Teteskan Air Mata, Ridwan Kamil Ceritakan Filosofi Mendalam Museum Tsunami Aceh
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil menghadiri peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh, di area parkir Pelabuhan Ulee Lheue, Minggu (26/12). Di sana Ia melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya napak tilas di bangunan museum Tsunami yang dirancangnya.
Menurut gubernur yang kerasan disapa Kang Emil itu, bangunan tersebut memiliki kesan yang mendalam. Terlebih saat melihat ruangan sumur doa, di mana banyak tertulis nama warga yang telah menjadi korban.
"Dari semua bagian museum, ini adalah ruangan yang paling emosional buat saya," ungkap Kang Emil, sambil meneteskan air mata. Dikutip dari jabarprov.go.id
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana reaksi warga Demak saat sumur meluber? 'Terus saya keluar, nyari orang-orang. Mereka langsung ke sini, langsung diviralkan. Biasanya nggak pernah,' kata Siti Aminah, pemilik sumur tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (18/9).
-
Apa yang terjadi pada sumur di Demak? 'Sumur kebak, ini kok bisa kebak. (Sumur penuh air, kok bisa penuh ini). Di Demak ini,' ujar salah seorang warga seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @demakhariini pada Jumat (15/9).
-
Siapa tokoh ulama yang dimakamkan dekat sumur? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Bagaimana sumur tua tersebut membantu warga? 'Warga yang ngambil itu rata-rata dari Kampung Kebasiran, Manggerong, Kemayuan dan Setu, semua total sekitar empat kampung. Biasanya dipakai buat masak, mandi, mencuci,' ujar Jauri.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
Terselip Doa dengan Penuh Kesabaran
©2021 jabarprov.go.id/Merdeka.com
Setelah belasan tahun berlalu, ia masih merasakan getaran kuat lewat memori kolektifnya sejak pertama kali mendesain konstruksi bangunan.
Menurutnya, di dalam ruangan terdapat pencahayaan yang temaram. Hal itu akan membuat siapapun yang masuk bisa merenungi dan mendoakan ratusan ribu warga Aceh yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami pada 2004 silam.
"Ini tempat kita berdoa untuk korban-korban tsunami dan di atas ada lafadz Allah, artinya apapun yang terjadi harus tawakal," imbuhnya.
Terbesit Memori Korban Tsunami
Sebagai seseorang yang mendesain Museum Tsunami, Emil mengaku rasa sedih sudah terbersit semenjak mendesain hingga mempresentasikan sayembara bangunan.
Ia memang dipercaya menjadi arsitek Museum Tsunami, usai memenangkan sayembara tingkat internasional yang diselenggarakan pada 2007.
"Saya banyak meneteskan air mata dalam proses sketsanya, termasuk dalam proses presentasinya pun saya terbata-bata karena ratusan ribu nyawa melayang akibat tsunami Aceh," ungkapnya.
Merepresentasikan Ketakutan, Kesedihan, dan Harapan
Didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Jamaluddin dan rombongan, Emil melanjutkan bahwa filosofi mendalam dari bangunan tersebut merupakan penggambaran merepresentasikan ketakutan, kesedihan, dan harapan.
Pada bagian atap bangunan, juga disebut Emil memiliki fungsi sebagai tempat evakuasi yang bisa menampung ribuan orang. Di sana diibaratkan sebagai dataran tinggi untuk tempat penyelamatan.
"Jadi setelah rasa takut yang ditandai lorong gelap dan gemiricik air di bagian pintu masuk, lalu kesedihan dengan adanya sumur doa, dan terakhir harapan dengan hadirnya lorong menuju atap bangunan," terangnya.
Jadi Simbol Kebangkitan Warga Aceh
Emil menambahkan, Museum Tsunami Aceh juga menjadi simbol kebangkitan warga Aceh sekaligus sebagai tempat untuk mengenang peristiwa menggemparkan tersebut. Dibangun pada 2008 dan diresmikan 2009 silam, museum ini mulai dibuka untuk umum pada 2011.
Dari sisi rancang bangunanya, Ridwan Kamil sukses memadukan rumah tradisional Aceh yang dibentuk seperti gelombang besar layaknya gelombang tsunami dalam tema besar bertajuk "Rumah Aceh as Escape Hill".
Kini, Museum Tsunami Aceh menjadi destinasi wisata favorit wisatawan yang berkunjung ke Aceh, selain Masjid Baiturrahman yang jaraknya berdekatan dengan museum.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaDi sana SBY dan AHY serta sejumlah petinggi Partai Demokrat, menabur bunga di makam tanpa nisan tersebut.
Baca SelengkapnyaMuseum Kenangan Semeru menyimpan barang-barang yang bentuknya tak sempurna lagi karena erupsi
Baca SelengkapnyaAceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau.
Baca Selengkapnya10 destinasi top di Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, dan lebih banyak lagi!
Baca SelengkapnyaSejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaRibuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.
Baca SelengkapnyaMomen Ridwan Kamil bersiap-siap tinggalkan Gedung Pakuan menjelang akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaSBY mengunjungi kuburan massal Siron di Kabupaten Aceh Besar
Baca Selengkapnya