

“Kita, peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda, namun kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibat kolonialisme, oleh keinginan yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia,” sebut Soekarno dalam pidatonya di pertemuan tersebut.

Kondisi Infrastruktur yang Memadai

konferensi asia afrika 1955

©2021 wikipedia/ Merdeka.com

Menurut Soekarno, kondisi infrastruktur di Kota Bandung saat itu cukup memadai. Di tahun yang sama, sejumlah daerah justru baru memulai pembangunan tata kota. Di sisi lain, Kota Bandung sudah terbangun dengan rapih. Sejumlah infrastruktur sudah tersedia dengan standar internasional untuk para tamu undangan.

Dalam KAA juga tercetus sejumlah perjanjian di antaranya kerja sama ekonomi, kerja sama kebudayaan, hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah rakyat jajahan,m masalah-masalah lain, deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia dan kerja sama internasional yang kemudian dikenal dengan Dasasila Bandung.

Negara-negara yang turut hadir di antaranya, Afghanistan, Indonesia, Pakistan, Birma, Iran, Filipina, Kamboja, Irak, Arab Saudi, Ceylon, Jepang, Sudan, Republik Rakyat Tiongkok, Yordania, Suriah, Laos, Thailand, Mesir, Libanon, Turki, Ethiopia, Liberia, Vietnam (Utara), Vietnam (Selatan), Pantai Emas, Libya, India, Nepal, Yaman. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya

23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok di Balik Keberhasilan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Ternyata Orang Kepercayaan Soekarno
Sosok di Balik Keberhasilan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Ternyata Orang Kepercayaan Soekarno

Sosoknya dikenal serba bisa. Bahkan Ia sempat mengepel lantai Gedung Merdeka saat hujan menggunakan bajunya agar KAA bisa berjalan lancar.

Baca Selengkapnya
IAPF Sepakati Kerjasama di Sektor Kesehatan Hingga Ketahanan Pangan
IAPF Sepakati Kerjasama di Sektor Kesehatan Hingga Ketahanan Pangan

Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika menghasilkan kesepakatan kerjasama di berbagai bidang.

Baca Selengkapnya
Siap-siap ada Gelaran Asia-Africa Festival di Bandung Akhir Pekan Ini, Intip Serangkaian Acaranya
Siap-siap ada Gelaran Asia-Africa Festival di Bandung Akhir Pekan Ini, Intip Serangkaian Acaranya

Acara ini akan diselenggarakan lagi setelah vakum pasca pandemi.

Baca Selengkapnya
Puan Jelaskan Forum Parlemen RI-Afrika Sepakat Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan hingga Ketahanan Pangan
Puan Jelaskan Forum Parlemen RI-Afrika Sepakat Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan hingga Ketahanan Pangan

Menurut Puan, perhelatan ini menjadi upaya DPR memperkuat hubungan Indonesia dengan Afrika melalui jalur parlemen.

Baca Selengkapnya
Inisiasi Forum Parlemen RI-Afrika, Peran DPR Esensial Kembangkan Kerja Sama Selatan-Selatan
Inisiasi Forum Parlemen RI-Afrika, Peran DPR Esensial Kembangkan Kerja Sama Selatan-Selatan

Puan Maharani yang memimpin penyelenggaraan IAPF menyatakan forum ini juga sebagai upaya menghidupkan kembali semangat KAA.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair

Perintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.

Baca Selengkapnya
Gedung Ini Jadi Tempat Musyawarah Rencana Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Begini Kisahnya
Gedung Ini Jadi Tempat Musyawarah Rencana Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Begini Kisahnya

Rencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali
Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali

Dalam forum tersebut, Puan mengungkapkan Indonesia dan negara-negara Afrika memulai babak dan lembaran baru.

Baca Selengkapnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya

Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apa tujuan penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

Baca Selengkapnya
Buka IAPF di Bali, Puan Sebut RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Sukarno
Buka IAPF di Bali, Puan Sebut RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Sukarno

KAA yang dibuka oleh Presiden pertama RI Sukarno merupakan sebuah konferensi antara negara-negara Asia & Afrika, yang kebanyakan baru memperoleh kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 19 Agustus 1945: Sidang PPKI Kedua Momen Penentuan Keputusan Penting, Berikut Sejarah dan Hasilnya
Peristiwa 19 Agustus 1945: Sidang PPKI Kedua Momen Penentuan Keputusan Penting, Berikut Sejarah dan Hasilnya

Sidang kedua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 19 Agustus 1945 merupakan momen krusial dalam sejarah awal Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya